Apa yang dikakukan perempuan itu.Berani-beraninya dia memeluk Johan,apa perempuan itu sudah tidak waras ?
Dengan langkah yang terburu-buru kulangkahkan kakiku, kearah kedua orang yang saling berpelukan itu.
"Apa yang kau lakukan Jalang. dan menyingkirlah dari calon suamiku" gelap mata.Dengan geram kudorong perempuan yang memeluk Johan dengan kasar.
mendapat perlakuan kasar dari ku tampaknya membut perempuan itu terkejut."Lisya..." suara teriakan Johan berhasil mengingatkanku akan suatu hal.
apa tadi?Lisya. jadi perempuan ini bernama Lisya,Perempuan kampung itu.Perumpuan yang dengan Kurang ajarnya telah mengambil Hati Priaku.Eiitsss..
Itu tidak akan lama,karena kupastikan tidak akan lama lagi Hati dan Jiwa dari Johan Fernando akan menjadi Milik Fishya Adikumara.jangan anggap remeh aku.
"Aku nggak apa-apa kok Mas,cuma lecet doang kok,paling kalau diobatin dua hari lagi uda sembuh" mendengar penuturan dari perempuan itu, Kuarahkan atensiku pada tubuh kurang menarik perempuan kampung itu.
Kulihat ada memar pada lutut dan lengannya.
Perempuan itu menatap dengan takut padaku.Tapi aku tak menghiraukan itu,yang menjadi fokusku sekarang adalah Johan. kulihat ia begitu kuatir pada perempuan itu,aku tidak igin menyebut nama perempuan itu."Kita ke Rumah sakit sekarang" dengan terburu-buru Johan menggendong perempuan itu dan berlari menuju mobil hitam yang terparkir tidak jauh dari lokasi kami berada sekarang.
Sadar bahwa aku masih berdiri ditempat tadi dan tidak melangkah sejengkalpun, Johan kembali keluar dari mobil dan dengan terburu-buru melankah kearahku.
"Apa yang kau lakukan.kenapa kau masih berdiri disini? kau tidak lihat hasil perbuatanmu tadi,Lisya membutuhkan perawatan sekarang"
"Jangan berlebihan,dia hanya mengalami memar palingan dikompres dan diolesi salep lukanya akan sembuh," kesal sekali melihat Johan begitu mengkuatirkan perempuan itu.
"Ikut aku sekarang" dengan agak kasar Johhan mencengkam pergelangan tanganku dan menarikku denangan paksa lebih tepatnya menyeretku.
"Leeepaaass... kau menyakitiku Johan Fernando," dengan segera ku hempaskan genggaman tangannya pada pergelangan tanganku setelah Ia melonggarkan genggaman tangannya.Ada ruam merah pada pergelangan tanganku, kurasa cengkraman tangannya begitu kuat, karena beberapa kali kuusap-usap ruam merahnya namun rasa perihnya tidak juga hilang.
"Beraninya kau memaksaku.kau kira aku sudi mengantar perempuan itu kerumah sakit.Jangan berharap banyak padaku.Aku tidak sebaik itu Johan."
"Kenapa kau begitu egois? kau kira perbuatan siapa yang membuat luka pada tubuh Lisya?"
"itu salahnya.Siapa suruh dia memelukmu?"
"Berhenti bertingkah kekanakan.Ikut aku sekarang"
"Nggak mau.Kalau kau memang ingin menolongnya,pergilah sendiri.Aku tidak akan ikut"
"Baiklah jika itu maumu.aku akan mengantar Lisya kerumah sakit sekarang," tiba-tiba Johan melangkah meninggalkanku, dan pergi menuju jalan raya. Kulihat ia sedang berbicara dengan supir taksi. Entah apa yang mereka bicarakan,tidak lama kemudian Johan kembali padaku, diikuti oleh Taksi yang berjalan dibelakangnya dan Taķsi itu berhenti disampingku " Naiklah.Taksi ini akan mengantarmu pulang" dia benar-benar keterlaluan.Dia tega meninggalkanku pulang sendiri menggunakan Taksi hanya demi Perempuan Kampungan itu.
.
.
Didalam Taksi aku hanya diam.dari tadi pikiranku berkecamuk dengan adegan diparkiran. sebegitu pentingnya perempuan itu bagi Johan, sampai-sampai dengan teganya ia membiarkaku pulang sendiriTes...tes...tes..
Air mata sialan.sedari tadi aku terus mencoba menahan air mataku agar tidak menangis didepan Johan dan perempuan kampungan itu.
Aku tidak mau terlihat lemah. dan sekarang setelah berada didalam Taksi yang mulai melaju meninggalkan parkiran taman Kota. Air mataku malah dengan seenaknya mengalir.kulihat Supir Taksi itu memandangku aneh.
"kau tega Johan.kau benar-benar tega".batinku miris.
"Neng.uda nyampe" tegur sang Supir.Dengan segera aku membuka tas untuk mengambil dompetku, "uda dibayar tadi Neng sama Mas ganteng tadi".
Mendengar ucapan Supir Taksi itu.Aku urung membuka tas dan dengan segera aku keluar dari Taksi.
" Fishya sayang" suara ini?
Deg...
TBC.
Hai i'm come back...😁😁😁
selamat membaca😊
jangan lupa vomentnya.hargai jerih payahku 😢😢😢
KAMU SEDANG MEMBACA
EGOIST
RomanceMaaf aku harus menjadi orang yang egois.kau tau hanya kaulah penopangku.dinding kokoh yang menjadi tempatku bersandar. walaupun aku tau dinding kokoh itu suatu saat akan runtuh dan hancur berbalik menimpahku.