Part 2- ?

1.2K 34 0
                                    

Part 2 ---

?

Caitlyn Pov

sudah cukup lama aku menunggu ayah, tapi belum keluar juga.

a few HOURS later

"Misi anda siapanya Pak Henry ya?" tanya suster itu

"Saya anaknya sus, bagaimana keadaan ayah saya?" tanyaku

"Baiklah, anda bisa tanya ke dokter" sesaat kemudian dokter itu keluar

"Apa anda anaknya?" tanya dokter itu

"YA, dok saya anaknya, bagaimana keadaan ayah saya?" tanyaku to the point

"Baiklah, tapi pertama mari kita duduk dulu" aku pun duduk

"Ayah anda menderita leukimia yang cukup parah. Saya hanya bisa menentukan hidupnya tinggal 2 bulan saja, tapi itu kehendak Tuhan." kata dokter itu

"Tapi ayah saya baik-baik aja kan dok? Saya ingin berbicara dengan dia?" tanyaku

"Kami mempunyai masalah dengan itu" jawab dokter itu lesu

"Apa dok?! Apa?!" tanyaku dengan meneteskan air mata

"Ayah anda...Koma"

DEG

"APA? KENAPA BISA DOK? KAPAN AYAH SAYA BISA BANGUN LAGI DOK?" tanyaku sambil menangis. Tidak mungkin ayah koma! Tidak! Tidak boleh!

"Saya tidak tahu pasti kenapa dia bisa koma. Biasanya orang koma itu hanya beberapa hari. Tapi ada yang sampai berminggu- minggu bahkan berbulan-bulan" kata dokter itu.

Bagaimana jika ayah koma berbulan-bulan? NO WAY! Positif thinkin Cait

"Boleh saya masuk ke dalam?" tanyaku

"Tentu saja nak" jawab dokter itu. Aku pun masuk ke ruang itu. Aku melihat ayah terbaring, dengan peralatan canggih. aku pun menghampirinya

"Ayah, ayah bangun yah. Ayah janji ga bakal ninggalin Caitlyn" aku pun mulai meneteskan air mata

"Ayah, kata dokter ayah bisa tidur selama berbulan-bulan. Jangan dong yah, nanti siapa yang nemenin aku?" setetes demi setetes

"Ayah, jangan tinggalin aku yah. Aku janji akan mencari orang yang tepat buat aku, supaya ayah bisa melihat aku di altar nanti. Ayah tunggu aja yah" dan saat itu aku keluar dari ruang itu. Aku tidak bisa menahan tangisanku lagi.

a few days later

Sudah 3 hari ini ayah masih koma. Dia masih belum bangun. Sepertinya aku harus mencari seseorang yang tepat untuk menjadi "err" ku.-,-

Beep Beep

From: Jack

"Hang out? 5 pm. Pick u up. see ya. No rejection :p xx"

Ternyata dari Jack...

Tunggu dulu. Yang benar saja sih ada tanda 'xx' dari smsnya-,- kalo x nya ada tiga kan berarti udah websi-- lupakan! sekarang masih jam 4, berarti aku harus bersiap-siap. Tadi aku di sms dokter keadaan ayah membaik jadi jangan khawatir. Mungkin tomorrow atau overmorrow aku akan menjenguknya. Aku pun mandi. Setelah mandi aku mengambil dompetku, hp, dll. Aku hanya memakai celana jeans, dan hoodie berwarna hitam. no need make up.

Tok tok

"Tunggu sebentar" teriakku. Aku pun buru buru turun kebawah.

"Hy Jack!" sapa aku

"Hy Cait! Ayo!" ajak dia. Aku pun kemobil bersamanya

"Mau kemana kita?" tanyaku

"Rahasia" kata dia. Wooh. Rahasia-,-

Dimobil hening, gak ada yang memulai percakapan. Aku pun hanya menengok ke jendela. Oh lihat ada--

"Cait, aku turut berduka atas ayahmu ya, Dia akan baik baik saja kok" potong dia

"Iya, gapapa kok. Oh ya kamu tau dari mana?" tanyaku

"Dari Hannah, dan dia bilang kamu akan menikah ya? Wow, congrats ya. Dengan siapa?" tanya dia

"Oh Hannah. Eh iya nanti aku akan menikah, masalahnya aku gatau harus menikah sama siapa. Aku masih bingung" jawab aku

"Oh... let me get it straight. Ayahmu meminta kamu menikah tapi kamu belum tau siapa orang yang tepat, while your dad is sick?" kata dia

"Yup! Tapi sebelum dia koma dia sempet mengatakan sesu--"

"Tunggu dulu. Ayahmu koma?" tanya dia bingung

"Ya, sudah 4 hari tapi belum bangun juga" jawab aku lesu

"Oh maaf Cait, aku tidak bermaksud--"

"Lupakan sajalah" kataku dan sambil memberikan senyuman

30 minutes later

"Cait, kita udah sampai" kata Jack. Aku oun menengok ke sekeliling...

"Pantai? Ngapain kita ke pantai?" tanya aku

"Sudahlah ayo ikut aku" kata dia membukakan pintu mobil. What a gentleman <3

Dia pun menarik tanganku dan membawaku ke pinggir pantai. Satu kata. Adem :D

Kami terus bermain di pantai, berlari-larian, main istana pasir. Sampe akhirnya kami berdua lelah

"Cait! Lihat!" Jack menunjuk ke arah langit

.

.

.

"WOW! Jack itu indah sekali!" kataku. Kami berdua pun duduk di pasir melihat sunset. Ini benar benar indah sekali

.

.

.

"Tak seindah kamu Cait" kata dia dan aku hanya tertawa kecil

"Cait" panggil dia. Aku pun mengalihkan pandanganku ke Jack. Aku baru sadar, Jack mempunyai mata coklat yang indah. Sama seperti aku Jack juga menatap ku. Lekat

""Matamu indah"" jawab kami berbarengan dan kami berdua hanya tertawa.

"Cait" panggil dia lagi

"Ya?" balas aku

Lalu dia menciumku... Di pipi

.

.

.

Just kidding! Tentu saja di bibir. Aku pun membalas ciumannya. Tidak seperti Marco yang tiba tiba menciumku. I feek those sparks while i'm kissing with Jack.

"I Love You" kata Jack

"W-what?"

.

.

.

?

T O  B E  C O N T I N U E D

BelieveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang