Sasha : "Eh eh Wewe sekarat tuh, udah udah naikkin."

74 8 5
                                    

Kami berempat sedang berada di halaman belakang rumah nenek sekarang, masih sama dengan enam puluh menit terakhir.. Sasha dan Angel sedang membersihkan kolam renang, sedangkan aku dan Melissa memandikan anjing cihuahua milik kakek.

Entahlah seharusnya yang basah kuyup itu anjing. Kuulangi hanya anjing, tapi kau mengerti lah apa yang terjadi. Kurasa air itu menyukaiku dan Melissa sehingga kami berdua basah kuyup seperti abis kecebur empang, atau mungkin anjingnya yang kelewat hyper.

"Grandpa, I can't handle this dog." Teriakku, kearah kakekku.

"Just let him swim."

"What?"

Seketika aku berpikiran, mungkin Grandpa butuh pengobatan telinga.

"Stop Move, Wrackspourt." Teriakku.

Melissa menatapku heran, mendengar nama anjing cihuahua ini, "Wrackspourt?"

"Iye, tau tuh Grandpa ngefans sama Heri Poter."

Kau tahu kan, Wrackspourt. Makhluk ajaib di serial Harry Potter yang muncul di dalam kereta lalu memenuhi isi kepala seseorang yang kurang beruntung. Kurasa memang anjing ini pantas disebut seperti itu, karena kepalanya diisi oleh sesuatu yang membuatnya hyper dan pemberontak.

"Njir, emang dikata nih anjing ajaib." Kita berdua pun terkekeh bersama.

Karena tekad dan ambisi yang sudah bulat, di tambah lagi aku dan Melissa yang basah kuyup ini. Kami berdua sepakat untuk rencana naas yang akan kami lakukan, sebut saja 'Let the dog swim' atau jika kau lebih cerdas, kau akan menyebutnya 'Cemplungin anjingnya ke kolam'. Ini ide kami berdua, kami terinspirasi dari kata-kata Grandpa.

Sebelum kami melakukannya, jelas ada tantangan tersendiri yaitu 'Mengejar Anjing Sampai Ke Negeri China'. Oh tidak itu terlalu berlebihan, katakan saja kami harus menangkap cihuahua yang entah telah berlari kemana.

Aku dan Melissa memutuskan untuk berpencar mengelilingi halaman luas ini, tiba-tiba terbesit dalam benakku aksi aktris di film Divergent yang menaikki bianglala untuk menemukan incarannya. Kini sekedar informasi saja, aku sedang memanjat atap rumah ini, menggunakan tangga lipat milik Grandpa.

"Flo? Lo ngapain diatas? Jangan bunuh diri dulu elah anjingnya belom ketemu." Disitulah berdiri Melissa, memandang tubuh basah kuyupku yang lagi nangkring diatas atep rumah.

"Gue mau cari anjingnya,"

Seakan cukup sabar menghadapi kelakuanku, Melissa memilih kearah lain untuk melanjutkan misi pencarian cihuahua milik Grandpa.

Untung saja, atap ini terbuat dari semen, jika saja aku susah-susah naik dan ternyata genteng dimana-mana, mungkin aku akan berseluncur ghaib dari atas sini.

Radarku mulai menyala, men-scan seluruh benda-benda menyedihkan di rumah ini. Tapi radarku lebih tertarik pada Angel yang tercebur ke kolam renang karena berjalan terlalu menyamping. Sungguh menyedihkan.

Seakan rasa lelah memanjat terbalaskan, kutemukan hewan menyedihkan pembuat bala milik Grandpa sedang asyiknya berguling-guling dibawah pohon petai.

Jika kau heran mengapa disitu ada pohon petai, Mama pernah memberi Grandma biji petai lalu langsung ditanam dengan antusias oleh Grandpa.

"86 86 ANJING DITEMUKAN SEKALI LAGI KUULANGI, ANJING DI TEMUKAN. LAGI NGASOY DI BAWAH POHON PETAI." Teriakku dari atas sini, menginstruksikan pada Melissa untuk menangkapnya.

"AGEN 732 MENGERTI." Jawab Melissa yang langsung berlari mencari pohon petai yang kumaksud.

Dengan secepat kilat aku turun menggunakan tangga lipat, lalu membantu Melissa untuk penangkapan monster berbulu itu.

BRITISHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang