Secret Admirer

5 0 0
                                    

26 April 2013
Hari ini, aku begitu penasaran dengan seseorang yang memiliki nomor hp 083182010107. Kurasa itu kamu. Tapi aku juga ragu. Karena ingin tau kebenarannya kucoba untuk meyakinkan diriku dan berpikir berkali-kali untuk menanyakan padamu Sipembon. Entah mengapa firasatku terus berkata itu adalah dirimu. Ataukah ini hanyalah harapanku saja tentangmu. Aku mungkin hanya terobsesi padamu.
“Bang, abang tahu ini nomor siapa?”
Kau lantas menjawab smsku dengan berkata “tidak tau. Mungkin itu adalah penggemarmu”, katamu dalam balasanmu. Aku tak tau entah kau berkata benar atau tidak. Tapi sepertinya kau memang benar-benar tidak tau. Hahahaha… sungguh bodohnya perasaanku sekarang. Yang sulit terima kenyataan bahwa itu bukanlah dirimu. Tak mungkinlah dirimu berbuat seiseng itu padaku. Toh, dalam nyata saja kau tau nomor hpku, tak pernah lagi kau sms aku terlebih dahulu.
Aku memintamu untuk menolongku mencari tau. Kau pun membalas dengan jawaban yang tidak nyambung.
“Yank”, katamu. Itu adalah panggilan yang merusak tatanan fonem dalam suatu morfem yang berdampak mendesirkan hati. Aku segera membalas smsmu untuk meyakinkan diriku bahwa kau hanyalah salah ketik.
“Yank??” tanyaku.
Ternyata firasatku benar, kau memang salah ketik. Kau katakan pacarmu selalu menghantuimu. Hmmm,,, sepertinya memang tak ada lagi sms yang harus kulanjutkan. Aku tak ingin semakin mencintaimu.
Kucari kesibukan untuk menulismu saja. Toh, mencintaimu tak harus jua memilikimu (meski pernyataan itu hanyalah untuk menghibur hatiku yang sedang bertepuk sebelah tangan, namun tak apalah) ini mungkin memang jalan Tuhan untukku. Hari ini membuatku semakin yakin, bahwa takkan ada celah lagi. Meskipun cinta tuluslah yang ingin memasuki celah itu. Cintamu dan cintanya telah bersatu dan menutup sebuah jiwa. Sebuah jiwa dari hasil penyatuan hatimu dan dirinya.
“Perempuan selalu menjaga hati orang yang dia sayang, sehingga hati dia sendiri tersiksa. Inilah pengorbanan perempuan untuk lelaki yang tak pernah sadar”

Say Bonsai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang