#Pict. Ursulla
Harap Vote dan kementarnya ya 😁
Happy Read.***
Ini adalah hari yang cukup aneh sekaligus membahagiakan bagi Ursulla. Bagaimana tidak, cukup lama ia terperangkap di masa dinasti Cheon namun dia hanya berada di istana tanpa menikmati betapa indahnya suasana di luar sana dan untuk pertama kali, Ursulla bisa menikmati sekaligus jalan-jalan melihat betapa sejahteranya penduduk pada masa itu terlebih dia pergi bersama Raja.
'Bersama Raja'
Entah kenapa tiba-tiba pikirannya melayang karena fakta bahwa tadi dia menikmati waktu bersama orang nomer satu di negara ini, meski ada sedikit insiden yang tak mengenakkan. Ada seulas senyum di bibir ranumnya membayangkan bagaimana raja menyelamatkannya tadi. Sungguh heroik, sejenak Ursulla memegang dadanya, merasakan detak jantungnya lagi-lagi berdentum hebat. Apa yang terjadi pada dirinya? Sadar akan sesuatu, Ursulla dengan cepat menggelengkan kepala beberapa kali menepis pikirannya sendiri.
"Haa tidak, apa yang kau pikirkan Ursulla. Kau harus sadar siapa dirimu dan di mana asalmu. Ini hanya pikiran sesaat." gumamnya dalam hati lalu melangkah menuju kasurnya yang empuk. Ia langsung merebahkan dirinya ke ranjang.
Brakk!!
"Aduh, sakit." Setengah menjerit, Ursulla mengernyit menahan sakit. Karena gerakan yang tak hati - hati tadi, kaki Ursulla terbentur bagian sisi ranjang membuat berlipat ganda rasa nyeri di kakinya.
"Ahh, sungguh ceroboh kau Sulla." Runtuknya.
"Kau nampak bahagia." Terdengar suara seorang pria.
Ursulla terperanjat kaget mendengar suara yang muncul tiba-tiba. Lalu di tengoknya arah suara tersebut. Seorang laki-laki tengah duduk santai sambil menyeruput secangkir kopi di kursi tak jauh dari ranjang Ursulla.
"Kau tak bisa bedakan antara bahagia dan rasa sakit, Aww." jawab Ursulla sambil menyentuh kakinya yang bengkak.
"Dan... tak bisakah kau jangan muncul tiba-tiba seperti itu! Sungguh mengagetkanku Ara Wato." imbuhnya dengan nada kesal.
"Hmm, bagaimana ya!" Ara Wato meletakkan cangkirnya ke meja, lantas menggidikkan bahu, "Aku sudah terbiasa muncul tiba-tiba." imbuhnya tanpa merasa bersalah.
"Menyebalkan." decih Ursulla.
"Apa aku harus melangkah dan mengetuk pintu? Kan tak mungkin, mengingat banyaknya pelayan di sekitar sini."
"Ya, ya, ya.... Lalu ada apa kau kemari?" Tanya Ursulla lantas duduk di pinggir ranjang.
"Aku hanya ingin mengingatkan, percepat ambil barang itu!"
"Astaga... aku baru saja mulai kau malah mendesakku. Aku juga ingin cepat, tapi tak semudah itu. Aku bisa membuat Yang Mulia tidur nyenyak dengan suaraku namun apakah suaraku bisa membuat Raja tertawa? Hah." Ursulla memutar bola matanya malas.
"Saat ini aku ingin mendalami Raja Reijin. Pasti ada suatu penyebab dia seperti itu." Lanjutnya.
Ara Wato hanya menatap Ursulla lantas tersenyum. "Semoga kau berhasil."
Tanpa peringatan tiba - tiba pintu kamar Ursulla terbuka. Ara Wato yang sedari tadi duduk dengan secepat kilat menghilang. Pelayan Han masuk membawa semangkok air hangat beserta serbet putih dan beberapa dedaunan. Di ikuti Raja Reijin bersamanya membuat Ursulla terkejut.
"Yang Mulia." Ursulla berdiri lalu membungkuk hormat.
"Maaf, tanpa pemberitahuan." Ucap Raja melihat ekspresi terkejut Ursulla.
"Bagaimana kakimu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Voice of Ursulla
FantasyTAMAT < Ranking #7 pada 110817 Private acak, follow dulu supaya bsa baca. © copyright 2017 Hening, segalanya terasa asing, semua berserakan, bangunan roboh tak berbentuk, hampir semua pohon ambruk. Sejenak kusadari, aku berada ditempat berbeda. "Oh...