4 - Angel is An Angel

24 3 9
                                    

Setelah beberapa lama kepergian si jelmaan neraka itu, keadaan sekolah gue menjadi tentram dan indah. Dan lebih indah lagi sekolah gue menerima murid baru. Namanya Angel.

And yes, she is Angel. I mean she is an angel. Malaikat dari surga yang diutus ke sekolah gue tepat si Iblis udah ga ada lagi di sekolah.

Di mulai dari saat malaikat itu memperkenalkan diri:

"Namaku Angel Lynndiasha. Biasa dipanggil Angel."

Dari cara dia berdiri sambil memegang ransel pink-nya, mata yang bersinar, suara yang merdu, dan namanya, ya, Angel.

"Aku pindah ke sekolah ini karena ayah aku punya proyek di salah satu gedung dekat sekolah ini," lanjutnya mendetail soal alasan mengapa dia pindah. Oh siapa peduli, semua orang saat itu pasti bersyukur karena kehadirannya.

Gue benar-benar ga menyangka, sepertinya cewek semacam Angel akan sekolah di sekolah internasional, bukan sekolah seperti gue. Ya setidaknya memang terlihat dari cara Angel memperkenalkan diri dan penampilannya yang feminim, benar-benar idaman semua pria.

Yang bikin gue yakin kalau Angel benar-benar datang dari surga itu ketika guru gue ngomong:

"Okay, Angel. Saya harap kamu bisa belajar bersama dengan teman-teman barumu. Kamu bisa duduk di samping Louis, bisa 'kan Louis?"

Dan saat itu ekspresi gue:

Oh tentu saja. Gue langsung ngangguk-ngangguk dan memberikan senyuman terindah yang gue miliki.

Dia berjalan ke arah gue, dan aroma vanilla langsung tercium. Dan setelah itu, gue berjabat tangan. Tangannya mulus.

"Hai, aku Louis."

"Hai, aku Angel."

Dia malaikat gue. Malaikat gue!

Little LouisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang