1

83 11 2
                                    

kanya

Seperti biasa koridor sekolah begitu ramai dengan para pelajar yang ingin segera keluar dari gedung yang di namakan sekolah ini, bel pulang sekolah baru saja di komandangkan di santero sekolah ini, menyebabkan para pelajar ingin segera keluar dari gedung ini.

Diluar sana semua orang sibuk ingin cepat mencapai gerbang sekolah, ingin langsung bertemu-kangen dengan kasur di kamar, ingin langsung hang-out bersama teman-temannya, ingin langsung bertemu dengan kekasihnya, ah! Sudah lupakan yang di luar sana, di luar sana tidak seperti didalam sini, iya! Di dalam, maksudnya di dalam perpustakaan sekolah ini.

"kalau kemarin gue masuk, pasti gak harus ada di perpus ini!" gerutuan terus terdengar dari bibir gadis ini, gadis berambut panjang yang sedang menulis rangkuman dari buku sejarah yang tebalnya melebihi kamus bahasa inggris.

"Kanya! lo mau pulang bareng gua nggak?" sapaan temannya ini menghentikan aktivitasnya, ia mengangkat kepala-nya dari buku sejarahnya.

"ah! Sepertinya gue nggak bareng lo dulu deh, lo liat aja, tugas gue belum selesai, harus di kumpulkan besok nih tugasnya" balasnya sambil memajukan bibirnya, dengan hembusan hafas yang kasar.

"oh iya, yaudah gua temenin mau? Perpus udah sepi tinggal bu Tika doang sendiri" ucapnya menarik bangku di samping Kanya untuk duduk.

"nggak usah deh Net, mending lo duluan aja, gue masih lama"

"serius? Gua temenin aja deh ya?"

"lo pulang aja, serius ngga apa sendirian" ucap Kanya dengan tatapan memohon agar sahabat satunya ini segera menyingkir dari sini, bukan maksudnya mengusir, tapi ia hanya tak enak bila harus merepotkan Neta-sahabatnya

"yaudah deh, hati-hati ya bye gua pulang dulu" ucapnya mendorong bangku-nya untuk keluar dan menuju pintu keluar, Neta sempat melampaikan tangannya sebentar dan hanya dibalas senyum tipis Kanya.

**

Jam menunjukan pukul 15.08 berarti kanya sudah duduk di perpus selama 2 jama setelah bel pulang sekolah tadi, tetapi gadis ini masih berkutat dengan buku sejarahnya

"ya ada apa?" tanyanya kepada orang yang menepuk bahunya, oh, ternyata itu bu Tika, kanya yakin pasti bu Tika akan bilang kalau perpus akan di tutup hah! Mengenaskan sekali bukan.

"perpusnya mau tutup neng, ini udah lebih 8 menit dari jam tutup, neng bisa minjem buku sejarahnya kalau belum selesai tugas-nya" tuh kan benar! Mau tutup, sebenarnya kanya sih mau saja meminjam buku, tapi masalahnya kartu buku pinjaman perpusnya itu tidak ia bawa, melainkann kartunya ada di rumah, lalu bagaimana ia akan mengerjakan tugas sejarah ini

"yaudah deh bu, saya pinjem bukunya"

"yasudah ke tempat administrasi ya neng" ucap bu Tika berlalu meniggalkan Kanya yang sedang bingung. Akhirnya dengan cepat Kanya memasukan peralatan tulisnya ke dalam kotak pensil warna pink miliknya lalu mengekori bu Tika

"um, bu sebenernya saya gak bawa kartu untuk minjam buku" merundukan kepala, kanya hanya melihat sepatu sekolahnya yang lebih menarik dibandingkan melihat bu Tika dengan kacamata besar yang bertengger di hidung bu Tika.

"itu artinya kamu nggak bisa minjam buku"jawab bu Tika cuek menutup buku administrasi

"nih, pake kartu saya aja bu untuk dia" suara bariton seorang membuat Kanya mendongak, mulut Kanya sedikit terbuka.

Bersambung~

A/n : haloo aku pendatang baru di dunia oren ini, baru nyoba nulis, semoga suka (:
Sampai bertemu di part selanjutnya!

RASA DAN MASA (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang