Angin terasa bertiup kencang, gelap bukan karena malam. Tapi gelap karena debu yang bertebaran. Perlahan membuka mata, hening. Segalanya terasa asing, semua berserakan, bangunan roboh tak berbentuk, hampir semua pohon ambruk.
Mengapa sangat sunyi? masih terlintas dari ingatan beberapa waktu lalu aku bersama mereka, orang-orang berpesta, aku menyanyi di sana. Dan sekarang tak ku jumpai siapapun, hanya aku terkapar sendiri, apa yang terjadi? sejenak ku sadari, aku berada di tempat berbeda.
"Ohh, astaga dimana aku?"
Ursulla kemudian berdiri, gadis 21 tahun itu berjalan dengan gontai menahan rasa sakit. Seluruh badannya remuk serasa terhantam benda keras. Pakaian yang ia kenakan nampak lusuh dan robek di beberapa bagian, ia berjalan tanpa arah mencari suatu jejak.
"Tempat apa ini? Kenapa ada beberapa gubuk roboh? dimana semua orang? banyak sekali pohon tumbang, apakah ini hutan?" tanya Ursulla dalam hati.
'Apa yang sebenarnya terjadi?' pertanyaan itu terus bernaung di pikirannya. Sejenak, Ursulla menghentikan langkah dan menyenderkan tubuhnya di pohon. Ia mencoba mengingat kembali yang terjadi.
****
Sebelumnya.
Pesta perayaan festival tahunan sedang digelar semua muda mudi tampak antusias berbondong - bondong memeriahkan acara tersebut. Tak terkecuali Ursulla, gadis cantik bermata bening itu tampak bersemangat memeriahkan acara tersebut, sudah sangat lama ia menantikan hari ini, dengan ikut serta dalam lomba menyanyi, Ursulla berharap menang dan mendapat sejumlah uang. Namun langkahnya seakan pupus saat dua wanita menghadangnya.
"Kau mau menghadiri festival itu, jangan harap!" Telisik wanita paruh baya di hadapannya.
"Tolong biarkan aku keluar malam ini ibu!"
"Hee Sulla, kau ini tak tahu diri. Kerjakan pekerjaanmu dulu! Ibu, aku berangkat ya!" Ucap saudara tirinya sambil tersenyum mengejek Ursulla.
"Ibu, Mayo saja boleh pergi kenapa aku tidak?"
"Mau apa kau datang ke sana? buang-buang waktu saja, masih banyak tugas yang harus kau kerjakan!" Sang ibu seketika menarik tangan Ursulla, menyeret ke kamar lalu menguncinya.
Marah, sedih hanya bisa ia pendam dan air mata hanya bisa tertahan. Perlakuan ibu serta saudara tirinya memang keterlaluan. Ursulla sudah tak tahan atas perlakuan mereka selama ini karena itulah ia mengikuti lomba menyanyi di festival. Bakat terpendamnya dalam bernyanyi harus ia tunjukkan untuk memenangkan lomba tersebut, mengetahui hadiah uang yang ditawarkan cukup menggiurkan. Jika menang lewat uang tersebut, Ursulla akan pergi sejauh mungkin meninggalkan ibu dan saudara tirinya yang jahat.
Tak akan pernah melewati lomba tersebut, Ursulla mencari akal untuk kabur. Lewat jendela kamarnya yang ada di lantai dua, ia kabur. Tak peduli betapa sakit tubuhnya ketika jatuh melompati jendela, yang terpenting ia harus sampai di festival tepat waktu.
Saking terburu-buru berlari mengejar waktu ia pun menubruk seseorang tanpa sengaja.'BRUKKK'
"Ma, maaf!" Ursulla setengah membungkuk meminta maaf pada pria yang disenggolnya. Karena waktu yang semakin sempit, Ursulla langsung berlari begitu saja. Sementara pria yang ditubruknya tadi hanya diam menatap Ursulla yang berlalu pergi.
Sambil menahan sakit ia terus berlari dan akhirnya sampailah ke tempat tujuan.
