Day 1 | The day that I've lost you.

4.6K 95 11
                                    

*Author P.O.V* 

Di sebuah perumahan tampak seorang anak laki-laki , dan 2 orang perempuan beserta satu anak laki-laki lainnya tengah duduk melingkar dengan tampang sedih menatap satu sama lain, sampai salah satu mereka mulai berbicara.

"Nih buat kamu Mic" Kata gadis kecil bernama Mira itu sambil memberikan kado kepada Michael.

Lelaki yang bernama Michael itu mulai berbicara.

“Makasih mira , akan kumakan diperjalanan nanti” kata Michael. 

 Mira mengingatkannya pada seorang gadis yang ia tunggu kehadirannya, apakah gadis itu tak datang? mengapa ia tak datang? bukannya Mira sudah menyuruhnya untuk datang? pertanyaan demi pertanyaan mulai muncul bertubi-tubi dibenak lelaki itu, sampai anak laki-laki disampingnya mulai berbicara.

“Mira, kamu kok ngasih itu sih kalo kue kan cepet habis dan ga bisa dipake kenang-kenangan” kata salah satu dari mereka ya itu Axel.

Mira menatap Michael dan mulai mengerucutkan bibirnya tanpa menggubris perkataan Axel tadi.

“engg..maaf Michael, MIra cuma bisa ngasih ini" Kata Mira sambil mendelik kepada Axel yang terkekeh pelan.

“Ga apa-apa, I think it's so yummy" Kata Michael kepada MIra yang hanya di balas dengan blushing dari gadis itu.

"Dan ini dari ku serta Axel" Kata gadis kecil berambut pirang yang kerap disapa Alana itu sambil menyerahkan kadonya, Alana dan Axel itu kembar yang hanya terpaut 5 menit.

Michael mulai membukanya ... 

*Disisi lain* 

Jam sudah menunjukan pukul 10:00, seorang gadis berambut brunette dan bermata hijau itu tengah duduk di tempat tidur sambil menenteng tas biolanya ia mengenakan dress plump panjang selutut dan rambutnya yang ia sisir berhiaskan pita kecil di sampingnya.

 "2 jam lagi Michael akan pergi ke bandara, hmm datang , gak , datang , gak" pikir gadis itu dalam hati.

“Ah datang saja lagian rumah ku tidak jauh dengan rumah nya” kata gadis itu akhirnya.

 Sesampainya dirumah MIchael , Alva segera bergegas menuju ruang tamu setelah memberi salam kepada Mrs. Sahara ibu Michael atau yang kerap di sapa '' Mom" oleh gadis itu, ternyata Acara perpisahan El telah dimulai batin Alva.

“Maaf , aku terlambat” kata gadis itu tersenyum kikuk. 

Mereka membalas gadis itu dengan senyuman. 

*Back to Author POV* 

Michael hampir membuka kadonya... 

Tiba-tiba orang yang ia nanti datang sembari menenteng tas biolanya entah apa yang gadis berumur 6 tahun itu akan berikan padanya. 

 "Engg.... lanjutkan saja" kata Alva yang melihat teman-temannya berhenti melakukan aktivitas membuka kadonya.

"Wow.." kata Michael melihat kadonya , ternyata Alana memberikannya tali pancing yang gadis itu buat sendiri.

“Apa yang kau berikan? Tali pancing ? Bukannya sudah kubilang berilah sesuatu yang bermakna” Kata Axel pada adiknya.

“Memangnya kau memberikan dia apa?tapi hanya itu yang bisa kubuat and itu handmade yang sudah susah payah ku buat bersama mom” kata Alana memicingkan matanya pada Axel. 

“Sudahlah, lagi pula aku suka ini, makasih Lan” kata Michaelle tersenyum.

“Dan ini buat mu, aku membelikannya khusus untukmu” Kata Axel sambi menjulurkan lidahnya pada lana.

“Wow, 20 pack umpan pancing kau memang pandai Axel” kata Alana tertawa mengejek.

“ apakah kau suka?” Kata Axel menatap sahabatnya itu tanpa menghiraukan Alana. 

“Ya aku sangat suka ini, makasi” kata Michael tersenyum.

 Alva hanya bisa menatap teman-temannya dengan canggung mengingat ia tidak membawa apa-apa selain biola yang ia tenteng sedari tadi, memang gadis itu sudah mempersiapkan sesuatu kepada Michael tetapi menurutnya itu tidak terlalu bagus dari apa yang teman-temannya berikan kepada Michael.

“Hey Alva, apa yang akan kau beri pada Michael” tanya Mira pada Alva.

Seketika , semua orang yang berada diruangan menatap gadis kecil itu dan Alva terbangun dari lamunannya.

“Engg.... Aku.. Akan memberi mu ini”Alva bangun dari tempat duduknya dan langsung membuka tas biolanya.

“Lagu ini untuk mu El” kata gadis itu seraya mempersiapkan dirinya.

"Aku membuatnya sendiri tapi sedikit dibantu oleh Paman Ben, maaf jika ini tidak bagus" Kata gadis itu menunduk lalu tersenyum pada Michael.

Ya, Paman Ben itu adalah guru yang melatih Alva bermain biola sejak dari kecil. 

Alva mulai memainkan biolanya, Michael menatap gadis yang berada didepannya dengan mata berbinar-binar, Ia hanya bisa tersenyum simpul pada Alva, Suara Biola yang lembut mengalahkan suara hujan yang baru saja turun diluar sana.

 Setelah selesai gadis itu kembali duduk terlihat Mira menangis sesenggukan dan Alana yang menangis dipelukan kakaknya terharu mendengar lagu yang Alva mainkan tadi.

"Apa judulnya? apakah kau sudah memikirkannya?" tanya Mira.

“Emm.. Lagu ini belum selesai masih banyak yang belum ku pelajari, jika aku bertemu kembali dengan mu El , akujanji akan memainkan lagu ini untukmu” kata Ava menatap Mira dan Michaelle.

"Aku pasti kembali" Kata Michael yang langsung berdiri dan memegang tangan Alva lalu menatapnya dalam-dalam.

-Day 1 finished-

A/N : Hello all , this is my first Indonesian story, penasaran sama ceritanya ? jadi gimana ? lanjut ? Comment ya pendapat kalian :) , maaf kalo ga bagus baru mulai soalnya hehe ._.v *salam kece #eh :| .

3.650 days without youWhere stories live. Discover now