3

32 2 0
                                    

Seorang gadis dengan sepatu Pink Nike kebanggaannya itu sedang berjalan menuju rumah minimalis tingkat dua berwana putih bersih.
Ia berjalan dengan langkah lemas dan wajah yang lesu.

"Ibu, Aku Pulang." Ucapnya dengan suara yang lemas hampir seperti bisikan. Lalu ia menghampiri ibunya yang sedang menonton TV.

"Hyunji, Kau sudah.. Astaga! Apa yang terjadi denganmu? Apa kau sakit?" Mata ibu Hyunji membulat sempurna. Ia berdiri dari duduknya lalu berjalan mendekati Hyunji. Lalu ia memegang pipi dan kening Hyunji untuk memastikan apakah anak kesayangannya itu sakit atau tidak.

"Ibu.." Panggil Hyunji dengan suara yang sangat lirih.

"Ada apa Anakku?" Tanya ibu Hyunji dengan ekspresi khawatir.

"Ada yang sakit sangat sakit tapi.. tidak berdarah."

"Dimana yang sakit? Katakan pada ibu."

Lalu Hyunji menunjuk dadanya dan berkata "Disini. Dan sakitnya bertahan sangat lama."

Sang ibu yang tahu maksud dari Hyunji hanya tersenyum lembut.
"Ya sudah, tidak apa-apa. Itu adalah hal yang biasa. Apakah kau baru saja patah hati?"

Hyunji hanya mengangguk.

"Ternyata anakku sudah besar." Ibu Hyunji mengelus lembut rambut anaknya. "Jika kau terus memikirkannya rasa sakit itu akan terus bertambah. Jadi.. berhentilah memikirkan lelaki dan fokuslah belajar." Sang ibu menjitak kepala Hyunji.

"AYA! Ibu!" Pekik Hyunji sambil memegang kepalanya.

"Ya sudah, cepat sana mandi. Setelah itu bantu ibu memasak."

Hyunji hanya mengangguk lalu pergi menuju kamarnya yang ada di lantai dua.

-♥♥-♥♥-
"Ibu! Apa yang aku lakukan dengan ayam-ayam ini?!" Tanya Hyunji pada ibunya.

"Kau hanya perlu mencucinya, Hyunji-ya." Ucap ibu Hyunji yang sedang meracik sup.

"Baiklah. Kurasa kau harus mandi, Wahai para ayam, hihihi..." Lalu Hyunji mencuci ayam-ayam itu. 

60 menit telah berlalu. Hyunji dan ibunya sudah selesai menyelesaikan acara memasak untuk makan malam.

"Ibu, tidak biasanya ibu memasak makanan yang enak?" Tanya Hyunji sambil menatap meja makan yang sudah dipenuhi makanan yang sudah dipastikan sangat lezat.

"Hei, memang kau pikir makanan ibu tidak enak setiap harinya?" Ucap ibu Hyunji sambil melepas celemek yang menempel di badannya.

Disaat Hyunji sibuk memperhatikan masakan ibunya tiba tiba terdengar suara pintu terbuka.

"Itu pasti ayahmu. Ayo, hampiri dia."

Hyunji hanya mengangguk mendengar perintah ibunya lalu pergi berlari menghampiri ayahnya.

"Ayah, selamat datang." Ucap Hyunji dengan senyum yang mengembang di wajahnya.

"Ah, anakku. Hemm.. bau apa ini? Pasti ibu habis memasak ya? Ayah jadi tidak sabar ingin segera makan." Sang ayah menyerahkan tas kerjanya pada Hyunji lalu berjalan menuju meja makan dan duduk di salah satu kursi.

Baru saja Ayah Hyunji akan mengambil piring, tiba-tiba ibu Hyunji mencegahnya.

"Hei, tunggu. Sebelum makan kau harus membersihkan badan dan mengganti bajumu terlebih dahulu." Lalu ibu Hyunji mendorong suaminya agar menjauh dari meja makan.

Beberapa menit berlalu dan Ayah Hyunji sudah membersihkan diri dan mengganti bajunya. Makan malam keluarga Kim tidak bisa dibilang hening karena ocehan-ocehan Hyunji.

Cold StoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang