Sebulan sudah kejadian itu. Hidup Mpok Ipah kembali seperti biasa, ia kembali berjualan sanggar dan menu baru yaitu amparan tatak.
Mpok Ipah ingin mencoba hal yang baru. Karena uangnya telah habis membayar hutang tepung Mbak Jauja, Telor curian Mak Ica ( ternyata dia tau ada yang nyuri telornya karena dia masang kamera go-pro di kandang ayamnya, dimana-mana sih ya orang pakai CCTV ini malah pake kamera, ogeb dah ah), dan Mak Ica meminta Mpok Ipah membayar telor-telornya yang mungkin sudah hampir 1000 telor, satu telor dijual 50 ribu, jangan salah loh telornya ada emasnya makanya mahal. Pisang Mpok Dipa, dia tahu dari tetangga sebelah yang biasa jadi bencong tengah malam mengatakan bahwa Mpok Ipah pada saat tengah malam mencuri pisangnya dan Mpok Dipa pun meminta ganti rugi pohon yang baru dan belinya di tempat Cucu Pak RT, biasa juragan pisang, macam-macam loh ada pisang Ambon, Raja, Moli (numpang endorse ya, follow aja ig nya @pisang_cucupakrete, pisang aja bisa dijual online) dan Piring Ibu Adelia, karena piring-piringnya banyak yang hilang karena rata-rata anak-anak pada enggak kembaliin, jadi Ibu Adelia meminta ganti rugi piring yang biasa ada di hotel-hotel itu sebagai gantinya, padahal ya tuh piring-piring yang dihilangin hadiah dari sabun colek. Buset dah Ibu Adelia, mungkin dia mau bangun hotel kali ya. Sampai Mpok Ipah nyari ya setengah metong karena tuh piring cuma ada di Amerika. Buset dah. Terpaksa lah Mpok Ipah kesana, tapi lumayan dia ketemu sama bule disana. Bule jamu. Ternyata ada di Amerika. Tuh bule jamu katanya mau keliling dunia jual jamunya yang dari ramuan rahasia yang dapat membuat peminumnya metong. Untung saja Mpok Ipah tidak meminumnya, kalau tidak...
Akhirnya uang di embernya habis semua karena membayar hutang - hutangnya. Hingga akhirnya dia memulai dari awal lagi. Hanya tersisa satu ember, dan ia pun menjadikannya sebagai modal untuk membuat Amparan Tatak. Menu baru.
Sekarang minat anak-anak untuk membeli sanggar berkurang karena ada Warung di sebelah Mpok Ipah yang menjual Nasi Kecap, setelah selama sebulan Mpok Ipah tidak berjualan karena banyak urusan setelah kepergian suaminya.
Penjual nasi kecap itu bernama Mbok Siti. Perawakannya tinggi besar serta rambut yang selalu disanggul dengan tusuk lidi. Mbok Siti baru berjualan disini selama sebulan. Anak-anak pun tertarik dengan nasi kecapnya padahal ya cuma nasi putih terus dikasih kecap. Entah mengapa anak-anak bisa tertarik. Satu piring diberi harga 200 ribu, harganya bisa berubah kalo nasinya mau ditambah atau kecapnya mau ditambah, dan biaya tambahnya 100 ribu. Namanya juga sekolah elite harga segituan mah murah, kalo 10 ribu, 5 ribu, 2 ribu itu dianggap mahal oleh mereka.
Mpok Ipah pun merasa tersaingi hingga dia pun menjual Amparan Tatak resep dari Emak Tercintah. Warung Mpok Ipah dan Mbok Siti seimbang peminatnya. Mbok Siti pun menceleng-celeng ke Mpok Ipah yang dibalas Mpok Ipah dengan tatapan tajam setajam parang. Kayaknya Mpok Ipah cocok nih jadi host acara Gosip Fenomenal yang bernama "Parang", jadi ya host nya harus ngomong sambil menatap setajam parang. Dimana-mana ya tatapan tajam setajam silet eh ini, au ah gelap. Eh gadeng terang.
.
.
.Hari ini Mpok Ipah bertemu dengan Manu Rios, suami Mak Ica. Manu Rios pun menyapa Mpok Ipah.
"Hello Mpok! How are you? I condole the deaths Cameron yes. I do not think that he would go this fast."
"Eh bocah kagak usah ngomong bahasa alien bisa kagak sih? Tau lu orang luar, apalah dayaku ini," ujar Mpok Ipah polos.
"Haha. Maaf Mpok Maaf. Apa kabar Mpok?" Ujar Manu sambil tertawa.
"Yang lu liat apaan sekarang? Gua baek-baek aja kok. Nape? Tumben lu nanya." Jawab Mpok Ipah.
"Kagak Mpok, cuman tanya aja kok. Sensi amat JaHay,"
"Apaan lagi JaHay?"
"Janda Bohay haha."
"Eh lu kalo sampai ketahuan Mak Ica mampus lu kena semprot baygon lu godain gua. Nanti gua kagak bisa beli telor lagi."
"Enggak, semoga aja sih kagak ya. Bisa berabe masalahnya."
"Ogeb lu dasar."
"Mpok mau aku fotoin gak?"
"Boleh. Buat apa?"
"Buat nakutin tikus yang ada dirumah. Taruh di depan pintu jadi perangkapnya. Ya siapa tau aja langsung kabur tikusnya."
Mpok Ipah pun langsung menarik jambul Manu dan Manu pun meringis kesakitan. "Enak aja lu pikir gua apaan? Udah ah gua mau ngelonin si Rembo Zainudin dulu, kalo gak gua kelonin mana mau si Zainudin tidur." Mpok Ipah pun berjalan kerumahnya dan Manu pun hanya bisa tercengang.
.
.
.
Julian ada di rumah. Dia pulang hari ini. Semenjak si Babe pergi, Julian pulang seminggu sekali untuk menemani Emak. Biasanya dia pulang sebulan dua kali, karena banyaknya tugas."Ju, kerokin emak dong. Emak masuk angin deh kayaknya," Mpok Ipah muncul dari pintu ajaib Doraemon.
"Lah? Tumbenan emak minta kerokin, biasanya juga kerokin si Zainudin." Ujar Julian heran.
"Kagak tau nih," Mpok Ipah beriga. Beriganya sampai meruntuhkan bola lampu. Dan sampai meruntuhkan tiang listrik, alhasil malam itu satu kota mati lampu karena beriga Mpok Ipah.
.
.
.
Hari ini Mpok Ipah ingin mengikuti konser lagu di Jonggol, konser ini dilakukan untuk merayakan Ulang Tahun Cucu Pak RT.Mpok Ipah pun mendaftarkan dirinya, hampir banyak tetangga-tetangga yang datang untuk mendaftar menyanyi karena ingin modus terhadap Cucu Pak RT yang gagah itu. Maklum pemain bola sodok.
Dan tibalah hari itu. Mpok Ipah mendapat giliran menyanyi urutan terakhir dari 9.000 penyanyi lainnya. Jadi dia menunggu sekitar semingguan lebih dan akhirnya dia pun mendapat gilirannya.
Mpok Ipah pun bernyanyi. "Lalalalalala lililii lululu lelelelelel lolololo...." Judul lagunya LaLiLuLeLo.
Banyak penyanyi lainnya yang merasa iri karena suara Mpok Ipah yang merdu itu. Bahkan sampai ada yang menangis karena tidak kuat mendengar suaranya.Dan tidak disangka, Mpok Ipah mendapat juara satu konser menyanyi itu. Padahal penyanyi- penyanyi lainnya menyanyikan lagu yang lebih bagus seperti Closer, Ain't My Fault, Faded, Sing Me To Sleep, Thinking Out Loud, Photograph dll. Tapi lagu LaLiLuLeLo yang dinyanyikan Mpok Ipah mendapat sambutan yang antusias dari yang lainnya. Hingga Pak RT pun memberikan penghargaan kepada Mpok Ipah. Kalian tau apa hadiahnya? Tiket keliling Eropa cuy. Semua akomodasi sudah ditanggung oleh Pak RT. Tiketnya ada dua, sehingga Mpok Ipah pun berangkat bersama Julian. Banyak penyanyi lainnya merasa tidak terima sehingga mereka pun protes, tapi apalah daya Mpok Ipah sudah berangkat ke Eropa jadi ya mereka percuma saja. Hari itu juga Mpok Ipah berangkat memakai jet Pribadi Pak RT. Pakrete Airlines. Bahkan sampai ada namanya juga.
.
.
.
Tbc.
YOU ARE READING
Mpok Ipah si penjual sanggar
HumorKholipah Nanas adalah seorang penjual sanggar di sebuah sekolah elite di Jonggol. Jualan sanggarnya selalu habis dibeli oleh anak-anak di sekolah tersebut dan lebih tertarik kepada sanggar Mpok Ipah-- sapaan akrabnya, yang sangat enak itu. Mpok Ipah...