Flo : "Technically I can do everything I want because I'm 19."

90 10 32
                                    

-CAST-

- Yourself as FLORIA
- Lauren Giraldo as MELISSA
- Inka Williams as ANGEL
- Gabriela Durso as SASHA

**

Setelah memakai baju setelan andalanku yang apabila kujelaskan sudah jelas tak akan membuat masa depanmu berubah dan kurasa aku akan bilang, 'Setalah memakai baju.'

Nicholas mengantarku ke bandara menggunakan mobil Jeep berstiker 'I Love Mama' yang berada di kaca bagian belakang.

Aku menoleh memperhatikan Nicholas, ia mengenakan kaos oblong berwarna hijau rumput laut bali-nya juga skinny jeans hitam tak lupa jaket kulit hitam yang dulu sering kami gunakan secara bergantian.

Ga boong jaketnya keren

Sumpah

Nick menampilkan puisi 'Selamat Liburan, Adikku' yang susah payah ia hafalkan sedari tadi dan dia akan berguling-guling di lantai karena tak sanggup melihatku terbang menggunakan pesawat lalu ia berguling menuju jalan raya, tertabrak bajaj bajuri dan mati mengenaskan.

Sudahlah itu hanya imajinasi liarku.

Dia hanya mengatakan, "Eh dek, jangan nakal-nakal disana. Entar kalo udah nyampe sana jangan lupa kasih bandeng titipan mama ke Grandma." Begitulah kata-kata mutiara kakak tercintaku.

"Ya, moga-moga aja tuh bandeng ga keburu busuk deh."

"Kabarin gue kalo udah nyampe, jangan aneh-aneh lo masih kecil."

"Technically I can do everything I want because I'm 19."

"Not now girl, pokonya gaboleh itu-ituan dulu."

Kudengar sorak-sorak penonton bayaran dari kejauhan, dan ternyata ada penonton dahsyat yang datang mengantarku ke bandara.

"Bye, pasti gue bakal kangen banget sama lo." Kata Nick dan memelukku sebentar lalu mencium puncak kepalaku. Aku melihat wajahnya sedikit aneh setelah mencium puncak kepalaku, oh kurasa dia sadar kalau aku belum keramas hari ini.

Pesawat tujuan London, Inggris mulai mengangkat bannya dan melayang diudara seperti cintaku yang melayang-layang hanya untuk mendarat tepat di hatimu.

Penonton dahsyat pun kembali menghiruk pikukkan suasana.

Ketiga temanku juga ikut menonton konser tersebut. Kami duduk berdepan-belakangan.

Dimulai dari Angel yang duduk tepat di sebelahku terus memainkan game 'Pou' favoritnya. Angel adalah seorang yang sangat konyol dan hyper, baiklah setidaknya dia cantik itulah point positifnya. Berani bertaruh kau takkan pernah tidak tertawa lebih dari setiap lima menit jika kau bergaul dengan Angel.

Melissa menempati sahabat paling baik dan sabar yang pernah kumiliki, contohnya ia selalu memberiku salinan PR setiap aku membutuhkannya. Sangat heroik bukan?

Bisa kukatakan kalau sahabatku yang satu ini adalah salah satu gadis tercantik yang pernah bersahabat denganku, Sasha namanya. Ia juga termasuk orang humoris tetapi sedikit pemalu.

"Flo, gue laper lo bawa cilok atau pukis gitu?" Angel mengeluh padaku, setiap mengeluh kelaparan pasti ia akan mengatakan cilok dan pukis karena menurutnya itu adalah jajanan legend.

"Lo kira gue Mas Sanyo." Balasku,

Ngomong-ngomong Mas Sanyo adalah penjual Pulok (Pukis Cilok) langganan kami berempat.

Angel menampakkan wajah kecewanya lalu ia bunuh diri dengan menggelinding ke kabin bawah pesawat karena tak bisa mendapatkan Pulok kesayangannya, lalu beberapa detik kemudian dia ditemukan memakan bandeng titipan mama.

Bukan, aku bisa disuruh kembali ke Indonesia dengan Grandma kalau sampai bandeng kesukaannya tidak selamat sampai tujuan. Tidak, jelas aku tidak akan mau.

Baiklah, perkenalkan Namaku Floria.

Apa?

Kau mau tau nama lengkapku?

Tak usah itu terlalu berlebihan.

Baiklah.. Baiklah akan kuberitahu kalian.

Floria Zoesky Smith. Kuharap kau tak akan mengolok nama anehku, tapi ya itu terlihat aneh karena dengan nama itu semua orang dapat memanggilku dengan seribu nama dan itu semua terasa bagus. Seperti Flo, Sky, Zoe(s), Kysmith, terkadang ada yang menghujatku setiap hari menggunakan nama Kismis ataupun Kue Sus yang pasti panggilan itu membuatku lapar setiap kali mendengarnya.

Ban pesawat telah menempel lagi pada permukaan tanah, tanda kami sudah sampai.

Walaupun sekarang ini aku sedang berharap bahwa ada beberapa orang membawa mobil mewah lalu menjemput kita menuju hotel berbintang, tapi aku akan tau diri dan mengajak ketiga temanku menaikki taxi kuning lemon hangat itu.

Aku terlahir di kota ini, jadi tentu saja aku akan merasa seperti Bolang di serial Bocah Petualang karena aku hafal seluk beluk kota ini.

Kutekan tombol hijau yang bertuliskan, 'Push me I Love You' milik kakek dan nenekku. Ya kau benar, kami sekarang sudah berada di kediaman Kakek dan Nenek tercintaku.

"Gra-

"Excuse me? Are you beggar?" Putus nenekku.

"Yaelah Grandma ini aku Flo, Its me Floria your most beautiful grandchild in the world."

Grandma hanya menganga saat mendengar perkataanku, aku berharap gigi palsunya tak menggelincir dan bertaburan di lantai.

"Floria, my barbie." Ucapnya seraya memelukku.

Aku memperkenalkan Angel, Melissa, dan Sasha pada Grandma dan Grandpa. Um Grandpa bilang kalau Sasha mirip dengan mantan kekasih jaman taman kanak-kanaknya.

"Are you sure Grandpa? Well yeah she's 19 and you said she looks like your ex girlfriend which is 5. Wow okay." Kataku memperjelas.

"The point is, she's too mature Grandad for looks like 5 years old kid." Sambung Angel.

"Yeah yeah you right, maybe I may have clean my glasses sometimes." Jawab Grandpa yang mengambil tisu untuk segera membersihkan kacamatanya.

"I think you need new glasses, you wear that for 5 years Ted." Grandma benar, kacamata Grandpa harus diganti, mungkin jika di bagian pinggirnya diberi namanya dan Grandma akan lebih menarik.

Ted dan Mia, itulah nama kedua embahku. Entahlah aku tak tau berapa umur mereka yang jelas mereka lebih tua daripada Obama.

Kukeluarkan tiga kotak panjang yang terbungkus plastik besar dari koperku, lalu kuserahkan kotak-kotak itu pada Grandma, aku melihat raut mukanya kaget dan ada senyum yang mengembang di bibirnya. "Thats otak-otak bandeng from mom, everyone there missed you and Ted." Kataku.

Grandma mengantarku ke kamarku, jangan protes aku sudah bilang kan kalau aku pernah tinggal di London, aku sekamar dengan Sasha sedangkan Angel menempati kamar tamu bersama Melissa.

"Eh njing, tadi masa kita dikirain pengemis yakali mana gue katanya mirip mantan kakek lo lagi." Sasha tak berhenti membahas soal kejadian Pengemis dan Mantan Kakek karena itu ia anggap sebagai ucapan selamat datang yang memiliki bintang dua. Hanya dua.

"Yee kapan lagi coba lo jadi mantannya bule, udah ah namanya juga faktor U." Balasku tanpa menatap Sasha yang sedang bergumam 'Gue masih muda ah' secara terus menerus.

=•=•=•=•=•=

HOLAAANOOO...
Cerita macam apa ini? Absurd gaje kayak muka lo, haha jk.
+WajibVomment!

BRITISHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang