3. Penyakit Raja

16.1K 1.8K 128
                                    

**Gambar sampul sosok Raja Reijin

Sebait alunan lagu sederhana menjadi pelipur Ursulla di tengah kesendiriannya. Bukan kali pertama ia merasa seperti ini sunyi dan kesepian.

Sejak ayahnya meninggal saat beranjak remaja ia harus menghadapi kehidupan yang sulit bersama ibu serta saudara tirinya yang kejam. Ia selalu dikurung di rumah, kebebasan-nya terampas. Apalagi sekarang ia terjebak di sini, di zaman peradaban dan tak tahu bagaimana cara ia kembali ke dunianya lagi.

"Hampir sepanjang malam ia sulit tidur serta tak pernah tertawa bahkan tersenyum."

Ursulla mengingat kata pelayan Han, seorang Raja besar dalam sejarah Dinasti Cheon memiliki kelainan semacam itu sungguh tak pernah tertulis dalam sejarah di negaranya.

"Haha ini sungguh aneh, bagaimana seseorang tak pernah tertawa bahkan sulit tidur. Tapi masih punya wajah semenarik itu, kalau orang normal pasti terkena mata panda." Ursulla tertawa sinting, tak habis pikir tentang semua yang terjadi.

Hampir satu jam ia melamun di pinggir kolam dalam istana sampai lamunannya buyar tatkala mendapati para pelayan dan orang-orang istana terlihat mondar-mandir sangat sibuk.

"Han kenapa mereka semua?" Tanya Ursulla heran.

"Ow, besok adalah perayaan Hanyang hanya terjadi satu tahun sekali. Perayaan ini merupakan sayembara bagi siapa saja yang bisa membuat Raja Reijin tertawa atau setidaknya tersenyum akan mendapat sejumlah emas murni dan hadiah menggiurkan lainnya, ini berlaku untuk semua orang."

Mendengar penjelasan pelayan Han, Ursulla hanya terperangah, menelaah bahwa festival yang sampai tahun 2020 itu terjadi karna Raja.

"Sayembara tersebut dibuat oleh ibu suri karena khawatir akan kondisi psikis sang Raja. Jika hal ini terus menerus terjadi akan berakibat buruk bagi kesehatan Raja. Namun sampai detik ini belum ada yang berhasil membuat Yang mulia tersenyum." imbuh pelayan Han.

"Bagaimana bisa hal itu terjadi?"

"Hamba juga tak tahu, menurut rumor yang beredar Yang mulia mulai mengidap penyakit itu saat raja berusia 11 tahun."

****

Kerumunan orang memasuki aula istana. Banyak peserta dari berbagai usia, jenis kelamin bahkan orang-orang dalam istana pun turut ikut serta.

Yang Mulia Reijin dan ibu suri telah tiba duduk di depan aula.
Pertunjukanpun dimulai para peserta diperkenankan unjuk kebolehan masing-masing.

Beraneka ragam jenis komedi dipertunjukkan bahkan hampir semua kontestan memiliki kualitas yang bagus dan pertunjukan mereka benar-benar lucu. Namun semua orang hanya menahan tawa atau cukup tertawa sekadarnya, mengingat mereka sungkan terhadap Raja Reijin karena sang Raja sama sekali tak berdecak kagum. Selama pertunjukan berlangsung Raja Reijin hanya memasang wajah datar.

Tapi rupanya hal itu tak berlaku bagi Ursulla justru dia yang sejak tadi tertawa terbahak-bahak sampai perhatian semua orang tertuju padanya.

"Hahahahahaha, ini lucu sekali. Ckckckck, perutku sampai sakit, hahahaha." tawa Ursulla sambil mengelap iluh matanya yang menetes.

"Hahaha, haha.. haaha haa..."

Tawanya perlahan terhenti kala menyadari semua orang memandanginya dan mata tajam Raja Reijin serta ibu suri menyorot lurus ke arahnya.

"Ke- kenapa kalian melihatku seperti itu bukankah pertujukan ini sangat lucu?" gumannya lirih menyadari semua mata memandangnya.

"Diam!" ibu suri langsung memotong kata-katanya.

Voice of UrsullaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang