Sebab Kita Melangkah

9 0 0
                                    

27 Mei 2013
Bonsayers? Bagaimana kabar kalian?? Baik2 saja bukan?
Mudah-mudahan baik-baik saja. Terutama mata kalian. Mata yang sangat dibutuhkan jika ingin membaca blog ini. hihihi.. (aneh bgt rasanya kalo pembukaan cerita dg kalimat baku banget gini)
Oh iya.. udah lama bgt rasanya gk cerita yaa?
Kali ini super ngagetin banget deh..
Alasan mengapa aku begitu jarang buat cerita disini, karena sipembon udah gak ada kabar lagi. NOTHING!! Kadang memang masih ada rasa kangen dan ingat kenangan lama bersama sipembon, tetapi karena aku merasa ending kisah cintaku bakalan sama dengan pacarku yang ultah tepat dihari ini. Yaa, kuputuskan saja untuk mengubur dalam-dalam perasaan dan memupuskan harapan yang selama ini ada. Harapan dan firasat bahwa sipembon memang menyukaiku sedikit. Sedikit dan tak lebih dari pacarnya (kakak iparku).
TAPiiiiiiiiiiii???Apa kalian tahu bonsayers? Tepat dihari ini, sipembon sms dan menelponku. Aku sempat kaget , namun rasa kaget itu akhirnya terobatkan dengan pertanyaan yang wajar darinya. Tentang pendaftaran SBMPTN. Hmmm…. Bisa dibilang  aku ngarep kelebihan kata2 aja.
Telfon itu pun tertutup begitu saja. Beberapa detik kemudian HP-ku berbunyi kembali, tak ingin berharap terlalu banyak. Kujawab saja seadanya. Hingga sampailah pada keterbukaan satu lawan satu (cieelah, bahasanya.. satu lawan satu!!!). Eittsss, tunggu dulu. Jangan pikir macam-macam. Maksudnya ini keterbukaan hati kami. Keterbukaan tentang selama ini.
Awalnya, ia memberi pancingan kata-kata untuk mengolah pengakuanku. Yaa.. kurasa lebih kurang itulah tujuannya. Namun, ia sendirilah yang kemudian mengatakan bahwa ia menyukaiku. What??? Tentu saja aku tak percaya ini.  Tapi tetap saja, kurasa hatinya terbagi dua. “my heart broken two” and me too.
Kau katakan perasaanmu  pada dua orang perempuan yang dekat denganmu kini sebanyak 50:50. Sebenarnya kau ingin melupakanku namun tetap juga tak bisa. Mimpi apa aku semalam? Mengapa begitu mendadak? Disaat aku telah ingin melupakanmu dan menetap untuk setia padanya. Kemudian kau hadir membawa pernyataan hatimu.  Akupun tak bisa berbohong dengan hatiku. Aku juga sama sepertimu sipembon.Kau katakan aku adalah orang yang bodoh. Dulu kau telah memancing perasaanku, tapi aku tak pernah memberi respon yang meyakinkanmu untuk tak akan ditolak. Kau takut ditolak. Kau katakan seperti itu  padaku dan disaat itu aku berpikir kau lah yg pantas disebut orang bodoh itu. Mengapa begitu cepat menyerah???
Namun, setelah kupikir kembali. Andai waktu itu kau berani katakan pun, aku mungkin akan berusaha menolak demi temanku yang menyukaimu juga waktu itu. Hmmmmm,,,, sungguh bingung aku menceritakan ini. Kisah ini terlalu aneh dan seperti fiksi yang dibuat-buat. Ternyata aku sendiri mendapatinya dalam pengalaman nyata.
Ckckckkckckck…Dan setelah kita sudah sama-sama tahu seperti ini? Terungkap semua firasat yang ada pada masing-masing kita benar? (firasat kau memang menyukaiku, firasat bahwa nomor 083182010107 itu ternyata memang dirimu, firasat perasaan yang hadir semenjak awal keakraban kita. Ternyata semuanya benar. Disaat aku berpikir kau hanya memiliki pacar khayalan, diwaktu itu kau akui kau memang belum memiki pacar). Mengapa semua ini bisa terjadi? Sulit merasupi logikaku. Tapi apa ini yang dinamakan takdir? Apa langkah yang kita ambil setelah mengetahui ini? Bermacam-macam tanya memenuhi otakku yang tiada sabar.
Kau katakan kau tak ingin kehilangan keduanya. Aku dan dia. Namun apa kau tau, pernyataanmu ini kembali meragukanku. Aku ragu untuk mengambil langkah. Akupun juga takut terhadap karma. Ingin kukatakan padamu sipembon, kau tak akan selalu bisa memiliki dua orang ini. Kau harus memberikan ketegasan secepatnya. Aku rela melepas pacarku demi dirimu, karena aku juga tak ingin teralu jauh menyakitinya serta membohongi perasaanku. Dan jika kau tak bisa melepaskan pacarmu demi aku, aku juga rela mengubur rasaku demi bahagiamu dan mencoba mencintai orang yang mencintaiku. Aku tak ingin menyakitinya dan menyakiti pacarmu. Aku juga perempuan yang memiliki rasa sayang yang sama untukmu sepertinya.  Namun, jika kau masih saja memikirkan kesenanganmu dengan memiliki keduanya. Apa kau tahu, disaat itu aku mencemaskanmu. Aku cemas kau akan kehilangan kedua-duanya.
Atau pun jika kau menunggu takdir merekalah yang memutuskan kitam, kemudia kita bersama. Itu bukanlah ending yg kuharapkan dari kisah ini. Karena aku selalu berharap tiada satupun yang tersakiti, begitu pun dengan penyesalan karena terlalu lama mengambil langkah.
Sipembon, “orang-orang yang mencintaimu akan rela melepaskan hatinya asalkan kamu bahagia”. Aku mencintaimu dan jika kau bahagia bersamanya, aku rela melepasmu dan tersenyum demi bahagiamu.
Aku hanya menunggumu untuk bertanya pada hatimu dan berilah kepastian agar aku dapat melangkah. Melangkah maju bersamamu atau melangkah mundur demi bahagiamu. Melangkah atau mundur hanya demi kebahagiaanmu.

Say Bonsai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang