Namanya Xia

6 1 0
                                    

Namanya Xia, murid transfer yang menyebabkan salah seorang guru senior harus rela angkat kaki dari sekolah ini.

Dia gadis yang sangat terobsesi dengan sesuatu hal yang berkaitan dengan kacamata. Bahkan Xia berniat untuk menikah dengan lelaki yang memakai kacamata di masa depannya nanti.

Jika dilihat sekilas, Xia seperti gadis remaja normal biasa. Tapi, dibalik hawa keberadaanya yang tipis alias orang lain jarang menyadari jika disitu ada seorang Xia, dia merupakan salah seorang gadis yang menyimpan 'bisa' mematikan.

Sekali dia merasa tertarik, dia akan bersiul kecil, dan sebelum mangsanya mengetahui apa yang terjadi, naas bagi si mangsa telah bertemu dengan seorang Xia semasa hidupnya.

Xia tidak punya orang yang benar-benar dekat dengannya. Dia juga merupakan anak tunggal, itu juga menurut sepengetahuannya. Karena pada dasarnya Xia tidak pernah tahu siapa ayah dan ibunya, apalagi dengan keluarga yang lainnya kan.

Selama ini Xia tinggal disebuah kawasan perumahan militer, yang Xia tahu, dia diadopsi oleh salah seorang anggota militer yang berpangkat menjadi seorang Sersan sejak dia berusia 3 tahun. Dan disanalah Xia menemukan keluarga barunya.

Dari keluarganya ini Xia mempunyai seorang adik laki-laki. Usia keduanya pun hanya terpaut jarak 2 tahun. Tapi entah kenapa sang adik yang tidak punya hubungan darah dengannya ini terlihat sangat over proktetif  terhadapnya. Apalagi jika sang adik melihat Xia bersama dengan laki-laki lain. Malamnya sang adik akan datang ke kamar Xia dan hanya berdiam diri diatas kasur milik Xia.

Penjelasan.

Itu yang dibutuhkan sang adik, dan pada akhirnya Xia akan menjelaskannya dengan sabar beserta sesi tanya jawab yang tidak ada habis-habisnya dilontarkan oleh sang adik sampai sang adik mau keluar dari kamarnya.

Begitulah kehidupan yang dimiliki oleh seorang Xia. Tidak ada yang menarik memang, bahkan Xia pun berpendapat seperti itu terhadap kehidupannya sendiri.

Satu-satunya hal yang menarik baginya adalah hobinya sendiri, yaitu menghancurkan hobi orang lain.

+++

''Kamu Xia kan ? anak transfer yang masuk kelas 10 IPA 4'' tiba-tiba ada seorang kakak kelas yang menghentikan langkahnya di tengah koridor. Hanya untuk mengkonfirmasi apakah benar jika dia adalah Xia si anak transfer.

''siapa?'' Tanya Xia malas.

''aku? Oh, kenalin aku Panji, anak kelas 12 IPS 1'' orang yang bernama Panji itu tersenyum sambil mengulurkan tangannya untuk berjabat.

Xia hanya menatap datar tangan yang terulur itu. Tapi tidak membalas jabatanya.

''Ya, aku Xia. Kenapa?'' jawab Xia masih dengan nada malasnya.

Kakak kelas itu sebenarnya sedikit kesal dengan kelakuan Xia yang tidak mau membalas uluran tangannya, tapi dia kesampingan kan dulu hal itu. Karena ada hal lain yang membuatnya penasaran.

''Ehm, gini. Aku cuma mau nanya tentang kronologis kejadian yang ngebuat guru senior itu dikeluarin dari sekolah.''

Hei, memangnya sehebat apa kisah itu sampai membuat banyak orang penasaran. Lagipula bukankah sudah menjadi hal yang wajar dan juga biasa kalau ada salah seorang guru yang dipecat.

Koreksi, sejak awal ini memang sudah tidak wajar sih, menggingat biang keladi dari masalah yang timbul adalah seorang murid baru, yang masih awal kelas 10 pula.

Melihat tatapan mata Xia yang seolah-olah berkata 'siapa kamu? Mau tau urusan orang lain aja',

Panji buru-buru menambahkan.

''Ah iya, aku dari... dari club magazine sekolah, ya bener club magazine, dan aku dapet tugas buat ngewawancarain kamu.'' Tambahnya gugup

Bohong.

''gak ada anak kelas 12 yang masih aktif di club. Kalo mau tau cuma buat bahan gosip bilang aja dari awal'' ujar Xia datar, tapi sukses membuat wajah Panji memerah.

Sebenarnya Panji sudah mau pergi, karena sudah terlanjur ketahuan sekaligus menahan malu. Tapi informasi selanjutnya yang keluar dari bibir Xia, sekali lagi sukses membuat Panji terkejut.

''Guru senior itu hobi mbuat susah orang lain, mentang-mentang dia yang paling lama ngajar disekolah ini, bukan berarti dia bisa seenak jidat main suruh kan. Aku juga cuma mau ngerasain gimana rasanya mbuat susah orang, kayak yang dilakuin guru itu. Eh, dan gak sengaja guru itu jadi kelinci percobaan. Trus karena dia gak bisa ngontrol emosinya sendiri, dia mulai kelewat batas, dan sepertinya kepala sekolah juga udah enek sama tuh guru alhasil dipecat deh guru senior itu. Dah jelas?''

Ya ampun, penjelasan itu benar-benar membuat syok Panji, dia hanya bisa mengangguk-anggukkan kepala mendengar semua kalimat yang keluar dari bibir gadis itu.

Berarti intinya, gadis ini mainin tuh guru senior sampai guru itu hilang kendali dan perbuatannya ketahuan sama Kepsek. Trus Kepsek ambil langkah tegas dengan cara mecat tuh guru senior. gitu kan?

Memang sih, selama ini dia juga tahu kalau guru senior itu emang hobi mbikin susah orang lain. Tapi selama ini, juga tidak ada anak yang dengan begitu mudahnya bilang 'gak sengaja guru itu jadi kelinci percobaan' cuma karena anak itu pingin nyoba mbuat susah orang lain. Dan memangnya hal apa yang anak ini lakukan sampai bisa membuat guru senior itu hilang kontrol? Separah apa gadis itu mainin gurunya sendiri?

''Hobi kakak apa?'' tiba-tiba Xia bertanya, tapi kali ini dia tidak menggunakan nada malasnya, melainkan dengan nada seorang bocah yang ingin tahu.

Panji yang masih binggung dengan perubahan sikap dan nada yang begitu cepatnya bisa berubah, tidak terlihat curiga sedikitpun sebelum akhirnya menjawab.

''Balap liar''

Xia tampak berpikir sebentar sebelum suara siulan kecil keluar dari bibirnya. Dan saat Panji belum sadar apa yang akan terjadi.

Tanpa diduga-duga Xia sudah berdiri tepat disampingnya, dan mengumamkan sesutu yang membuat tubuh Panji bergidik untuk sesaat.

''Hobi guru itu menarik kan? Makanya aku jadi semangat pas mulai ngerusak hobi itu. Ah, satu lagi, hobi kakak juga menarik kok.''

Xia sudah pergi meninggalkan Panji dengan senyum miring di wajahnya. Sedangkan Panji sendiri butuh waktu untuk mencerna beberapa kalimat yang baru saja didengarnya. Panji yang mulai menyadari sesuatu segera berbalik kearah kepergian Xia tadi, tapi Xia sudah tidak ada.

Xia lenyap seperti ditelan bumi, dan nantinya kembali hadir hanya untuk memporak-porandakan seluruh aktivitasnya.

Sepertinya dia benar-benar sial bertemu dengan Xia hari ini.

>.<

Breaker DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang