Hilang

3.9K 205 7
                                    


"Sasuke-kun..." Panggil sakura.

"Hm?"

"Aku khawatir"

"Khawatir kenapa?"

"Ini hampir malam dan aku khawatir, bagaimana jika hinata masih menunggumu"

"Biarkan saja, suruh siapa menungguku. Ayo ku antar kau pulang!"

"Sasuke-kun... Sebaiknya kau pulang duluan aku akan melihat hinata dulu, siapa tahu ia belum pulang" belum sempat sakura melangkahkan kakinya, tangannya sudah dicekal oleh sasuke.

"Tck! Baiklah aku yang akan melihatnya, tapi setelah mengantarmu pulang"

"Tak usah! Aku akan pulang sendiri, sebaiknya kau cepat ke cafe kasihan hinata sudah menunggu lama"

"Hm, hati-hati"

Sasuke melangkahkan kakinya menuju cafe tempat hinata menunggunya, sesekali mulutnya ngedumel gaje karena hinata yang membuat acara kencannya berakhir.

Setelah sampai cafe yang dimaksud, tanpa pikir panjang sasuke memasuki cafe tersebut. Mulutnya begitu gatal ingin marahi hinata namun nihil di cafe ini tidak ada siapa-siapa hanya ada beberapa pelayan.

"Maaf tuan, ada yang bisa saya bantu" tanya pelayan laki-laki berambut jingga yang tadi melihat sasuke hanya berdiri dekat pintu tanpa berniat menduduki kursi nyaman di cafe itu.

"Apakah-" ucapan sasuke berhenti, kenapa dia hendak bertanya keberadaan hinata dicafe ini tadi? Kan sasuke benci hinata? Lebih baik juga pulang, dari pada nyari anak orang yang bikin lu kesel mulu. Tapi kan kalo nggak dicari nanti ditanyain ama mbeb sakura, dan kalo mbeb sakuranya kagak percaya ia pasti tanya ama hinata bener nggak sasuke datang ke cafe. Dan jika hinata bilangnya enggak kan bisa-bisa sasuke kena marah sama sakura, secara kan marahnya mbeb sakura tuh kaya kyuubi lagi ngamuk. "-tadi ada wanita berambut indigo dan  bermata bulan kesini?" lanjutnya

"Iya.... Dia baru saja pergi 5 menit yang lalu" sasuke dengan tampang tidak berdosa meninggalkan pelayan cafe tadi sambil, berpikir kenapa hinata mau saja menunggunya padahalkan dia sudah bilang takkan datang? Ah, Ia lupa! hinata termasuk golongan orang yang terlalu baik dan juga bodoh sehingga tak mungkin hinata melanggar apa yang dikatakannya.

Dari pada memikirkan hal yang tidak jelas  lebih baik ia pulang saja, lagipula langit sudah gelap bisa-bisa mami mikoto khawatir lagi.

__Sepulang dari caffe (hinata)__

#Mansion hyuuga

Tok... Tokk... Tokk

Krieett....

"Ya ampun nee-chan! Kau dari mana saja?!" seru hanabi melihat siapa yang mengetuk pintunya.

"Ah, hanabi! Gomen membuatmu khawatir, tadi sepulang sekolah tiba-tiba saja aku ingin melihat matahari tenggelam. Hehehehe..."

Hinata menggaruk belakang telinganya yang tidak gatal, apa yang ia ucapkan tak sepenuhnya salah, tadi sepulang dari caffe ia menyempatkan diri melihat matahari di bukit yang hanya sedikit saja orang mengetahuinya. Dikarenakan tempatnya yang  tersembunyi.

"Setidaknya kau harus menelpon atau mengirim pesan bahwa kau akan pulang terlambat" ujar hanabi dengan bersidekap dada.

"Okey... Okey... Aku salah, jadi biarkan aku lewat ya..."

Hinata segera memasuki kamarnya setelah hanabi menggeserkan tubuhnya membiarkan hinata masuk, oa ingin mandi sekarang! Tubuhnya benar-benar lengket.

Sehabis mandi hinata mendudukan dirinya dipinggiran ranjang, ia sedang menyisir rambut indigonya.

Tes

"Eh?"

Hinata menyerngitkan dahinya ketika ia melihat cairan merah yang menetes pada handuk yang masih membaluti tubuhnya.

"Apa ini?"

Tanya hinata entah kepada siapa, karena tidak terlalu penasaran akan apa cairan berwarna merah yang menetes pada handuk yang masih membaluti tubuhnya hinata pun mengabaikannya.

Ia segera memakai piyama bermotif tomat karena udara mulai dingin. Terbuai akan hangat, empuk, serta nyamannya kasur hinata pun membaringkan tubuhnya dan lama kelamaan kantuk mulai menyerangnya hingga akhirnya ia tidur sepenuhnya.

Dan hinata pun melewatkan makan malamnya.

__Keesokan Harinya__

#Disekolah

"Sasuke-kun"

"Hm?"

"Aku tak melihat-melihat hinata, kemana dia?"

"Ntahlahd"

"Kenapa tidak masuk? Apa ia sedang sakit? Sakit apa?"

"Sakura... Berhenti bertanya ok! Aku sedang makan!"

Kemana dia?

"Gomen"

"Hm"

.

.

.

.

.

Sasuke menolehkan kepalanya kekanan dan kekiri demi melihat keberadaan hinata ditengah keramaian kantin

Namun hasilnya nihil



Dan sasuke frustasi, ia pun menanyakan keberadaan hinata kepada gadis pirang berpony tail.

"Hey! Dimana hinata?!"

"Kau menanyaiku?"

"Hm"

"Kau tidak tahu?"

"..."

"Hinata pindah, brengsek!" seru gadis pirang berpony tail a.k.a ino yamanaka, entah kenapa melihat wajah tampan sasuke hanya membuatnya muak. Ia teringat sahabat indigonya yang menyukai laki-laki brengsek seperti sasuke.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Hinata pindah?"

__*...TBC...*__ 


Holla minna... \\^_^//

Arigatou atas semuanya...

Btw, beberapa chapter lagi fic ini akan tamat....


Aku mencintaimu sampai menyakitkan iniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang