nothing like us. 3

2.9K 446 70
                                    

I prefer you to comment rather than giving a vote :")
____________________________________________


Sudah hampir tiga jam, mereka menghabisi waktu bersama dengan diisi canda dan tawa layaknya dunia milik berdua. Yah-jika boleh jujur-, baru kali ini Wonwoo melihat tawa Mingyu yang begitu lepas saat sedang bersamanya. Karena sebelumnya, Mingyu yang dia kenal adalah seseorang yang tidak banyak bicara. Jangankan berbicara, untuk tersenyum saja sepertinya sangat sulit dia lakukan.

Dan bagi Wonwoo, ini adalah kencan pertama yang sangat menyenangkan. Tanpa sadar, pria bermarga Jeon itu tersenyum dengan terus menatap seseorang yang kini tengah duduk berhadapan dengannya, Kim Mingyu.

"Aku tahu kalau aku ini tampan, jangan melihatku seperti itu,"

Wonwoo mendengus medengar penuturannya barusan. Benar. Mingyu yang dia kenal juga adalah seseorang yang terkadang sangat menyebalkan.





















Saat ini, keduanya sedang berada disebuah kedai kopi. Sebenarnya, setelah acara kencan mereka selesai, Mingyu berniat mengantarkan Wonwoo pulang. Tapi semua rencana gagal dikarenakan hujan turun begitu deras dengan tiba-tiba.

Mau tidak mau, tempat terdekat yang cocok untuk mereka singgahi adalah kedai kopi ini. Sampai tidak terasa bahwa sudah setengah jam lamanya mereka terjebak ditempat tersebut.

"Apa tidak apa-apa jika kau belum pulang sesore ini?" tanya Mingyu kemudian.

"Aku sudah memberitahu Ibu. Jangan khawatir," lagi-lagi Wonwoo tersenyum.















"..."




















"..."





















"..."





















Lama berdiam diri dan sibuk dengan pikiran masing-masing, tiba-tiba saja Wonwoo memajukan tangannya dan menggenggam kedua tangan Mingyu; dimana tangan yang ukurannya lebih besar darinya itu sedang memegang americano hangat miliknya untuk menghangatkan diri.

Sadar akan adanya hal tersebut, tentu saja Mingyu terkejut. Matanya melihat kearah tangan dan wajah kekasihnya berkali-kali seperti halnya berkata, "Ada apa?"

Dan yang pertama dia lihat adalah senyuman Wonwoo.

"Terimakasih, Mingyu,"

Mingyu belum bisa mencerna apa yang diucapkan oleh Wonwoo barusan.

"Untuk?"

"Semuanya," jawab Wonwoo cepat. "Yang telah kita lalui selama ini. Aku senang menjadi kekasihmu. Aku senang memiliki kekasih sepertimu. Pokoknya, aku tidak mau kehilanganmu-"

"..."

"-sampai kapanpun,"

Pria bersurai oren itu terenyuh akan ucapan seseorang yang kini ada dihadapannya. Terkadang dia berfikir bahwa Wonwoo adalah satu-satunya orang yang mampu membuat hatinya menjadi melankolis seperti saat ini. Benar. Ini konyol sekali bukan?

Dengan cepat, Mingyu langsung menyingkirkan genggaman Wonwoo dari tangannya.

Tidak. Mingyu tidak berniat untuk menghindar namun pria itu ingin bergantian menggenggam tangan kecil sang kekasih yang sebelumnya dilakukannya lebih dulu-iya, Wonwoo masih seagresif dulu.


Mingyu tersenyum kecil.


"Aku juga senang karena kau mau menerimaku yang seperti ini. Terimakasih, Wonw-"

nothing like us; meanie ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang