Prolog

99 11 0
                                    

"Pokonya gue gamau berangkat ke London." Kataku dengan nada tinggi pada kakak ku.

"Elah ngapain sih lo disini kuker, mending di rumah Grandma banyak cogan." Jelasnya.

Ada apa dengan lelaki setengah keong ini, kenapa ia terus-terusan memaksaku untuk pergi berlibur di London padahal dia sendiri saja tidak ikut.

"Gamau." Jawabku kukuh.

Nick menghembuskan nafas menyerah, lalu merogoh saku pada boxer bergambar Upin Ipinnya dan mengeluarkan selembar kertas putih, kurasa itu amplop.

Ya benar itu amplop, yang bisa kulakukan hanya berdoa dalam hati agar isi amplop itu bukan kertas ujianku yang mendapat nilai merah yang siap di berikan pada mom. Tidak, jangan sampai peristiwa berdarah itu dilakukan lagi oleh Nick.

Saat ia membuka isi amplop itu dan menunjukkannya padaku mataku melebar dan aku tak bisa mengatur seberapa lebar keterngagaan mulutku.

"Kalo ini nih, masih gamau? Yakin?" Dengan senyum kemenangan ia mengintrogasiku.

Aku masih mematung tak percaya kalau kakak ku ini sangat pengertian padaku, aku rela mogok makan dan memandikan kelima anjingku sepuluh kali setiap hari asalkan aku mendapatkan tiket itu.

"NICKKK ANJIINNGG!!! AAAA MAKASIIIHHHHH!!" Tubuhku berhambur dalam pelukannya.

"Gausah sok nolak makanya."

"ANJING ANJING INI BENERAN NIH, AAAAA GUE SAYANG SAMA LO!!" Teriakku tak teredamkan dan tak kuasa menahan air mata akupun menangis haru dalam pelukkan Nick.

"Ya gue juga sayang sama lo. Banget."

Yoo.. I'm back with some another story, that is I'm not sure you'll like it but guys I'll try my best.. Hope you appreciate my story.

ALL THE LOVE. xx

Vote sana Comment-nya jangan lupa..❤

BRITISHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang