2. Must be Sexiest Woman

2.4K 236 15
                                    

Sebuah rumah sederhana di pedesaan Distrik Lake, bagi Chanyeol pemandangan kali ini cukup menarik. Meskipun gadis di pedesaan Eropa tidak semanis gadis-gadis desa di Seoul, tapi rata-rata mereka semua masih memiliki keindahan fisik yang luar biasa. Memikirkan kalau dirinya akan menikah dengan seorang gadis desa, Chanyeol menjadi sangat berbinar-binar dan juga sangat antusias. Tapi sejak kapan dirinya memiliki perasaan yang seperti ini? Bukankah dia tidak ingin menikah jika bukan karena di desak oleh keluarganya. Chanyeol tidak akan merencanakan lamarannya untuk Nana tempo hari jika menuruti kata hatinya. Sekarang desakannya juga bertambah dan sepertinya pilihan untuk segera menikah tidak bisa di elakkan lagi. Tapi walau bagaimanapun mustahil bagi Chanyeol untuk berhenti, dia tidak akan berhenti menjalankan hobinya. Seorang istri dari desa seharusnya tidak akan bisa banyak membantah tentang hal ini. "Paman, bagaimana orangnya?"
Chanyeol berbisik kepada pamannya sambil membawa tas yang berisi pakaian mereka.

"Apa dia cantik?"

"Tentu saja!"

"Tapi tidak terlalu gemuk kan? Tidak terlalu kurus juga kan?"

Paman Kim berdehem. "Berhentilah, apa yang sedang kau fikirkan sekarang? Ayo masuk!"

Chanyeol mengulum senyum penasarannya. Seorang wanita tua berwajah campuran Eropa dan Jepang bersama anak lelakinya yang kelihatanya tidak asing menyambut mereka dengan bahagia. Nyonya Kang adalah seorang wanita keturunan Eropa dan putranya, Wonwoo meskipun berwajah sangat Eropa memiliki rambut dan bola mata yang berwarna gelap seperti ayahnnya, Tuan Kang yang keturunan Korea. Anak itu terlihat seperti seorang pria Meksiko yang berkulit putih bersih, melihat wajahnya mengingatkan Chanyeol pada seseorang. Tapi entahlah, dia sama sekali tidak ingin mengingat-ingat, yang jelas siapa yang akan menjadi tunangannya lebih menarik perhatian di bandingkan apapun sekarang.

Jarak yang jauh membuat Chanyeol dan pamannya harus menginap disini paling tidak untuk semalam. Nyonya Kang sudah menyiapkan sebuah kamar sederhana yang hangat untuk menentang angin musim gugur yang berhembus di luar. Setelah mengemasi barang-barangnya, Chanyeol dan pamannya turun memenuhi undangan makan siang. Hanya ada tiga orang anggota keluarga, tapi rumah ini memiliki banyak kamar. Ketiganya sekarang sedang berkumpul di ruang makan dan seorang wanita yang sedang membantu Ibunya dengan ceria itu membuat Chanyeol terperangah. Kang Seulgi? Chanyeol mematung tak menyangka, Kang Seulgi untuk pertama kalinya terlihat lebih menarik. Ia menggunakan sebuah jeans ketat dan kamisol tanpa lengan dengan bahan yang kelihatanya tebal berwarna violet. Dua pakaian yang membalut tubuhnya secara serasi, berbeda dengan sikap maskulin yang di tampilkannya selama ini.

"Kalian sudah datang? Silahkan duduk!"

Chanyeol tersenyum kepada Nyonya Kang, ia dan pamannya kemudian duduk di meja makan dengan sangat bersahaja dan Seulgi duduk di hadapannya. Tidak sekalipun Chanyeol memalingkan pandanganya dari Seulgi dan dirinya dapat melihat kalau Seulgi mengalami keterkejutan yang sama. Wajahnya yang ceria tadi tiba-tiba saja berubah menjadi wajah kaku seperti yang sering Chanyeol lihat. Seandainya bukan dirinya yang duduk disini, seandainya Sehun yang datang, Chanyeol yakin kalau wanita itu akan terus berusaha untuk terlihat manis sepanjang hari. Sepanjang waktu di meja makan Chanyeol tidak bisa menghindar untuk memperhatikan tubuh Seulgi, camisole itu benar-benar membuatnya tampak menggairahkan. 34DD, Chanyeol menebak ukuran branya, menakjubkan. Penglihatannya sama sekali tidak salah saat melihat Seulgi untuk pertama kalinya meskipun pada saat itu Chanyeol tidak bisa memperhatikan wanita itu berlama-lama. Chanyeol tiba-tiba menyentuh pipinya, semua tamparan Seulgi masih bisa di rasakan dengan sangat jelas.

"Minhyuk dan Jungshin dimana? Mereka tidak ikut makan?" Paman Kim bertanya kepada siapa saja yang bersedia menjawabnya. Perhatian Chanyeol sempat beralih sementara.

"Mereka tidak bisa datang, Minhyuk dan Jungshin tidak bisa meninggalkan restorannya karena sekarang sedang sangat ramai," jawab Nyonya Kang.

Paman Kim menyenggol Chanyeol yang masih memandangi Seulgi tanpa henti sambil terus melahap makanannya. "Lihat, anak ini! Nyonya, sepertinya dia terus memperhatikan putrimu! Dia pasti sedang sangat tertarik."

VENUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang