COWOK RESE!!
"Minggir!!"Vira mengentakkan gigi. Entah kenapa setiap melihat redo, vira selalu sebel.
Redo menyunggingkan senyum."Galak amat lo!! Dassaaar cebol!!"
"Ngomong apa lo barusaaan??"Teriak vira tambah marah. Namun redo malah menjawab santai."Gue bilang cebol!!"
Vira mengerjap mata. Kurang ajar nih cowok!! Udah ngalangin jalan, sekarang malah mencela!"Dassaar biteb!!"
Redo mengerucutkan alis. Namun tak lama kemudian redo pun sadar."Sialan lo!! Awas lo ya!!" Redo pun mengejar vira yang cekikitan.
****
"Viir.. Temenin mama arisan dong.."
"Arisan??? Males ah ma!! Arisan kok malah minta ditemenin siiih??"
Mama terkekeh."Aduuh.. Cepet ganti baju!! Mama ngak mau tau, kamu harus ikut!!"Tegas mama.
"Looh..looh.. Kok mama maksa siih??"Vira cemberut.
"Cepet ganti baju!!"
Mau tak mau vira ganti baju juga. Vira bener-bener males keluar rumah. Tapi kalo ceritanya dipaksa gini yaaaa mau gimana lagi coba??
Diperjalanan vira hanya diam sambil cemberut, tentunya. Karna ngeliat mama yang cengar-cengir ngak jelas gitu. Vira aja hampir ngira kalo mamanya.... Waduuh.. Durhaka banget kan??
"Mama kenapa siih?? Cengar-cengir-cengor ngak jelas gitu!!"Vira menatap mamanya tajam.
Mama menarik nafas dalam."Mama yakin deeh, pulang nanti, kamu bakalan cengar-cengir-cengor kayak mama."
Vira menaikkan alis."Loh?? Kenapa??"
"Nanti kamu bakalan tau."Sergah mama.
Vira tambah cemberut.
Sesampainya di tujuan, vira malah tambah cemberut. Apanya yang bakalan cengar-cengir. Adanya malah bosan ngeliatin ibuk-ibuk arisan. Novel ngak kebawa lagi!! Waduuuuh.. Lengkap deh penderitaan.
Vira duduk sambil membalik-balikkan majalah yang tergeletak di atas meja. Vira tambah manyun menyadari majalah tersebut adalah majalah otomotif yang biasanya terdapat minyak, oli, knalpot, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan kendaraan deeh.. Vira menutup majalah tak menarik tersebut kemudian mengalihkan pandangan ke seluruh bagian rumah. Rumah yang tampak minimalis itu tak jauh beda minimalisnya dengan perabotan dalam rumahnya. Hal tersebut menjadikan rumah tersebut nyaman ditempati pemiliknya. Vira mulai melangkah menelusuri bagian rumah yang menarik perhatiannya. Saat ekor matanya tertangkap sesuatu, vira tersentak ke belakang."Ngapain lo disini??"Vira menatap seorang cowok dihadapannya sinis. Redo!!
Bukannya menjawab pertanyaan vira, redo malah menyipitkan mata."Lo nyolong ya??"
Vira mengerjapkan mata."Kurang ajar, lo!! Elo ngapain disini?? Apa.. Jangan2 elo yang mo nyolong??"Vira balik curiga.
"Gue mau ambil apa pun yaa terserah gue dong!!"Balas redo santai.
"Tuh kan!!"Vira melotot."Udah nyolong apa aja lo?? Cepet balikin!!"Suruh vira.
Bukannya menuruti perkataan vira, redo malah terkekeh geli. Melihat itu vira geregetan juga."Eloo!! Elo!! Mau dipenjara ya?? Bi..bibi... Ada perampok bii.."Teriak vira akhirnya.
"Enak banget lo yaa.. Teriak2 di rumah orang.."Redo tertawa geli. Namun vira membalas dengan sengit."Ya iyalaaah.. Ada perampok kok malah didiemin! Ngak mungkin!!"Vira mencibir. Dan beberapa saat kemudian bibi yang dipanggil vira namun tak dikenal oleh vira pun datang sambil membawa sekop."Mana non?? Perampoknya??"
"Tuuh.."Vira menunjuk redo yang tenang2 saja. Aneeh. Boleh juga redo dikasih mendali 'perampok bernyali karat' alias ngak ada takut2nya. Padahal udah ketauan nyolong."Bibi kok cuman bawa sekop sih?? Golok kek!! Atoo.. Pisaau.."Gerutu vira.
"Nanti saya bisa-bisa dipecat, non"balas bibi.
Vira mengerutkan dahi sambil menatap bingung bibi. Loh!! Kok?? Bukannya nangkap maling itu bagus ya??
Melihat ke o'onan vira, redo pun tertawa yang mengakibatkan vira sadar kemudian melototinya."Kenapa lo ketawa, ha!!"
Bukannya membalas pertanyaan vira, redo malah bergumam."Dasar o'on!!"Vira melotot."Gue ini majikannya,o'on"
Vira bener-bener geram. Dikepalnya kedua telapak tangannya. Dengan nada mengancam, vira berkata."Sekali lagi lo bilang gue o'on, gue timpuk lo pake... Pake..."Vira celingak-celinguk. Direbutnya sekop yang berada di tangan bibi."Pake sekop ini!!"
Hahahah..berguna juga nih sekop.
Tanpa merasa terganggu dengan ancaman vira, redo berkata."O'on.."
"E..e..looo!!"Vira mengangkat sekop, namun terhenti karna mendengar suara tante sarah dari belakang.
"Wah..wah..wah.. Udah ketemuan, ternyata.."
Vira sontak berbalik, tak lupa menyembunyikan sekopnya.
Redo terkekeh geli."Gue aman.."
"Awas lo!!"
Vira memaksakan senyuum manisnya pada tante sarah."Hallo tante.."
Redo melangkah mendekati mama vira. Vira menyunggingkan sebelah bibirnya. Ngapain si biteb?? Redo menyalami mama vira dengan sangat sopan. Wuuiih!! Gila!! Redo ternyata bermuka dua!!
Mama vira tersenyum. Senyuman yang sangat mudah diartikan sebagai senyuum kagum. Mengingat itu vira benar-benar ingin meludahi redo.
"Udah kenalan belom ama anak tante??"Goda mama vira. Ingin sekali vira menjitak kepala mamanya.
Dengan senyuum lebar, redo menjawab."Udah dong, tan. Vira kan sekelas ama redo,tan."
Vira mendengus. Tan, tan, nenek lo!! peang lo!! tan, tan!! Saat redo tak sengaja menatap vira, vira langsung melotot. Redo terkekeh.
"Waaah.. Bagus dong.. Vira kan bisa belajar bareng redo, kalo gitu."Sahut mama vira riang. Vira melotot."APA MA??seru vira. Sanking kencengnya seruan vira tersebut membuat orang-orang yang berada di sekeliling vira menoleh heran padanya. Vira gelagapan."Hehe.. Maksud vira, ngak perlu kali maaa..."Sahut vira ramah.
"Duuh.. Vira jangan malu-malu.."Kini tante sarah yang ngomong.
Malu?? What?!! Vira melotot. Untung tante sarah dan mama tak melihat ekspresi vira tersebut, kecuali redo. Redo lagi-lagi tertawa.
"Redo kok dari tadi ketawa terus siih??"Tanya mama vira.
Redo menggaruk kepala yang mirip(bagi vira) monyet itu."Mm.. Ngak kok tan. Redo cumaan..." Belom selesai redo berkata, tante sarah menimpali."Kamu jangan malu dong, sayang"
Redo ingin menyanggaah."A..ku..."
Vira memotong."Udaaaaaaah, jangan mangkir dong do!!"
Redo menyunggingkan alis. Vira mencibir.
"Gue ngak mang.."Lagi-lagi kata-kata redo terpotong. Bukan oleh vira, namun mamanya sendiri."Udah sayaaang,,"tante sarah menggoda anaknya.
Redo manyun. Vira mencibir.
Rasain lo!! Ahaha..
