kamu

22 0 0
                                    

15 April - koridor sekolah

" jangan melamun kalo jalan" seseorang menepuk keningku pelan dengan buku yang dibawanya. Saat aku berjalan di koridor sekolah menuju kelas. 

" Davi" gumamku

"Hari ini pasti menyenangkan!? Apa kau sudah siap untuk mengungkapkan perasaan mu padanya?"

Aku terkejut dia menanyakan hal itu.
Aku pernah tidak sengaja menceritakan seseorang yang spesial bagiku padanya.

Apa dia akan mengerti.

"Ke-kenapa kau menanyakan itu?" Tanyaku gugup.

"Sebentar lagi kita akan lulus, kau tidak ingin mengungkapakan perasaan mu padanya? Jangan dipendam nanti kau menyesal" setelah dia mengatakan itu. Dia berlari meninggalkan ku.

16 April - lapangan olahraga


Hufff....

Aku menghela napas panjang. Olahraga yang tidak aku sukai adalah voly

Dia sekarang sedang apa ya?!

Aku sekarang duduk-duduk dipinggir lapangan, hanya bisa menonton tanpa bisa bermain karena aku memang tidak bisa diandalkan, aku hanya akan membuat timku kalah saja.

Aki terkejut Tiba-tiba ada yang menempel kan minuman dingin di pipi ku.

"Melamun terus!" Ucap Revan sambil duduk disampingku dan memberikan minuman yang dibawa nya tadi

"Kenapa tidak ikut olahraga dengan yang lainnya?" Tanyaku seraya mengambil minuman yang diberikannya padaku.

"Aku sedang cidera, jadi tidak bisa iku olahraga" jawabnya.

"Oh" aku kembali memusatkan perhatianku ke lapangan.

"Bagaimana hubungan mu denganya?sudah ada kemajuan?"

"Hm..biasa saja! Dia mengira aku menyukaimu" kataku.

"Sebentar lagi kita lulus sebagainya kau katakan padanya, kalo tidak nanti kau menyesal"

Aku menatap Revan "kemarin juga ada yang mengatakan seperti itu, asal kau tau tidak semudah itu" aku kembali memusatkan perhatian ku kelapangan.

17 April - kantin


Aku sedang menikmati makanan ku saat pandangan ku jatuh pada sosoknya yang sedang makan bersama teman-temannya.

Bagaimana aku menjelaskan nya?!

"Hei, bengong Mulu dari tadi" tiba-tiba Davi sudah duduk disampingku.

"Kok kesini?"

"Memang kenapa?"

"Nggak bareng sama yang lainnya?!"

"Kan udah tadi, lagi lihat siapa sih!?"

"Nggak lihat siapa-siap" aku langsung menunduk melanjutkan makanku.

18 April -perpustakaan

Aku sedang mencari novel yang menarik saat aku tidak sengaja mendengar suara seseorang dibalik rak buku.

"Sa-saya menyukai kakak"

Siswa Laki-laki itu hanya diam sambil memperhatikan gadis didepannya.

"Maaf--" ada jeda dikalimatnya. "aku tidak bisa menyembunyikan perasaan ku lagi" ucap pemuda itu.

Sedangkan gadis itu hanya bisa terbengong mendengar nya.

Apa maksudnya!?...



19 April - taman belakang sekolah menjelang kelulusan



Aku berlari menyusuri setiap koridor sekolah mencari nya.

Kemana dia?

Kemana dia berada?

Dimana dia sekarang?

Ku mohon dimana kau sekarang?

Pandangan ku menyusuri setiap tempat.

"Klaaa" teriak Revan.

"Dia ditanam belakang sekolah"

Huuff....syukurlah dia belum pulang.

"Terimakasih Revan" balasku sambil berlari.

Dia disana duduk di bangku taman menyanggah tubuhnya kearah belakang dengan kedua tangannya. Menengadah menatap langit biru.

Aku ngos-ngosan berdiri didepannya.  Dia terkejut dengan kedatangan ku.

"Kla" gumam nya pelan.

"A-aku i-ingin mengatakan sesuatu" napasku masih ngos-ngosan.

"Aku menyukai" kataku tiba-tiba.

Dia semakin shock.

"Kla apa maksudmu? Bukannya kau menyukai seseorang" tanyanya.

"Kamu--"

"Orang itu kamu, bodoh"

Dia diam. Lalu tersenyum lebar.

Dia berdiri melangkah mendekati ku. "sebenarnya aku juga berencana menyatakan perasaan ku pada seseorang"

Deg.

apakah dia menyukai orang lain.

Aku tidak tau tiba-tiba saja air mataku turun tanpa kusadari.

Apakah gadis yang diperpustakaan itu.

Tapi bukankah hadis itu sudah menyatakan perasaannya.

"Si-siapa?" tanyaku Masih menahan tangis.

"Kamu"










😅😅😅

Senandung KataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang