⚠⚠WARNING!! ⚠⚠
Little bit mature contents, dan peran dari beberapa karakter mungkin akan benar-benar di luar ekspektasi readers. Happy reading-----------------
Jungkook membereskan buku-bukunya dan memasukkannya ke dalam tas. Jam kuliah telah berakhir pukul 3 sore. Hari ini ia mengajak Mingyu ke sebuah mall, membeli ponsel untuk Eunha. Tentu saja pria tinggi itu langsung mengiyakan. Akhirnya mereka berjalan menuju stasiun subway. Saat hampir sampai di stasiun, sebuah taxi perlahan berhenti di dekat mereka. Jungkook dan Mingyu menghentikan langkanya, dan betapa terkejutnya Jungkook saat melihat siapa yang turun dari taxi.
"Jungkook-ah! Hai!"
Demi Tuhan, mengapa harus gadis ini lagi?
"Yeri? Ada perlu apa kau kesini?" tanya Jungkook. Mengingat gadis itu kuliah di universitas Yonsei.
"Tentu saja untuk menemuimu. Tidak boleh?"
"Maaf, tapi aku harus segera pergi. Ada keperluan–"
"Kalau begitu aku ikut!" seru Yeri sambil mengamit lengan Jungkook. Membuat pria itu terkejut, lantas melepaskan tangan Yeri perlahan.
"Yeri, aku sudah bersama temanku. Maaf," tolak Jungkook.
"Jungkook, kau tidak kasihan padaku? Aku jauh-jauh dari Yonsei hanya untuk menemuimu disini. Dan kau mengusirku?"
Tidak ada yang menyuruhmu datang kesini, batin Jungkook. Dan ia menyesal karena telah menyebutkan universitas tempatnya kuliah beberapa hari yang lalu. Mengapa gadis ini masih menemuinya? Apa yang sebenarnya diinginkan oleh Yeri? Jungkook benar-benar kesal.
"Um, Kook. Kurasa aku pulang saja. Kau bersama–" ujar Mingyu. Namun Jungkook segera memotongnya, "Tidak! Kau tetap harus menemaniku. Yeri, kurasa kau lebih baik kau pulang saja. Aku sudah janji dengan temanku."
"Jungkook-ah, aku ingin jalan-jalan denganmu." Rengek Yeri. Akhirnya dengan penuh keterpaksaan, Jungkook mengijinkan gadis itu ikut.
Mereka bertiga menaiki subway menuju mall yang sudah direncanakan Jungkook. Sepanjang jalan, Yeri terus menerus menghujani Jungkook dengan pertanyaan-pertanyaan yang membuat telinga Jungkook terasa pegal. Saat melirik Mingyu, pria itu telah memakaikan headset pada telinganya. Jungkook pun mengumpat dalam hati,
"Brengsek memang Mingyu. Dia tidak mau berbagi penderitaan denganku."
Tak lama, subway berhenti di stasiun dan ketiga mahasiswa itu berjalan menuju mall. Jungkook langsung mengajak Mingyu menuju stand handphone dan memilihkan ponsel untuk Eunha. Meskipun Mingyu belum tahu, untuk siapa Jungkook membeli ponsel, mengingat kalau ponselnya masih cukup bagus.
Sebenarnya yang ia perlukan hanyalah komunikasi dengan Eunha saat tidak sedang di rumah. Lantas pilihan Jungkook jatuh pada sebuah ponsel yang sama persis dengan miliknya. Jika miliknya warna hitam, maka Jungkook membeli yang berwarna putih untuk Eunha.
"Untuk pacarmu?" tanya Mingyu. Jungkook hanya mengangguk sambil tersenyum simpul.
"Hei, kau belum pernah mengenalkannya padaku." Protes Mingyu.
"Akan kukenalkan jika sudah tepat waktunya," sahut Jungkook. Rasanya masih belum aman untuk membahas tentang Eunha saat ini. Mengingat ada Yeri juga bersama mereka, dan Jungkook tahu Yeri tidak menyukai Eunha meskipun tidak mengenalnya.
"Jungkook, apakah pacarmu itu... gadis yang kau ajak ke toko pakaian kemarin?" tanya Yeri. Jungkook hanya mengangguk.
"Kenapa dia harus memakai masker serapat itu, Jungkook? Dia tidak lebih cantik dariku, kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hujan 🌸 Jungkook-Eunha ⛔️
FanficTentang Jungkook si pecinta hujan dan Eunha yang hidup dalam luka lama juga trauma. ©autumn quartz 27092016