chapter 2

773 42 0
                                    

Ditaman bermain yang ada dihalaman rumah Chanyeol. Ya, chanyeol adalah anak dari keluarga kaya raya yang memiliki mansion yang sangat mewah diSeoul. Halamannya luas dengan fasilitas lengkap didalam mansion.

"Hyung.."
Chanyeol memanggil hyungnya. Ia bukan anak tunggal, ia punya seorang kakak laki-laki yang bernama Park Kris. Tapi ia sering dipanggil Kris. Kris berumur 15 tahun sedangkan Chanyeol 12 tahun.
"Emm.."
Sahut Kris tanpa mengalihkan pandangannya dari buku yang sedang dibacanya. Kris anak yang sangat pintar dia hebat dalam pelajaran matematika dan bahasa inggris. Dia juga jago dalam olahraga apalagi basket. Chanyeol juga pintar dalam pelajaran tapi masih lebih hebat Kris. Chanyeol sangat hebat dalam hal memainkan alat musik karena itu dia ikut les musik.
"Hyung, ayo kita main basket"
Chanyeol duduk disamping Kris dibangku taman. Tapi Kris hanya diam saja dan membalik lembar bukunya kehalaman berikutnya.
"Hyung...ayolahh..."
Chanyeol merengek pada Kris. Tapi Kris hanya diam. Karena Chanyeol tidak tahan lagi diacuhkan, ia pun mengambil buku yang dibaca hyungnya itu. Dan tentu saja sontak membuat Kris kesal pada adiknya yang nakal itu. Kris berusaha mengambil bukunya tapi Chanyeol mengangkat tangannya tinggi-tinggi. Karena Kris lebih tinggi, buku itu pasti berhasil diambilnya tapi Chanyeol berdiri diatas kursi supaya Kris tidak berhasil mengambil buku itu.
"Ya!!!park Chanyeol!berikan buku itu"
Kris masih berusaha meraih bukunya.
"Andwe! Aku tidak akan memberikannya sampai Hyung mau bermain denganku"
Chanyeol berusaha menghindari tangan hyungnya agar buku hyungnya itu tidak dapat diraihnya. Tapi sekarang buku itu berhasil diambil dari tangan Chanyeol. Kris melipat tangan adiknya kebelakang.
"Yaa!!! Hyung!! Akhh appo.."
Chanyeol kesakitan, kris melepaskannya
"Kau ini!! Buku ini jadi rusakkan sekarang!"
Kris mengelus-elus bukunya.
"Seharusnya hyung mengelus aku seperti itu. Ini sakit hyung.."
Chanyeol mengelus-elus tangannya.
"Aku tidak bisa bermain basket hari ini. Besok aku ada ulangan. Kalau pun aku bermain denganmu, kamu juga pasti akan kalah. Jadi pergilah dan biarkan aku membaca buku ini dengan tenang,hmm??arraseo??"
Chanyeol pergi dengan wajah cemberutnya.
"Dia pikir dia itu pintar apa?"
Dia mengomel-ngomel sendiri sambil berjalan menuju kamarnya. Ia menghempaskan tubuhnya ke kasur. Matanya menatap langit-langit kamar. Dia tidak tau harus melakukan apa hari ini. Dia mengambil gitarnya dan memutuskan pergi ke taman yang biasa ia datangi. Tamn itu tak terlalu jauh dari Mansionnya.
Chanyeol menelusuri jalan dengan langkah santai. Hingga akhirnya ia sampai ditaman. Ia duduk dikursi taman yang selalu ia duduki. Dia memainkan gitar dengan nada asal. Ia tak tahu harus memainkan lagu apa. Tangannya yang memetik gitar berhenti sejenak. Ia menatap sesuatu didepan sana.

Seorang gadis dengan rambut yang dikunyir dan wajahya yang cantik. Siapa lagi kalau bukan baekhyun. Ani, baekki dia berjalan menuju ke arah chanyeol. Langkah baekki pun terhenti saat melihat pria yang cerewet itu. Kenapa harus ada dia di taman ini batinya. Baekki pun tidak mempedulikanya dia pun menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskanya dengan melangkahkan kakinya dia pun berjalan sangat cepat di depan bangku yang di duduki oleh chanyeol tersebut.

" baekki " tapi baekhyun tetap berjalan.
" baekki berhenti di sana " baekki pun tidak menghiraukanya. Sekali lagi chanyeol memanggilnya.
" baekki berhenti " gadis itu pun berhenti. Chanyeol sekarang berada di depan gadis itu. Tapi baekki memalinggkan badanya sehingga chanyeol hanya bisa melihat tubuh belakang gadis itu. Baekki pun melangkahkan kakinya ingin berjalan meninggalkan chanyeol, tapi sayang, kaki baekki terhenti saat chanyeol menarik tangannya dan memalingkan tubuhnya kembali seperti yang seharusnya.

" dari tadi aku memanggil mu, dan sekarang kau ingin pergi. Apa kau tidak mendengar suara ku ini, eoh ".

" baiklah ada apa " dengan nada yang terpaksa.

" apa kau bisa membantuku " .

" tidak " ucap Baekhyun tegas.

" kita kan berteman?, seharusnya teman itu saling membantu "

" teman? Sejak kapan kita berteman??."

" mweo??!, baiklah kalau begitu, anggap saja aku orang yang sangat butuh pertolongan, oke?. Ayolah baekkie...bantu aku...jebal " chanyeol memasang wajah yang menyedihkan. Mengaitkan kedua telapak tanganya pada Baekhyun. Memohon. Dan saat melihat wajah itu baekhyun menjadi tidak tega. Ia terpaksa harus membantu chanyeol.

" hmm, baiklah. Tapi ada syaratnya "

" dan apa itu??"

" kamu tidak boleh lagi memanggil aku 'baekkie', bagaimana?"
Tanpa berpikir panjang chanyeol pun mengiyakan apa kata gadis kecil itu

" oke, mulai hari ini aku tidak akan memanggilmu baekkie. Ani, maksudku baekhyun "

"Oke, apa yang bisa ku bantu "

" ini " menujukkan gitarnya pada gadis itu.

" mwo?? Gitar??".
Baekhyun menujuk gitar yang ada ditangan chanyeol. Ia tidak mengerti apa yang harus ia lakukan dengan gitar itu.

" iya..." chanyeol menarik tangan baekhyun dan menyuruhnya duduk di bangku yang ada di situ. Chanyeol juga duduk di samping baekhyun.
" ayo, aku akan bermain dan kamu yang menyanyi, oke "

" mwo?? Beryanyi?? "

Sebenarnya suara baekhyun itu sangat bagus. Tapi dia tidak pernah memperlihatkan suaranya itu. Menurutnya siapa juga yang ingin mendengar suaranya itu. Ia tak memiliki alasan lagi untuk memperlihatkan bakat bernyanyinya itu pada orang lain. Dulu sebelum orang tuanya meninggal, dia selalu bernyanyi dihadapan orang tuanya. Tapi ketika orang tuanya meninggal. Dia tidak pernah lagi bernyanyi.

"Ani, aku tidak bisa membantu!"

"Wae??"

"Aku bilang aku tidak bisa membantu! Dan aku tidak suka bernyanyi, jadi jangan paksa aku untuk melakukannya!!"
Baekhyun kesal dan pergi meninggalkan Chanyeol. Chanyeol bingung kenapa baekhyun marah seperti itu.

♡♡♡

First Love (ChanBaek/GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang