"Kau jangan mengada-ada."
"Sepertinya aku sungguh melihat."
"Haaa kau ini."
Segerombolan pelayan istana tengah bergosip santai. Perbincangan mereka terhenti ketika pelayan Han yang merupakan Kepala pelayan di istana datang.
"Kalian sedang apa? Tidakkah kalian harus bekerja!" tegur pelayan Han.
"Begini ibu kepala, Sora sedang menceritakan hal aneh di istana." jawab salah satu pelayan sambil menunjuk Sora.
"Apa maksudmu?" tanya pelayan Han.
"Ke,, kemarin aku melihat ada seorang pria aneh berada di atas genting kediaman Raja Reijin dan tiba-tiba saja pria itu menghilang. Ahh mungkin itu hanya halusinasi saya saja." terang Sora
"Sudah berhentilah kalian membual, cepat kembali bekerja!"
"Baik ibu kepala." jawab para pelayan serempak kemudian melanjutkan tugas masing-masing.
Tanpa merasa curiga pelayan Han melangkah pergi melanjutkan pekerjaannya.
*****
Trangg,,, traanggg.
Suara ayunan pedang menggema di sudut lapangan latihan istana. Dua pria bertelanjang dada tampak antusias bertarung, keduanya saling menyerang sampai salah satu pria terjatuh.
"Anda memang hebat Yang Mulia."
"Ini semua berkat kau Hito." jawab Raja Reijin sambil mengulurkan tangannya membantu sang panglima yang jatuh akibat latihan tersebut.
Hampir setiap ada kesempatan Raja Reijin dan juga panglimanya kerap berlatih pedang untuk meningkatkan kemampuan mereka. Berkat panglima Hito sekaligus guru pedangnya sang Raja Reijin punya kemampuan pedang yang hebat melebihi gurunya itu.
"Wahh Raja benar-benar cooll." sapa seorang wanita secara tiba-tiba mengelap keringat Raja dengan sapu tangan pemberiannya kemarin.
"Sungguh lancang, apa yang kau lakukan Ursulla?" bentak panglima Hito melihat Ursulla tiba-tiba menyentuh tubuh Raja.
Ursulla hanya melirik dan tersenyum acuh kepada panglima Hito, tanpa berhenti mengelap keringat Raja Reijin.
"Ini yang namanya ramah tamah di zamanku, raja Reijin sudah berbaik hati mengijinkan aku tinggal di istana. Maka, aku akan membalas kebaikan Yang Mulia." Terangnya sembari mengulas senyum.
"Dengan ini?" tanya Raja Reijin sambil menghentikan tangan Ursulla yang mengusap keringatnya.
"Tentu saja tidak hanya ini, aku akan melakukan apapun untuk Yang Mulia." jawab Ursulla antusias.
"Apapun?"
"Iya." ucapnya sambil menganggukkan kepala meyakinkan.
"Termasuk dengan tubuhmu?"
Pertanyaan itu langsung menohok jantung Ursulla, matanya pun terbelalak mendengar ucapan yang dilontarkan sang Raja. Panglima tersenyum geli melihat ekspresi gadis itu.
"A, apa maksud Yang mulia?"
Dengan tenang Raja berjalan mendekati Ursulla layaknya predator yang hendak menerkam mangsa, membuat gadis itu beringsut mundur, "Bukankah semua orang harus menggunakan tubuh mereka untuk bekerja, bawa semua pedang ini!"
Ursulla tercekat, ada rasa lega di sana,
"Ouw iya baik. Saya kira... " tentu saja tadi Ursulla sempat berfikir negatif."Melihat mimik Raja seperti itu pasti semua orang mengira tadi hal serius." Gerutunya lirih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Voice of Ursulla
FantasyTAMAT < Ranking #7 pada 110817 Private acak, follow dulu supaya bsa baca. © copyright 2017 Hening, segalanya terasa asing, semua berserakan, bangunan roboh tak berbentuk, hampir semua pohon ambruk. Sejenak kusadari, aku berada ditempat berbeda. "Oh...