2nd Melody

40 2 0
                                    

Sebelumnya...

Namun, saat mereka sampai di sebuah taman yang cukup sepi, gadis itu mengatakan kalimat yang tak pernah ingin ia dengar itu.
“It’s over now. I don’t need you anymore. It’s better that we break.” 

----

Hati Jungkook hancur berkeping-keping saat mendengar tiga kalimat yang keluar dari bibir mungil gadis yang selalu ia cintai itu. Terlebih dengan kalimat kedua yang dilontarkan gadis itu. Tidak membutuhkannya lagi? Jungkook tersenyum pahit saat kepalanya mengulang kalimat itu. Ia menatap gadis di depannya itu untuk meminta penjelasan, tapi gadis itu mendengus dan menatapnya dengan malas. Ke mana gadis yang sangat ia cintai pergi? Pertanyaan itu berputar berulang kali di kepalanya saat ia melihat reaksi menyebalkan gadis di depannya itu. Dengan sebuah penegasan sekali lagi bahwa mereka benar-benar berakhir, gadis itu membalikkan badannya dan pergi meninggalkannya. Jungkook mengepalkan tangannya saat beberapa meter dari taman tempatnya berdiri, gadis itu malah tersenyum sambil melambaikan tangannya pada seorang laki-laki yang tak ia tahu identitasnya. Gadis itu memeluk laki-laki itu dan mengecup bibir laki-laki itu dengan penuh cinta. Jungkook hanya bisa tersenyum sinis.
---

Jungkook mendudukkan dirinya di bangku tepat di depan panggung yang terlihat cukup besar di depannya itu. Personilnya yang lain sudah duduk di bangku pilihan mereka. Lima orang gadis sedang berkumpul sambil mengecek microphone mereka. Tak lama kemudian, lima orang gadis itu berjejer dan memperkenalkan diri mereka. Senyuman manis menghiasi wajah mereka dan mereka terlihat sangat bersemangat sekarang. Jungkook memandang kertas yang ia pegang. Sebuah kertas berisi kolom catatan untuk beberapa hal yang harus lima gadis itu perbaiki sebelum showcase mereka berlangsung beberapa hari lagi. Belum sempat kelima gadis itu memutar lagu pertama mereka, Jungkook sudah membuka tutup pulpennya dan menggoreskan tinta hitam itu ke kertas yang ia pegang.

‘Terlalu bersemangat. Fokus sedikit.’

Namjoon dan Taehyung yang mengapitnya hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah dingin maknae mereka itu. Cara penyampaian yang selalu ketus dari Jungkook terkadang membuat hati orang lain sakit saat mendengarnya. Tapi, tingkah Jungkook ada baiknya. Semua trainee itu bisa melatih diri mereka untuk tetap tegar dan tenang saat menghadapi komentar jahat dari masyarakat yang kontra dengan kehadiran mereka di ranah jagat musik.

Mereka mengembalikan perhatian mereka pada lima orang gadis yang berada di atas panggung itu saat mereka mendengar sebuah lagu mulai terdengar memenuhi seluruh ruangan super besar berkapasitas 2000 orang itu. Mata mereka memperhatikan setiap detail yang dilakukan oleh kelima gadis itu. Tarian, cara bernyanyi, ekspresi, semuanya mereka harus perhatikan secara mendetail agar showcase itu sukses besar karena kelima gadis itu adalah girlgroup pertama agensi mereka setelah beberapa tahun tak lagi mengeluarkan sebuah girlgroup. Kelima gadis itu adalah harapan besar untuk sebuah perubahan besar dari agensi mereka saat ini. Oleh karena itu, setiap perhatian warga Korea sedang tertuju pada kelima gadis yang berdiri di atas panggung dengan senyum di wajahnya itu.

Mata Jungkook terpaku pada gadis bernama Han Yena itu. Gerakan gadis itu sangat luwes, bersih, dan tepat. Gadis itu tak melakukan kesalahan sedikit pun pada koreografinya. Selain itu, suaranya sangat stabil di samping koreografi yang cukup menguras napas dan tenaga itu. Sejenak Jungkook melihat dirinya yang dulu di dalam gadis itu. Seorang laki-laki berusia 15 tahun yang sangat bersemangat dan bertekat untuk tidak melakukan kesalahan apapun. Sudut bibirnya tertarik saat melihat gadis itu berhasil mencuri perhatiannya saat gadis itu menjadi center. Sepertinya Jungkook akhirnya menyadari mengapa Bang PD sangat menyukai gadis itu. Gadis itu menutup semua rasa gugup, tegang, dan sedihnya dengan senyuman riang di wajahnya itu. Gadis itu juga mampu mengubah ekspresinya dengan sangat bagus dan menyesuaikannya dengan lagu yang mereka bawakan.

Piano || JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang