1. Meet Him

309 33 22
                                    

Viola menarik nafas dalam sambil memandang bangunan didepannya. SMAN 99 Jakarta. Ia berharap bahwa kehidupannya di Jakarta akan lebih baik dari sebelumnya.

Viola baru seminggu di Jakarta, sehingga ia tidak mengenal satu pun orang disini. Pandangan Viola terhenti pada salah satu perempuan yang sedang mengikat tali sepatunya. Ia memutuskan untuk mengajak perempuan tersebut berkenalan. Viola bersyukur mengetahui dirinya tipe orang yang mudah bergaul.

Viola menyentuh pundak perempuan itu pelan lalu tersenyum ramah, "Hai! Nama gue Viola."

"Nama gue Helena." ucap perempuan tersebut tidak kalah ramah. Tanpa sadar, Viola menghela nafas lega.

"Gue pindahan dari Bandung, jadi gue gak kenal siapa-siapa disini. Gue boleh bareng lo kan?" tanya Viola sambil tersenyum canggung.

Helena merangkul Viola, "Santai aja Vi, lo boleh ikut gue kok. Nanti gue kenalin lo ke temen-temen gue. Tenang aja, temen-temen gue gak gigit kok."

Helena itu gadis yang cukup cantik. Kulitnya yang sawo matang dengan hidung yang cukup mancung membuat wajahnya terlihat sangat manis. Rambutnya coklat dan sedikit ikal sangat cocok dengan tubuhnya yang proporsional.

Helena mengenalkan Viola kepada ketiga temannnya. Viola bersyukur karena ia mudah diterima oleh keempat teman barunya.

"Kepada para calon siswa siswi SMAN 99 Jakarta diharapkan segera berkumpul ke lapangan, terimakasih."

Suara nyaring itu membuat keempatnya bergegas ke lapangan yang sudah hampir penuh. Mereka ikut berbaris bersama calon anak baru lainnya.

"Selamat pagi semuanya!" teriak salah satu perempuan yang memakai jas osis melalui mic.

"Pagi!"

"Sebelumnya, saya mau ngucapin selamat datang kepada semua calon murid baru SMAN 99 Jakarta. Perkenalkan, nama saya Athiyah. Saya merupakan sekretaris osis SMAN 99. Oke, udah dulu ya basa-basinya. Sekarang langsung aja kita dengerin sambutan dari bapak kepala sekolah. Mana tepuk tangannya?"

Dan tepuk tangan pun terdengar diikuti dengan berdirinya pria berumur sekitar setengah abad di podium.

"...Oke segini saja sambutan dari bapak. Bapak berharap kalian semua senang bersekolah disini dan kita dapat bekerja sama dengan baik. Akhir kata, bapak mohon maaf jika ada kata-kata yang salah atau menyinggung. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh."

Semua menjawab salam itu dengan serempak diikuti dengan Athiya yang kembali mengambil alih acara.

"Terimakasih untuk bapak kepala sekolah atas sambutannya. Dan dilanjut oleh sambutan dari ketua osis SMAN 99 Jakarta. Untuk Raka Putra Erlangga dipersilahkan."

Viola langsung terbeku mendengar nama itu disebut. Teman masa kecilnya. Teman yang selama ini ia rindukan.

Banyak teriakkan yang menyambut Raka saat ia dengan gagahnya berjalan ke podium. Viola menganga tak percaya. Raka yang dulu berwajah polos sekarang telah berubah menjadi laki-laki yang banyak dikagumi oleh perempuan. Viola tersenyum lebar sambil memperhatikan Raka yang sedang memberi sambutan.

Flashback on

"Hai, nama aku Raka Putra Erlangga. Kamu boleh panggil aku Raka. Nama kamu siapa?" Viola kecil mendongak lalu menatap uluran tangan dari anak laki-laki berumur sekitar 6 tahun.

Viola memandang anak itu takut sambil mendekap boneka barbie kesayangannya. Lalu ia berlari ke arah mamahnya yang sedang berbincang dengan seorang wanita yang menggendong anak perempuan berumur sekitar 3 tahun.

Viola kecil memeluk kaki jenjang mamahnya erat sambil menunjuk Raka kecil yang sekarang berada dihadapannya, "Mamah, dia tadi ngajak kenalan aku."

MistakeWhere stories live. Discover now