Part 7

29 1 0
                                    

Kurasa aku harus pergi.Ya aku harus pergi karena dirumah ini kehadiranku tidak dibutuhkan.

"Fishya,kamu mau kemana sayang? makanannya uda siap.Ayok kita makan sama-sama" Ibu menghampiriku kedepan.dan sepertinya ia sadar aku akan pergi.yep,aku sedang memasang sepatuku.

"nggak perlu Bu.Fishya pergi dulu, ada urusan mendadak" mencoba menetralkan nada suaraku.aku mencoba memberi alasan yang masuk akal.aku benar-benar payah dalam berbohong.Papa mengajaranku untuk selalu berkata jujur,semenyakit apapun kejujuran itu.Dan sekarang aku sudah melanggar sumpah yang kubuat pada Papa.maafkan aku Papa.

"oh begitu? Ya udah hati-hati sayang". ku dengar ada nada kikuk disuara Ibu.

Biasanya Ibu tidak akan membiarkanku keluar dari pintu jika belum memakan masakannya.Ck... apa yang aku pikirkan.Mungkin Ibu sedang sibuk.yep Ibu sedang sibuk Fiahya.
.
.
.

Dari rumah Fernando,Aku mutusin untuk jalan kaki.Mungkin karena musim hujan,cuaca hari ini agak mendung dan untungnya hujan nggak turun.

Bosan juga.ku lihat ada Halte dua meter dari tempat aku berdiri sekarang.Baru berapa langlah menuju ke Halte,tiba-tiba rintikan hujan dalam jumlah yang begitu banyak sukses membuatku kaget.Sial...hujan turun dengan begitu derasnya.Tanpa berpikir panjang lagi,aku berlari menuju Halte.
.
.
.

Sudah dua jam aku diHalte,dan hujan belum menunjukan tanda-tanda akan reda.hari ini benar-benar terasa menyebalkan.Pertama,aku kerumah Keluarga Fernando dan bertemu dengan perempuan yang kemaren memeluk Johan.Perempuan itu sangat menyebalkan,ia berusaha menunjukan kedekatannya dengan Keluarga Fernando padaku dan itu sukses membuatku merasa jadi orang asing disana dan akhirnya memutuskan untuk pergi.Kurasa pilihan untuk meninggalkan Rumah keluarga Fernando adalah pilihan yang tepat.Aku memiliki pengendalian emosi yang begitu buruk,jadi sebelum aku mempermalukan diriku sendiri,aku putuskan kali ini aku membiarkan perempuan kampung itu menang.Dan yang kedua Johan belum memngabariku hingga sekarang.Fix,Aku benar-benar Bete sekarang.Mang Ujang juga belum Jemput.Kemana sih supir satu itu? pasti sibuk gangguin Bik Minah.

Bib..bib..bib...

Getaran yang berasal dari dalam tas menyadarkan ku.

Johan

Johan menelponku,dan aku sadar Mood jelek yang sejak tadi kurasakan tiba-tiba hilang entah kemana dan pergi tanpa meninggalkan jejak sedikitpun.Johan benar-benar Mood Baster unukku.

"Halo...Johan,Kamu kok lama banget ngabarin aku? akukan kangen" dan mulut sialan.Kenapa aku malah membrondong Johan dengan salam pembuka yang begitu panjang.

Ku edarkan pandanganku sekilas dan kulihat orang-orang memandangku dengan tatapan yang sama.Yaitu 'dasar perempuan Drama',membalas tatapan mereka dengan kode bodoh amat.Aku memfokuskan diri untuk bertelefon dengan Johan.Johan lebih penting dari pada tatapan menyebalkan orang-orang yang berada diHalte.

"Hm..aku menelfon kerumah.dan Ibu bilang kamu dirumah sekarang" langsung To the point.dasar Cowok nggak Peka,apa nggak bisa ia menanyakan kabarku? dan herannya,rasa sayangku padanya tidak berkurang sama sekali.

"oh..iya tadi aku kerumah.tapi sekarang ud-"

"Lisya nginap dirumah.Dia baru datang dari Bandung dan dijakarta nggak ada saudara." Johan memotong perkataanku.dan aku mulai kesal sekarang.

"Emangnya berapa lama dia nginap dirumah?" tidakku perdulikan nada suaraku yang sedikit meninggi.kayaknya Johan lebih peduli sama Perempuan kampung itu dari pada aku,nelpon aku cuma mau ngomongin hal ini saja? Ck..ck.. Fishya kesal.

"Abangnya sedang Study tour ke Jogja.jadi sampai Dwira kembali dari Jogja"

"Berapa lama?"

" Dua minggu"

"lama banget?" What...jadi Perempuan kampung itu nginap dirumah Fernando dua minggu dong.dan Johan cuma tiga hari diBatam berarti perempuan itu sama Johan tidur bareng -walaupun tidurnya berbeda kamar tapikan mereka satu rumah.jadi tetap aja tidur bareng bagiku-.Nggak bisa dibiarin.Nanti kalau Johan uda keJakarta aku harus nginap dirumah Fernando,nggak akan kubiaran perempuan kampung itu menang untuk kedua kalinya.

"jadi.kamu jangan cari masalah sama Lisya" apa katanya tadi? cari maslah?

"Aku masih waras Johan Fernando.jadi nggak usah ingetin aku." Sumpah.Moodku mulai jelek lagi.Dan parahnya kadar jeleknya malah lebih besar dari yang tadi.

"Fishya.bukan seperti itu"

"uda lah Johan.Aku lagi kesal sama kamu sekarang.aku matiin telfonnya sekarang.Malas ngomong sama kamu."

Dengan kesal aku memencet Icon warna merah untuk mengakhiri pembicaraan dengan Johan.selang beberapa detik panggilan kembali masuk dengan nama Johan terpampang dilayar.Huu..malas. paling ngomongnya nanti nggak jauh-jauh tentang perempuan kampung itu lagi.kesal,aku menonaktifkan Selulerku.biar aja Sih Johan marah.Aku juga lagi kesal sekarang.
.
.
.

TBC

Aku come back.sumpah males banget mau ngetik.setiap mau ngetik bawaan buntuh.But.hari ini berhubung libur kerja.akhirnya aku memutuskan buat ngetik.alhamdulillah idenya ngalir banget.tapi kayaknya ceritanya garing banget.

wokeh.selamat membaca....
jangan lupa vomentnya. 😊

with me.

Afiah_Hidayah

EGOISTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang