:: Tangis Canesha ::

4.6K 314 7
                                    

Ini adalah kedua kali Canesha ke kantin, setelah beberapa hari yang lalu ia ke kantin dengan most wanted nya sekolah.Siapa lagi kalau bukan Nilo.Dan ini bukanlah hal biasa bagi semua murid SMA Garuda.Ini sangat langka, malahan.Dan kedatangan Canesha ke kantin juga menimbulkan gosip gosip sepertii..

Bukannya waktu itu dia sama kakak ganteng ya ke kantinnya?

Tumben banget si anu ke kantin

Eleh palingan putus sama kak Nilo makanya gak ke kantin bareng

"Oni!gue risih dilihatin mereka mulu." Kata Canesha sedikit berbisik pada Oni, sambil berjalan menuju tempat paling pojok kantin untuk mereka duduki.

"Makanya punya muka jangan cantik - cantik!terus sering ke kantin!biar mereka gak natap lo begitu!'kan berabe urusannya."

Canesha yang mendengarnya hanya bisa mencibir.Ada benarnya juga sih di perkataan sepupunya itu.Canesha mulai duduk di bangku sebelah kiri dan disusul Oni di sebelah kanan nya.Sebenarnya, Canesha ke kantin hanya untuk melihat keadaan sekitar.Karena ia tidak pernah ke kantin lebih lama sebelumnya,saat ia ke kantin bareng Nilo.

"Oni gue mau cerita." Raut wajah Canesha berubah menjadi murung.Hal itu sontak membuat Oni tampak bingung atas perubahan wajah sepupunya itu.

"Cerita aja."

Canesha menceritakan semuanya.Awalnya Oni juga ikut terkejut, tapi apa boleh buat ia bisa apa emangnya?Oni bukan Dormamu yang bisa mengendalikan waktu.Oni juga bukan Tuhan yang bsa menebak apa yang akan terjadi selanjutnya.

Canesha terlalu terbawa suasana.Bahkan ingin sekali dia menangis saat ini."Gue gak mau tunangan sama Thomas ni." air mata itu jatuh di kelopak mata Canesha.Ia tidak mau saat nanti tunangan, dirinya akan dijauhi oleh Nilo.Ia tidak mau kehilangan Nilo.Ia sudah terlanjur sayang pada Nilo-nya.

"Jadi..." Canesha menengok.Betapa kagetnya ia melihat Nilo yang ada di samping nya sekarang."Jadi lo mau tunangan sama mantan lo?jadi lo punya mantan?Oh jadi pertanyaan lo tadi malem cuma buat akal-akalan lo doang.IYA HAH?!"

Belum sama sekali di hidup Canesha, seorang lelaki membentaknya.Baru kali ini, apalagi yang membentak dirinya adalah orang yang tidak bisa ia marahi.Dan yang ia cintai.Canesha menunduk ia tidak berani menatap Nilo yang sedang marah padanya.Canesha mulai menangis segugukan.Ia tak kuasa menahan semua ini.

Semua pasang mata pasti sudah menyaksikan kejadian ini.Apa yang harus Canesha lakukan?Canesha bukan sekuat yang kalian pikirkan.Canesha punya beribu kepedihan di balik kedinginan dan kebaikan nya.Kenapa rasa sakit itu sama dengan rasa sakit yang dulu pernah ia rasakan?Entahlah ini semua semakin rumit.

Taraja--atau Raja, mengelus pundak Nilo yang terlihat syok mendengar semua penuturan Canesha.Sama dengan Niko yang menenangkan Nilo.

Canesha beranjak dari tempatnya, hatinya terlalu sakit untuk melanjutkan perdebatan ini.Sebenarnya disini yang salah siapa?Padahal Canesha bukan pacar Nilo, bukan siapa siapa nya.Tapi kenapa Nilo begitu marah saat dirinya akan bertunangan?

Apa ini pertanda?

Atau bahkan ini awal dari segalanya?

Canesha berlari entah kemana.Bel istirahat sudah berbunyi tapi ia tak ingin kembali ke kelas.Ia belum siap di beri lontaran lontaran pertanyaan yang akan teman temannya berikan pada nya atas apa yang telah terjadi antara dirinya dengan Nilo.Canesha terus berlari,dan Canesha berhenti di taman.Taman ini adalah tempat pertama yang ia janjikan untuk Nilo untuk saling bertemu.Andai saja undangan sial itu tidak datang padanya.Andaikan kedua orang tuanya tidak merestukan pertunangannya dengan Thomas.Andai saja..

"Canesha!jangan nangis!Oni disini kok."

•••

Aku syedihhhhhhh huu😢😭

Canesha [Line]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang