2

79 12 0
                                    

Kanya

Pagi ini aku bangun lebih awal bahkan alarm yang biasa membangunkan aku-pun sepertinya masih tertidur pulas, dan parahnya aku sendiri tidak tahu untuk apa aku bangun sepagi ini, jam masih menunjukan pukul 04.40 WIB untuk itu aku memutuskan untuk sholat subuh lalu mandi dengan air hangat, ah itu menyenangkan mandi di bawah air hangat.

Ah, ternyata baru pukul 05.20 aku melihat bayanganku di cermin, aku mengenakan seragam SMA CAKRAWALA ELANG dengan satu jepitan yang menyemat rambutku, jepitan kesukaan ku, jepitan kesayangan ku.

Akhirnya setelah selesai dengan urusanku di kamar aku memutuskan untuk kedapur membantu bunda memasak sarapan untuk keluargaku, oh ya! Nama ku kanya Caitlin Ammar. "Kanya tumben kamu udah bangun biasanya masih tidur, mending bantuin bunda masak" ah ucapaan bunda membuyarakan lamunanku, aku saja bingung kenapa aku bisa melamun di mini bar dapurku, bukankan aku memang mau membantu bunda? Ah sudalah
Aku beranjak dari tempatku dan menghampiri bunda "hm, lagi mau bangun pagi aja, soalnya gitu deh, sini bun kanya bantuin" aku mengambil alih sepatula yang di pegang bunda, dari yang aku lihat kurasa bunda akan memasak telur mata sapi, yap karna sekarang aku sudah memegang ahli wajan yang ada di hadapanku dengan isi telur mata sapi, yummy kesukaanku!
"hm, bun nanti Kanya berangkat sekolah sendiri ya?" tanyaku menoleh kearah bunda yang sedang mencuci buah-buahan segar yang baru ia keluarkan dari pendingin
Bunda menaikan alisnya "loh ada apa? Kan ada kakamu yang mengantar"
"tidak ada bun, Kanya hanya ingin coba mandiri saja" aku memberikan cengiran lebarku kepada bunda, dan akhirnya bunda mengangguk ragu

**
"Kanya, bekal untukmu jangan lupa makan ya!" bunda memberikan kota bekal berwarna biru itu kepadaku

"makasih bun, yaudah kanya berangkat dulu ya" aku mencium tangannya lalu pipi bunda.

"hati-hati di jalan sayang" ku lihat bunda melambaikan tangannya lalu akupun membalasnya sambil tersenyum.

Aku melirik alorji pink yang melekat ditanganku tenyata baru jam 06.15 aku masih memilik waktu 45 menit untuk kesekolah, sementara jarak sekolah dan rumahku tak jauh hanya memakan waktu 15 menit untuk naik bus, dan berjalan kaki hanya 5 menit untuk mencapai halte bus.

Aku berjalan dengan sesekali ikut bernyanyi mendengarkan lagu yang aku dengarkan menggunakan heandset yang terpasang pada ipodku, akhirnya aku sampai di halte bus, ternyata bus yang akan ku tumpangi baru saja lewat, itu berarti aku harus menunggu sekitar 5 menit lagi, huh merusak mood-ku saja.

Akhirnya busnya datang dengan cepat aku naik kedalam bus, dan bus itu penuh astaga ini sangat memnyebalkan, hanya ada satu bangku yang tersisa dan itu bersama seorang pria, mau tak mau akhirnya aku duduk di samping pria itu,

sesekali aku melirik ke arahnya, namun ia hanya melihat keluar jendela saja dan aku tahu ternyata dia sekolah di tempatku juga melihat seragamnya yang sama dengan ku

Dia mellihat ke arahku, aku diam ternyata dia, dia yang meminjamkan kartu perpus-nya kepadaku, astaga lidahku kelu, aku tidak tau harus berbicara apa padanya
"hm lo?"
"Adinata Agam Prasraya"
"Kanya Caitlin Ammar" ucapku menyulurkan tangan, astaga dia tidak membalasnya, langsung saja ku tarik kembali tanganku.

"hah! ya, punya lo masih sama gue, gue pinjam sampain istirahat ya?" lanjutku, karna kartu perpus miliknya ada di aku, dan aku tidak ada waktu untuk mengembalikannya sekarang kepadanya. Karna perpus akan baru di buka jam 08.00 sementara kelas dimulai pukul 07.00

Orang itu mengerutkan dahinya seperti-nya ia bingung apa yang aku bicarakan "punya gue? itu, apa maksud lo?"

Aku menepuk dahiku pantas saja ia bingung aku saja berbicara seperti orang aneh, "eh, maksud gue kartu perpus lo" ucapku

Oh ya dia orang yang meminjamkan kartu perpusnya, nama panggilannya sih Nata kenapa aku bisa tahu? Iyalah dia kan king of the king di sekolah-ku sebenarnya dia kelas 12
sementara aku baru kelas11 entahlah tadi aku keceplosan berbicara dengannya tidak ada embel-embel "ka" semoga dia tidak marah.

"oh, emang lo tau kelas gua?"

"12 IPA 3?" jawabku, mungkin lebih tepatnya ini sebuah pertanyaaan karna aku kurang yakin, aku bisa jawab itu, karna banyak yang bercerita tentang dia-Nata sampai kelasnya pun ikut terseret.


"ya"balasnya dengan anggukan sedikit kepalanya
Parah, cowo ini aneh, cuek pula, terus kenapa juga sok-sokan mau jadi penolong kemarin? Mau di bilang pahlawan, pahlawan kesiangan? Ha-ha tau kaya gini aku gak nerima deh pertolongan dia, tapi kalo gak karna dia aku bisa kena hukuman lagi ck! Menyebalkan.

"harusnya lo itu berterima kasih karna gua tolongin, gak usah ngedumel!" ucapnya sambil memincingkan matanya

ASTAGA! Sudah berapa kali aku pagi ini mengucapkan astaga? Rasanya aku ingin cepat langsung ke kelas, kenapa dia bisa ngomong gitu?


sudah di edit ya! :) sorry for any typo :)

RASA DAN MASA (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang