Chapter 5

6.2K 668 3
                                    

Hujan kembali turun, Baekhyun selalu melakukannya dengan antusias. Ia akan memarahi Chanyeol dan berlari setelah ia mendapatkan Chanyeol mau menerima payungnya.

Tapi sekarang berbeda.

Chanyeol memegang payung sekaligus tangannya, membawa tubuhnya menabrak dada bidang itu dengan hidung bagian depan yang memerah. Ia mengurut bagian depan hidungnya dengan erangan seperti kucing yang akan menangis.

"Aku tahu itu kau". Baekhyun mencoba melepaskan pegangannya tapi berbanding terbalik dengan tekad Chanyeol yang bulat untuk tidak melepaskannya.

"Ini bahkan payung yang kesekian kalinya.. Apa kau pikir dengan memakai jas hujan dan masker wajah yang menggelikan itu aku tak bisa mengenalimu."

"Lantas, kenapa kau selalu memanggilku bocah stroberi."

"Itu memang cocok untukmu, dan ya kalau kau ingin menyamar tolong perhatikan baik-baik. Suaramu terdengar tak asing." Sebenarnya apa yang mereka debatkan, ini bukan masalah tertangkapnya Baekhyun dari penyamarannya sejauh ini. Ini tentang apa yang mereka bicarakan sekarang.

Baekhyun melupakan satu hal.

"Aku menyukaimu."

Dia tak mungkin mengatakannya.

"Berkencanlah denganku."

DASAR MULUT SIALAN!..



"Baiklah."

.
.

Setelah hari itu Baekhyun selalu berjalan beriringan dengan Chanyeol. Mereka tengah dalam masa pendekatan, Chanyeol sendiri sedikit ragu dengan ini. Pasalnya mereka hanya boleh berdekatan tidak kurang dari 2 meter, memegang tanganpun tak pernah. Yang mereka lakukan hanya berdebat tentang seharusnya aturan sekolah di tegakkan.

Chanyeol yakin ia takkan bisa bertahan jika Baekhyun terus-terusan menjaga jarak darinya. Bukannya apa-apa, mereka tidak terlihat seperti sedang berkencan malah terkesan seperti musuh bebuyutan.

"Ungin membuatku percaya".

"Ne?"

"Jalan-jalan di hari minggu tidak buruk juga."

"Tapi?"

"Tidak ada tapi-tapi, kutunggu di halte besok. Kau juga harus berdandan."

Love It's Sweet [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang