Setiap hari sejak saat Mark selalu mengganggu Yeri. Sejak saat itu juga, hati Yeri selalu mendadak berdegup kencang dan tidak beraturan. Kadang-kadang Yeri menjadi tidak fokus apabila Mark berada disekitarnya.
Semua teman maupun sahabat Yeri bilang kalau dia sedang jatuh cinta. Mulut Yeri bisa menyangkal, namun hati?
Karena pusing memikirkan hal tersebut, Yeri hanya bisa meminum susu lalu memukul-mukul kepalanya. Tiba-tiba ada tangan yang memegang pergelangan tangan Yeri. Yeri kaget, ternyata itu Mark.
"Kenapa mukul-mukul kepala kamu sendiri?"
"Kali aja aku suka sama orang itu cuma mimpi. Eh ternyata enggak"
"Ooooh lagi kasmaran nih? Cieeeeee sama."
"Kamu juga suka seseorang?"
"Suka."
Mendengar jawaban Mark entah mengapa tiba-tiba semburat merah dipipi Yerim semakin terlihat jelas.
"Suka sama siapa nih?"
"Perempuan."
"Iya, siapa?"
"Nanti sore, tunggu dulu dilapangan. Liat aja sendiri, saya suka siapa."
"Kasih Clue dong!"
"Anak Jurnalis, anggota osis, hobi makan, pernah dihalte bareng, rambutnya panjang. Ah kebanyakan, saya izin kekelas lagi ya!"
Mark tersenyum lalu mengacak-acak rambut Yeri. Yeri benar-benar penasaran, siapa perempuan yang disukai Mark? kalau dipikir-pikir semua clue itu ada pada dirinya. Yeri hanya bisa tersenyum-senyum sendiri memikirkan itu, rasanya ingin-ingin cepat sore saja.