"Syukurlah aku masih bisa mengejar waktu." Ursulla berjalan terengah-engah menuju kelompok menyanyinya.
"Ursulla akhirnya kau datang, kami sangat khawatir, jika kau tak datang kami tak bisa ikut lomba." Tukas salah satu teman.
"Saatnya kita mengguncang panggung!" Dengan semangat Ursulla dan kedua temannya naik ke atas panggung.
Penonton rupanya tak sabar untuk menyaksikan penampilan peserta nomer urut 7 ini. Belum mulai bernyanyi di atas panggung Ursulla sudah nampak seperti seorang Diva. Walau baru beberapa part saja ia melantunkan lagu, suaranya yang indah sudah mampu menggetarkan penonton.
Sampai pandangannya tertuju pada sosok perempuan berdiri paling depan menatap tajam dan tak suka. Perempuan tersebut tak lain adalah Mayo dan ibunya. "Akan kuhajar kau Ursulla." Sang ibu yang marah tiba-tiba mencoba membuat gaduh untuk menghentikan kontes anaknya.
"Ada bom!!!!" Teriaknya.
Semua orangpun panik, ibu serta saudara tirinya langsung naik ke panggung mencoba menyeret Ursulla turun. Ia tahu semua ini hanya akal-akalan ibu dan juga Mayo. Dengan perasaan kacau tanpa menggubris sang ibu ia terus melantunkan nyanyiannya. Karena terus menerus dipaksa untuk berhenti, dengan jengkel Ursullapun lepas kendali dan berteriak, "Aarrrrgggggg.....................!"
Deburan angin bak nuklir serasa menghantam seisi lapangan.
****
Hening, dan sampailah ia di sini. Kenapa tiba-tiba ia bisa sampai ke tempat ini? Sebuah tempat berbeda dari sebelumnya, ini hutan.
Kemudian sebuah suara menyadarkan Ursulla dari lamunannya, ia terperanjat kaget saat rombongan orang berkuda mengelilinginya sambil menatap heran.
"Si, siapa kalian?" Tanya Ursulla kaget.
Kemudian dengan gerakan agung, salah satu pemuda turun dari kuda.
"Justru kami yang harus bertanya kau siapa? Penampilanmu sangat aneh, apa yang terjadi denganmu?" Menelisik pakaian Ursulla yang sedikit terbuka dan beberapa bagian robek.
"Penampilan kalian justru yang aneh." Kawab Ursulla.
Merasa merinding di kelilingi banyak orang asing seperti itu Ursullapun mencoba lari.
"Jangan biarkan gadis itu lari, ikat dan bawa dia! Mungkin dia mata-mata dari selatan."
"Baik Yang Mulia."
"Haah Yang Mulia." Manik cokelat Ursulla melebar.
Tak salah dengar kan? Batinnya.
Kemudian Ursullapun terkekeh, "Hahaha... Apa maksudnya ini, kalian sedang syuting film kolosal?"
"Hee gadis aneh kenapa kau menertawai Yang mulia Raja? sungguh tak sopan." Sergah salah satu prajurit.
Ursulla tersenyum sinis sembari menyimpitkan matanya, "Di zaman seperti ini masih adakah namanya raja?"
"Kau sungguh tak sopan pada yang mulia Reijin, Raja dari dinasty Cheon."
"APA?"
Belum sempat keluar dari kebingungannya, para prajurit langsung menggelandang gadis tersebut menuju istana tanpa peduli teriakan meronta Ursulla yang masih tak sadar dimana ia berada sekarang.
>> ini tulisan pertama saya yg aku publis di wattpad, harap vote dan saran serta kritiknya ya :)
Sekali lagi trimakasih bagi para pembaca
KAMU SEDANG MEMBACA
Voice of Ursulla
FantasyTAMAT < Ranking #7 pada 110817 Private acak, follow dulu supaya bsa baca. © copyright 2017 Hening, segalanya terasa asing, semua berserakan, bangunan roboh tak berbentuk, hampir semua pohon ambruk. Sejenak kusadari, aku berada ditempat berbeda. "Oh...