fifth

999 105 3
                                    

Soojung pov

Aku merasa bahwa hari ini adalah hari tersialku bagaimana tidak pertama adalah aku haru melihat Sehun setiap hari di perusahaan sebagi ceo dari perusahaan ini dia Oh Sehun yang dulu nerd dan sering sekali aku bully bersama teman teman ku di sekolah dia juga yang mampu menjungkir balikan kehidupan diriku dan dia adalah seseorang yang membuatku harus menghilang selama setahun setelah acara kelulusan . Untung saja aku yang lumayan pintar karena sejak kecil aku sudah diajari oleh appa tentang perusahaan .

Kedua adalah aku harus menjadi pembantu sehun selama 6 bulan untuk membayar hutang ku pada perusahaan yang sebenarnya aku gunakan untuk sehari hari dan membayar hutang appa pada rentenir sebelum dia dan eomma kecelakaan mobil yang merenggut nyawa mereka dan kalian harus tahu yang lebih parahnya aku harus tinggal di rumah nya bersama keluarga dia .

Dan ketiga adalah aku harus menunggu selama beberapa jam untuk menunggu si tuan pemaksa yang memang sedang ada rapat dan sekarang aku terlantar di parkiran sendiri dan untungnya dia memulangkan para pegawai dia lebih cepat dari yang biasanya .

Tin tin

Saat mobil dia sudah berada didepan aku , aku dapat melihat wajah tampannya yang terlihat kelelahan .

" apa kau ingin terus berdiri disitu ".  setelah itu aku bergegas membuka pintu belakangnya .

" apa kau pikir aku ini supir mu nona Jung , duduklah didepan " . Aku pun menutup kembali pintu belakang dan membuka pintu di sebelah kemudi .

" aku baru tahu bahwa kau suka sekali melamun , apa itu hobi mu nona  jung ?". Ucapnya dengan senyum sinis di bibirnya .

" aku bukan melamun aku hanya sedang memikirkan sesuatu tuan pemaksa " . ucap ku asal padanya aku tidak peduli jika dia marah .

" oh kau berani memanggil ku seperti itu " . aku hanya melipat tanganku dan memalingkan pandangan ku pada jendela mobil dan melihat kearah luar .

" ini bukan di kantor jadi aku berani untuk memanggil mu seperti itu , kenapa apa kau ingin memecatku " .

" tidak , kau benar bahwa diluar jam kerja kau boleh memanggilku apa saja " . Dan suansana pun menjadi hening kembali .

Tak lama kemudian mobil Sehun sudah sampai di depan gedung apartemen ku .

" tunggu , dari mana kau tahu alamat apartemen ku ? ". ucapku penasaran karena aku kan dari tadi tidak pernah memberi petunjuk arah jalan ke apartemen ku .

" sebelum ke parkiran aku tadi meminta alamat mu pada teman mu Sulli " .

" ohhh "

" apa kau tidak mau turun nona Jung , atau kau ingin aku membukakan pintu untuk mu ". ucapnya sambil memajukan badannya .

" tidak perlu aku bisa melakukannya sendiri ". ucapku dengan tangan yang menahan dada dia untuk tidak semakin dekat denganku .

Aku yang sudah membuka pintu dan langsung bergegas masuk kedalam lift tanpa memperdulikan sehun yang mengikuti ku dari belakang . Setelah berada dalam lift aku menekan lantai dimana aku tinggal .

Ting

Aku langsung keluar dan bergegas memasukan pin nomor apartemen ku .

Pip

Aku masuk dengan diikuti sehun dibelakang ku , aku sudah mengganti heels kerjaku dengan sendal rumah begitu juga Sehun . Dan aku pun langsung berjalan kearah ruang tengah dimana aku melihat Daehan sedang bermain bersama perawatnya . karena aku sudah pulang aku menyuruh pengasuh Daehan untuk pulang dan istirahat .

" eomma ... tenapa pulang cepat , apa eomma cakit ". ucap Daehan dengan cadel dan berlari ke arahku dengan tertatih karena dia belum terlalu lancar untuk jalan . Dan Daehan baru berumur 3 tahun saat ini .

" eomma tidak sakit sayang , apa kamu sudah makan sayang ? " . ucapku sambil mengusap rambut dia dan dia hanya menggelengkan kepalanya .

Lalu kulihat Daehan menatap kearah belakang . Dan astaga aku melupakan Sehun yang dari tadi pasti melihat aku dan Daehan .

" oh ya Sehun - ssi perkenalkan dia daehan anakku " . ucapku memperkenalkan daehan pada Sehun .

" oh ya Sehun bisakah kau menjaga daehan sebentar soalnya aku harus masak untuk kita ". dan kulihat dia menganggukkan kepalanya . Lalu aku pun bergegas kedapur untuk memasak makan malam , entah aku merasa aku memiliki keluarga yang bahagia .

Setelah aku memasak aku berjalan keruang  Tengah untuk memberitahukan pada Sehun dan daehan . Dan pada saat aku sudah sampai di ruang tengah aku melihat Sehun dan Daehan sedang tertidur di atas karpet dengan tangan kanan Sehun sebagai bantal Daehan dan Sehun yang memeluk Daehan . Aku pun berjalan kearah mereka yang sedang tertidur dengan pulasnya . Aku berlutut disebelah Daehan dan memperhatikan Sehun dan daehan yang sangat mirip dari wajah dan prilaku mereka yang sangat mirip , bahkan Daehan selalu mengingatkan ku pada Sehun yang memang ayah kandung daehan .

HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang