Chapter 4

590 36 1
                                    

"Baekhyun sekarang giliranmu"

Kata Seongsaemnim. Itu pun sontak membuat chanyeol melepaskan pegangan tangannya dengan pelan. Sebenarnya ia tidak ingin melepaskan genggaman itu, rasanya tangan itu sangat nyaman, entah kenapa saat menggenggam tangan itu masalah, beban seketika hilang. Dan saat melepaskan tangan itu chanyeol merasa Baekhyun akan pergi sangat jauh dan tidak akan kembali lagi.

"Ne,seongsaemnim."

Sahut baekhyun Sambil berjalan menuju kearah ring basket. Tapi suara chanyeol membuat langkahnya terhenti.

"Fighthing!!"

Baekhyun pun mengambil bola dan memasukkan bolanya ke Ring.

Satu bola..

Dua bola...

Dan waktunya habis. Baekhyun hanya bisa memasukkan dua bola. Tidak terlalu buruk.

Bunyi bel berbunyi tandanya pergantian jam pelajaran telah tiba dan pelajaran olahraga selesai. Semua siswa kembali kekelas tapi sebelum itu mereka berganti pakaian. Dan satu pelajaran terakhir hari ini dimulai. Hari ini pelajaran yang sangat disukai chanyeol, yaitu Matematika. Dia sangat fokus saat seongsaemnim menjelaskan pelajaran itu. Berbeda dengan baekhyun. Ia hanya menatap keluar jendela seolah disana lebih menarik dari pada rumus-rumus gila yang ada dipapan tulis putih itu.

Hari ini cuaca sangat mendung. 'Mungkin sebentar lagi akan turun hujan tapi aku tidak membawa payung atau pun jas hujan' batinya. Bel pulang pun berbunyi tandanya pelajaran telah berakhir. Semua murid langsung meninggalkan kelas karena mereka takut hujan akan turun begitupun dengan baekhyun dia langsung pergi meninggalkan kelas tanpa berdebat dengan chanyeol. Tapi, sayang hujan sudah turun sangat lebat gadis itu pun hanya diam sambil melihat hujan itu membasahi lapangan sekolah.

" baekkie" dengan napas yang terenggah- enggah chanyeol memanggil baekhyun. Sontak membuat baekhyun terkejut.

" chanyeol ada apa denganmu". Dengan wajah yang binggung.
" ini adalah salahmu, ya!! Dari tadi aku menggejarmu apa kamu tidak dengar kalau dari tadi aku memanggilmu, eoh? " dengan suara yang kesal.

" siapa suruh kamu menggejarku "

" mweo, aku mengerjarmu, karena kamu sangat aneh, kamu langsung pergi begitu saja tanpa bicara dengan ku " memalingkan wajahnya pada baekhyun, baekhyun pun memalingkan wajahnya kepada chanyeol.

" untuk apa aku bicara denganmu". Memalingkan wajahnya dan menatap ke depan.

" mweo, sudahlah".

chanyeol pun menyerah untuk berdebat dengan baekhyun, kalau berdebat baekhyun pasti menang tapi chanyeol menyukai itu. Chanyeol pun menatap hujan yang turun itu. Itu sangat indah baginya apalagi bersama baekhyun. Tapi tidak bagi gadis itu dia tidak suka hujan karena hujan itu akan membuat badanya kedinginan srperti sekarang ini. Hidungnya mulai memerah tubuh mungilnya mulai mengigil karena hari ini dia tidak membawa jaket, sesakali dia menggesekkan kedua telapak tanganya dan meniupnya agar hangat. Tiba - tiba tubuhnya menjadi hangat karena chanyeol memberikan gadis itu jaket dan menyelimutkannya ke tubuh baekhyun. Tapi itu tidak membuatnya hangat dia terus menggesekan tangan kecilnya itu agar tetap hangat. Karena tidak ingin melihat temanya itu kedingginan dia pun memegang tangan baekhyun dan itu membuat baekhyun terkejut dia sangat marah dan ingin sekali melepaskan genggamanya itu tapi tidak bisa karena saat chanyeol memenggang tanganya, tiba- tiba tubuhnya menjadi hangat. Sangat hangat.

Tak lama setelah itu sebuah mobil berhenti didepan mereka berdua. Seorang pria paruh baya dengan memakai jas hitam turun dari mobil mewah BMW hitam mengkilap. Ia membawa payung merah ditangannya dan menghampiri mereka.

"Tuan Muda, ayo kita pulang"

Kata orang itu kepada Chanyeol. laki-laki paruh baya itu bernama Tn.Lee sopir pribadi Chanyeol. Lagi-lagi chanyeol harus melepaskan genggaman itu. Saat itu tubuh baekhyun kembali dingin entah kenapa bisa begitu, mungkin chanyeol mempunyai kekuatan api yang bisa menghangatkan tubuh orang yang berada disisinya.

"Tunggu sebentar"

Kata Chanyeol kepada Tn.Lee yang sekarang berada disampingnya berpayung merah.

"Baik,Tuan" kata Tn.Lee

"Baekkie, ayo aku antar kamu pulang"

Kata chanyeol pada gadis manis yang menatapnya serius.

"Tidak usah. Aku bisa pulang sendiri. Lebih baik kamu pulang sekarang"

"Tidak. Aku akan mengantarmu pulang. Hujannya sangat labat dan kamu juga tidak membawa payung"

"Andwaeyo. Aku bisa menunggu hujan ini reda"

"Sampai kapan?? Hujan ini sangat lebat. Tidak mungkin teduh dalam waktu cepat. Mungkin akan sampai malam. Jangan keras kepala. Ayo ikut aku!"

"Mianhae. Tapi aku tidak bisa. Jangan paksa aku!"

Chanyeol menghela napasnya.

" baiklah, kamu menang. Ini, jangan menolaknya"

Mengambil payung yang ada ditangan Tn.Lee dan menyerahkannya pada Baekhyun.

"Ambillah"

Baekhyun pun mengambil payung itu.

"Tapi,bagaimana denganmu??"

Tanya baekhyun dengan wajah yang khawatir.

"Aku? Akukan ada mobil, sedangkan kamu tidak membawa payung atau jas hujan"

"Maaf aku merepotkanmu"

"Tidak, kita kan sahabat, jadi itu sudah biasa. Mungkin lain kali kamu bisa membantuku juga"

sambil tersenyum pada Baekhyun. Baekhyun pun membalas senyuman manis itu pada chanyeol.

"Tuan muda, ayo kita pulang."

Suara itu membuat mereka berhenti tersenyum dan membuat chanyeol kehilangan senyuman manis gadis itu. Chanyeol pun langsung menerobos hujan itu dengan tas sebagai payungnya. Sedangkan sopir itu membukakan pintu mobil. Gadis itu hanya menatapnya saja, dia tidak membantu sama sekali dia berdiri dengan satu payung pemberian chanyeol dan jaket ditubuh mungilnya itu. Matanya terus menatap chanyeol sampai chanyeol masuk kealam mobil dia terus menatapnya. Chanyeol pun sudah pergi tinggal baekhyun sendiri. Baekhyun pun melangkahkan kakinya dan memberanikan diri menginjakkan kakinya ke air hujan. Dia pun pulang dan membawa payung itu.

♡♡♡

Thanks buat yang baca,vote, koment.
Ini bakalan slow update.
Bye

Ummi Aeri
2sisters

First Love (ChanBaek/GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang