"Lihat! Ia memintamu untuk menambah berat badan sebanyak 7,6 lbs. Katakan padaku ini bukan lelucon."
Seketika wajah Ann menjadi muram.
"Semua orang tahu kau akan membuat video musik untuk lagu keduamu. Jarak antara iklan ini dengan project videomu hanya sekitar dua minggu, jadi bagaimana bisa kau kembali menurunkan berat badan 7,6 lbs dalam waktu dua pekan?"
Selera makan Ann hilang begitu membaca beberapa poin selanjutnya.
"Lokasi di Star Pool, diatas ketinggian 75 kaki? Kau pikir ini apa, Ann? Dia tahu kau takut ketinggian!"
Tanpa disadari Ann memukul meja. Orang-orang disekitarnya menoleh, mendapati Ann yang terlihat pucat. "Aku akan mendatanginya."
Joan menarik tangan Ann. Ia tidak beranjak dari tempat duduknya, mengatakan sesuatu dengan suara pelan, "kau baru saja membuat pemberitaan yang menekankan bahwa gadis lugu itu kini menjadi pemarah."
Ann menarik rambutnya, menoleh kekiri dan kekanan sambil tersenyum ramah. Ia kembali duduk dan mengambil serbetnya. "Joan, mulai sekarang aku berjanji akan menuruti segala perintahmu," ujar Ann dengan wajah penuh penyesalan.
"Kalau begitu, persiapkan dirimu. Aku akan melakukan apapun, termasuk membuatmu makan makanan berlemak, menjadikanmu vegetarian, atau terjun dengan parasut dari atas gedung apartemenmu jika memang diperlukan."
***
Keesokan harinya, sesuai dengan permintaan Joan, Ann mengambil wrap dress putih dan memakainya sambil bercermin. Sedikit gugup, ia mengenakan t-bar shoes dengan warna senada. Setelah menghabiskan sepuluh menit dengan berjalan mondar-mandir, Ann melangkah dengan penuh percaya diri.
Joan tidak hanya mengatur pakaian yang dikenakannya, tetapi juga kata-kata apa saja yang harus diucapkan oleh Ann. Satu jam berlalu. Ann dan Joan tiba di Menara Star Tech. Saat pintu mobil terbuka, terlihat Eve sedang menunggu mereka di depan lobby.
"Selamat datang di Menara Star Tech," sambut Eve dengan ramah.
Ann dan Joan berjalan mengikuti Eve hingga tiba di sebuah elevator. Ia mengeluarkan id-cardnya, menekan tombol 7 dan mempersilahkan mereka masuk. Di dalam elevator, baik Joan, Ann, dan Eve tidak mengatakan sepatah katapun. Mereka menunjukkan wajah penuh tanya.
Musim panas lalu sebuah majalah meliput kisah sukses Ethan Turner yang berhasil menciptakan sebuah operating system yang ditanam di ponsel, tablet dan laptop berlogo ST. Kini mereka melihat poster pria tampan itu di salah satu dinding ruang meeting. Joan merasa ruangan itu lebih mirip dengan galeri dibandingkan ruang meeting. Ia ingin sekali tertawa hingga terpingkal-pingkal, tetapi ia menahannya dan memilih untuk ijin keluar ruangan.
"Hi, Mr. Eugene. Apa kabar?" sapa Joan lewat handphonenya.
Yakin bahwa Joan sedang berbohong, Ann menggelengkan kepalanya, hingga ia menyadari bahwa Eve sedang berbicara padanya.
"Miss Anne. Silahkan."
"Thanks."
Anne dan Eve duduk berhadapan. Hari itu Eve mengikat rambutnya, memakai lipstick berwarna coklat dengan eyeliner hitam. Matanya yang besar tampak begitu tajam. Ia terlihat nyaris sempurna dengan kemeja putih dan bodycon blazer hitam. Tubuhnya tidak terlalu kurus seperti Anne, meskipun kakinya sama jenjangnya dengan Anne.
"Mr. Turner akan datang lima menit lagi. Ia yang akan mempresentasikan secara langsung penjelasan secara rinci mengenai iklan Lexus 7. Meeting ini juga akan dihadiri oleh produser langganan kami, Mr. Murphy. Ada yang ingin ditanyakan, Miss Anne?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Anne and Wine
General FictionDesas desus mengenai dirinya sudah beredar di Nashville, kota kelahirannya. Banyak orang meyakini ia melakukan segalanya demi kebahagiaan, karena ia terlalu lama hidup dalam kemalangan. Sebagian menganggap--tentu saja--karena uang, popularitas, dan...