3

74 14 6
                                    

Hari ini Mpok Ipah berjualan sanggar kembali, banyak murid-murid yang berucap syukur alhamdullilah bahkan ada yang sampai melakukan sujud syukur karena hari ini Mpok Ipah kembali berjualan sanggar.

Tapi ada yang berbeda dari Mpok Ipah hari ini. Ia menggunakan plester di pipi nya, sepertinya ia sedang sakit gigi. Dimana-mana ya biasanya orang kalo sakit gigi pasti pake Salonpas, eh ini?

Hingga segerombolan anakmamakrehe datang yang diketuai oleh Annas, dan anggota-anggotanya Ramadhandita, Rahmi, Angelina, Puteri, dan April. Walau sebenarnya ini belum jam istirahat tapi mereka sudah menuju ke kantin, seperti nya mereka membolos.

"Loh kalian kok ke kantin? Bukannya belum jam istirahat ya?" Tanya Mpok Ipah, sambil menggosok-gosok jidatnya dan menghasilkan uang cepek.

"Biasalah Mpok kita bolos, gurunya ajeb-ajeb terus." Jawab Annas.

"Memang gurunya siapa?" Tanya Mpok Ipah.

"Ibu DJ, Mpok." Ujar Angelina.

Ibu DJ ini terkenal sekali di sekolah ini, karena setiap ngajar ia selalu "ajeb-ajeb" terus. Jadi setiap menjelaskan ia selalu menggunakan kata ajeb-ajeb.

"Mpok kita pesen sanggar nya 10 biji ya," pesan Ramadhandita.
.
.
.

Hari ini kampung geger dengan pemberitaan Manu Rios menggugat cerai Mak Ica. Ia melakukan itu lantaran Mak Ica yang hanya selalu sayang pada ayam-ayamnya sehingga dia merasa terasingkan dan karena sudah tidak tahan dia pun menggugat cerai Mak Ica.

"Mas aku tuh gak bisa diginiin, kamu gak bisa ceraiin aku begini. Mau makan apa nanti ayam-ayam ku? Kalo enggak ada uang? Aku nya juga makan apa nanti Mas?" Ujar Mak Ica sambil menangis tersedu dan menarik-narik celana Manu hingga celananya robek.

"Disaat begini pun kamu masih aja mikirin ayam-ayam kamu? Kapan sih kamu tuh mikirin aku Ca?" Manu menjelaskannya dengan air mata yang menetes mengingat kenangannya kembali dengan Mak Ica.

"Jangan ceraiin aku Mas, aku gak bisa." Mak Ica pun kembali menarik-narik celana Manu.

"Cut! Cut!"

Ternyata mereka lagi syuting FTV, pe'a dasar. Dikira beneran karena kisah mereka sama seperti yang difilmkan. Bahkan ibu-ibu yang menontonnya sudah meneteskan air mata karena tidak tega.

"Oke, akting kalian sangat bagus sekali. " Tepuk tangan sang sutradara pun terdengar dan diikuti oleh sorak-sorai warga disana.

Judul FTV ini adalah: "Seorang istri yang lebih menyayangi ayamnya yang bernama Oneng Markonah dan suaminya pun merasa tersisihkan."

Besok nonton ya jam 8 malam, hanya disiarkan di layar tancap kampung jonggol. Tidak disiarkan di TV-TV karena sang sutradara tidak ingin filmnya masuk TV. Etdah pe'a dasar.
.
.
.

Mpok Ipah malam ini kembali sendirian di rumah, karena Cameron kembali bekerja. Syuting iklan pentin lagi. Beda lagi, yang kemarin iklan pentin anti-ketombe yang sekarang syuting iklan pentin anti-kutu.

Hari ini Julian berjanji akan pulang ke rumah untuk menemani Mpok Ipah. Karena ia tidak ingin Mpok Ipah menikah lagi, karena asal kalian tahu ya sebenarnya Mpok Ipah tidak cinta dengan Cameron, ia terpaksa menikah karena dijodohkan. Sebenarnya ia mencintai JinJun Similikiti, penjual gorengan keliling.

Julian sebenarnya tahu tapi ia tidak ingin melukai hati Cameron jika memberitahu hal ini, biarkanlah saja.

JinJun Similikiti ini berperawakan tinggi besar dengan rambut keriting, kulit eksotis hasil berjemur di bawah terik matahari, bibir bervolume dan kacamata hitam, katanya dia tidak mau panas-panasan. Lah bego.

Dibanding dengan Cameron Dallas yang berkulit putih, tinggi, perut sixpack, pandangan mata yang tajam nan meneduhkan hati. Memang ya cinta itu buta. Eyak-eyak.
.
.
.
Mentok sampai sini aja idenya. Gatau ini garing atau enggak. Lagi gak mood. Happy reading!

Mpok Ipah si penjual sanggarWhere stories live. Discover now