Bab 25: Pertengkaran Terakhir

43.1K 1.6K 83
                                    

Bag 25: Hubungan asmara yang indah tidak memerlukan janji, waktu, dan tempat. Yang dibutuhkan hanyalah wanita yang bisa dipercaya, dan pria yang setia (Anonim)

Pernikahan merupakan bentuk kebijaksanaan antara dua orang berbeda yang keduanya dilengkapi dengan cinta. Juan dan Sahla duduk di kursi pelaminan, hal itu sebenarnya adalah hal mengerikan tapi juga nikmat. Awalnya memang begitu, tapi mereka berada di sana karena mereka sudah melalui hari yang panjang, bukan? mungkin inilah yang mereka inginkan.

Juan memegang erat tangan Sahla, siapa yang kira bahwa laki-laki seperti Juan bisa gugup juga. Tapi dia tampak sangat maskulin, dengan jas putih dan pita kupu-kupu, rambutnya tampak rapi dan berkilau, wajah Juan begitu tampan, bahkan sangat tampan karena hari itu adalah hari istimewa untuknya.

Waktu lima tahun adalah waktu yang lama, tapi sepertinya itu bukan hal yang buruk. Sahla melirik ke arah Juan, wajah itu tampak kaku dengan senyuman aneh yang di pamerkan Juan kepada setiap tante-tante alay dan fans-fansnya yang setia menanti kepulangannya.

Sahla tak jauh berbeda, dia seperti telur rebus, wajahnya kaku seperti menahan muntah, Juan menggenggam tangannya yang dingin, tapi sepertinya sarung tangannya dapat membuat penyamaran dengan baik. Gaun yang ia kenakan adalah murni dari hasil kekeras kepalaan Juan yang tak berubah. Gaun berwarna putih dengan benang-benang emas berkilau, Sahla mengira baju pengantin itu terlalu mewah dan mahal, tapi Juan dengan kepalanya mengatakan bahwa itu adalah mahar yang ingin ia berikan juga.

Juan tidak pernah puas dengan baju pengantin saja, mulai dari gedung dan penataannya, sampai foto prawedding dan tempat bulan madu, dia mengatur segalanya. Jadi apa yang sebenarnya terjadi di Pranciss, mengapa laki-laki itu jadi tampak begitu berbeda? Sahla mengernyitkan keningnya dan menahan umpatan saat semua sifat baru Juan terlihat jelas.

Juan tampak selalu mendominasi apapun, dan satu hal yang paling mengerikan bagi Sahla. Hari saat kepulangan Juan, mereka mengalami pertengkaran, menurut Sahla pertengakaran itu hanyalah hal sepele tapi Juan begitu menakutkan saat marah, dia bisa saja membuat Sahla mati berdiri jika dia mau, tapi ini lebih mengerikan.

Sahla mengirim e-mailnya lagi setelah e-mail terakhir yang dikirimnya pada Juan tanpa jawaban, laki-laki memang sibuk di Pranciss, tapi Juan selalu punya waktu untuk membalas e-mail Sahla. Tapi kali itu Juan marah padanya selama seharian dan mendiamkan Sahla.

--
From: Sahla Zalom
To: Juan Roxton
Perihal: Maafkan aku
Kau masih marah? Juan aku berani bersumpah bahwa aku melakukan itu semua sebagai bentuk hormat dan ramahku kepadanya, kenapa kau jadi cemburu seperti ini? aku mohon jawab emailku.
--

Hingga tengah malam pun Sahla masih menunggu, tapi sepertinya Juan sudah bersih keras menahan diri untuk tidak membalas e-mailnya. Ini sungguh menyiksa untuk Sahla, sudah 5 tahun mereka hanya berkomunikasi lewat email atau skype, mungkin mereka akan saling marah pada suatu hal sepele tapi tidak pernah seperti ini, Juan tidak pernah mendiamkannya.

Malam itu, saat bulan tengah bergelut dengan awan hitam sehingga langit tampak kosong tak bersahabat, Sahla hanya bisa menggigit bibirnya, kalut. Apakah Juan benar-benar marah padanya? Ia tidak berani mengirim e-mail lagi, dia takut sesuatu yang tidak diinginkan akan terjadi. Ya! Juan marah padanya, jadi apa yang harus ia lakukan dengan perbedaan jarak ribuan mil? itu membuatnya frustasi. Ia harus menelpon seseorang dan meminta bantuan.

"Hallo," Suara berat di ujung sana mulai terdengar, suara ini tidak asing untuk Sahla, Arnold. Siapa yang tak mengenalnya? laki-laki ini tengah bergelut dalam dunia perfilman yang bahkan tak pernah terpikirkan oleh Sahla. Semenjak Juan pindah ke Pranciss, mereka mulai serius menekuni cita-citanya begitu pula Sahla dan segudang impian menjadi designer terkenal, tapi setelah 5 tahun berada di universitas negri, ia hanya bisa bekerja di sebuah butik kecil menjadi asisten bos disana, menggelikan. "Hei Sahla," suara Arnold seakan menyadarkannya.

My Lovely MaidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang