Bagian 2

10.6K 560 42
                                    

Happy Reading^-^

Maaf kalau nemu typo yah😊

Selesai melakukan meeting, Harry melajukan mobilnya menuju ke kantor Caroline untuk mengajaknya makan siang. Saat diperjalanan ponselnya bergetar, Harry meraih ponselnya yang ada didalam saku jasnya. Tanpa melihat siapa penelepon tersebut, dia langsung menggeser tombol hijau pada layar ponselnya.

"Halo." Sapa Harry masih memfokuskan perhatiannya pada jalanan.

"Kau sedang apa?" Harry tertegun saat mendengar suara Jonathan diseberang sana.

"Nathan?"

Jonathan terkekeh. "Iya. Ini aku. Kenapa? Terkejut? Aku hanya ingun tahu kabar kalian saja mumpung istriku sedang tidur siang."

Harry tersenyum. Sangat aneh mendengar Jonathan mengatakan hal itu. Benar, masih terlihat lucu jika sahabatnya itu benar-benar sudah menikah. Masih sulit dibayangkan saja. "Kau sekarang dimana?"

"Disuatu tempat yang sangat mirip seperti surga."

Harry mengerutkan kening saat mendengar deru ombak. "Kau dipantai?"

"Disurga." Jawab Jonathan. Saat ini memang Jonathan sedang berdiri didepan hotelnya yang menghadap kearah pantai. Sehingga deru ombak dan angin laut masih terdengar jelas.

"Surganya neraka? Kenapa kau tidak kabari kami dimana bulan madumu itu?"

"Kalau aku mengatakannya pada kalian, tentu kalian akan menggangguku. Oh yah apa kau sering kekantorku?"

Harry terdiam sesaat. Dirinya bingung harus menjawab apa. "Harry?" Panggil Jonathan memastikan.

"Ah Iya. Ada apa?"

"Tidak. Aku hanya meminta bantuanmu saja untuk mengawasi Carol. Aku tidak ingin membebani bulan maduku dengan mengawasi bocah itu. Aku tahu dia selalu mencari waktu untuk jalan dengan teman-teman lelakinya yang tidak jelas itu. Kau jaga dia sampai aku pulang. Kalau aku meminta bantuan Sam, aku rasa dia tidak ada waktu nanti justru Carol sering main di Club kalau diawasi Sam."

Harry nampak bingung. Merasa mengkhianati sahabatnya sendiri saat Jonathan selalu meminta bantuannya untuk mengawasi, menemani, menjemput ataupun mengantar Caroline sedangkan dirinya sendiri yang mencoba mendekati adik sahabatnya itu.

"Apa kau juga sibuk?" Tanya Jonathan karena tidak mendapat respon dari Harry.

"Ah tidak. Aku tidak sibuk. Baiklah, aku akan menjaganya."

Jonathan tersenyum. "Baguslah. Oh yah kapan kau dan Angelina menyusulku? Menikahlah, apa kau juga terkena virus dari Sam sehingga tidak menikah dengan Angelina?"

"Kau ini. Kau yang terburu-buru menikah dengan Andine." Gumam Harry merasa enggan untuk terlalu lama membicarakan hal itu.

Tawa Jonathan pecah membuat Harry terdiam. "Ya sudah. Jaga adikku baik-baik. Awas kalau terjadi sesuatu padanya atau aku melihat dia jalan dengan lelaki lain, siap-siap saja menuju kenerakamu." Ujar Jonathan dan disusul kekehannya sebelum mematikan sambungan teleponnya.

Harry menghela napas dan menurunkan ponselnya dari wajahnya. Meskipun Jonathan selalu bercanda setiap kali mengancamnya atau mengancam Sam, tapi kali ini Harry yakin kalau Jonathan mungkin akan benar-benar membunuhnya jika tahu hubungannya dengan adiknya.

Harry membelokkan mobilnya kebelokan kanan dan sepuluh meter dari belokan tersebut dirinya sudah memasuki halaman kantor Volkswagen. Selesai memarkirkan mobilnya, Harry turun dari mobil dan menuju keruangan Caroline.
Saat sampai didepan meja Wendy, wanita itu memghentikan langkah Harry.

The Dark Angel [TB#2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang