Chapter 9 Titik Terang

55 1 0
                                    

Puluhan orang sudah berkumpul di puncak menara Star Tech, mengenakan kemeja maupun kaos lusuh akibat terlalu sering bekerja di lapangan. Mereka mengikuti aba-aba Fred Murphy, sang sutradara dengan mengangguk-angguk tanda setuju.

Saat itu Anne sudah berada di dalam salah satu ruangan menara, sedang mengenakan kemeja berwarna putih gading dan rok selutut. Terakhir, ia memasukkan kedua tangannya ke dalam lengan blazer hitamnya.

Asistennya memastikan kembali riasannya, mengambilkan sepasang heels hitam dan membantu Anne mengenakannya. Tepat pada jam delapan pagi itu, Eve datang menghampirinya.

"Selamat pagi, Miss Hummington

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat pagi, Miss Hummington. Mr. Ethan dan aku akan melakukan perjalanan bisnis. Semua sudah kuserahkan kepada Mr. Murphy, sampai jam makan malam tiba. Kami yakin Anda akan melakukan yang terbaik." Eve menyapa Anne sekaligus berpamitan.

Dari kejauhan Joan memperhatikan mereka. Anne berdiri dari tempat duduknya, menghirup udara pagi dalam-dalam, berjalan keluar hanya beberapa langkah, karena Eve mengatakan sesuatu dan membuatny berhenti.

"Oh ya, Miss Hummington. Aku harap acrophobia Anda sudah sembuh."

Anne berbalik, memberi tanda agar asistennya meninggalkan mereka berdua.

"Kau tidak perlu mengkhawatirkanku, Eve. Apa kini kau yang lupa, bahwa aku sudah berada diketinggian sekarang?"

Eve membelalakkan matanya. Terkejut mendapatkan jawaban seperti itu, ia melangkah pergi dengan tergesa-gesa.

Tidak lama kemudian Fred datang, menjelaskan beberapa hal dan menunjuk-nunjuk ke arah tepi kolam renang. Saat itu Joan menghampirinya dari arah berlawanan, melambaikan tangannya pada Fred dan juga Anne.

Fred kembali menemui kameramen-nya, sementara Anne dan Joan mengobrol dengan bisik-bisik.

"Apa yang dikatakan Eve padamu?"

"Acrophobia. Ia tidak tahu kalau aku sudah mengatasinya dengan baik."

Joan tertawa, menutupi mulutnya agar tidak terlalu terdengar sampai luar. Evelyn mungkin menyembunyikan hal ini dari Ethan dan semua orang, demi mempermalukan Anne karena aktingnya yang buruk saat berada di menara Star Tech. Tetapi Eve tidak tahu bahwa ia sudah mempersiapkan diri dengan menemui psikolog dan menjalani hipnoterapi. Ia bahkan menambah jadwal kelas aktingnya disela-sela latihan menyanyi. Mengingat hal itu, Anne ikut tertawa, tidak menyangka bahwa Evelyn akan begitu mudah dikalahkan.

***

Setelah pengambilan gambar yang melelahkan berakhir, mereka pergi ke restoran Xian Xo bersama-sama. Di sana Ethan sudah menunggu bersama Eve. Duduk bersama dengan sebuah meja bundar ditengahnya, Anne merasa hal ini jauh lebih menegangkan daripada take pertamanya tadi pagi.

"Anne, Joan, Fred, dan Eve. Orang besar selalu menghargai orang-orang yang berada di sekelilingnya. Itulah yang dikatakan ayahku," kata Ethan sebagai pembuka pertemuan mereka, "dan kini aku malah mendapatkan orang-orang besar disekelilingku, bukankah takdir itu adil?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 17, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Anne and WineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang