'Sreeet'
"Mas, bangun",kata Selly
"Emmhh"gumamnya tapi tak bergerak untuk bangun.Masih bergelayut manja pada guling kesayangannya.
Cahaya mulai masuk menerangi kamar mereka berdua.Tapi Arga tidak bangun.
"Mas,ayok bangun.Nanti mas telat bangun loh"kata Selly sambil yang naik ke kasur dan menepuk pelan pipi Arga dan mengelusnya
Arga tiba tiba nyaman dengan tangan lembut yang memegang pipinya hingga tak sadar memang tangan Selly.
Sejenak tangan dan tubuh Selly menegang karena Arga memegang tangannya.Jarang Arga memegang tangannya.
Bukan Jarang lagi, tapi tak pernah.
Tapi setelah itu tangan Selly tidak tegang.
Cukup lama Selly mengelus pipi Arga dan menatap wajah Arga yang tenang.
'Apa aku nanti sanggup, kalo tanpa kamu mas ?' ucap Selly berani karna Arga tidur.
Arga sebenarnya bukan tidur.Arga hanya memejamkan mata karena merasa nyaman pada tangan yang mengelus pipinya.
Arga membayangkan bahwa yang memegang pipinya itu adalah Cynthia bukan Selly.
"Cynthia",panggil Arga tanpa sadar bahwa yang memegang pipinya bukan Cynthia melainkan Selly.
Arga berfikir itu Cynthia karena selama ini Cynthia lah yang selalu membuat nya nyaman dalam tangannya yang lembut.
Selly yang mendengar nama Cynthia hanya mencoba sabar.
Karena dia tahu bahwa melupakan seseorang yang kita cintai itu tidak mudah apalagi selama ini Cynthia juga selalu didekat Arga."Aku Selly mas bukan Cynthia" kata Selly yang sudah bergetar menahan air matanya yang sudah di pelupuk mata.
Selly yang menyadari air matanya jatuh langsung turun dari kasur dan pergi meninggalkan Arga yang sudah menegang mendengarkan kata kata Selly.
Selama ini dia tak pernah hanyut dalam tangan perempuan lain kecuali ibunya dan Cynthia.
Ternyata tangan Selly juga menghanyutkannya dalam ketenangan.
Arga tau Selly pergi menyembunyikan sakit hati nya.Dia berusaha tegar walaupun begitu Selly tetap wanita.
Arga sebenarnya tidak berniat menyakiti Selly tapi dalam bayangannya tadi,dia berfikir bahwa itu adalah Cynthia.
Selly wanita yang baik, dia juga butuh cinta. Tapi Arga tak bisa memberikannya karena dalam hatinya masih ada perempuan lain.Yang tidak lain adalah Cynthia.
***
Aku berusaha untuk meredakan tangisku, tapi air mataku semakin keluar deras.
Aku selalu bersikap tegar walaupun nyatanya aku lemah.
Semakin aku berusaha, semakin sakit aku memendamnya.Ini sudah 2 minggu lamanya setelah perjanjian yang kubuat.
Arga juga belum mencintaiku, memang benar kata orang.
Menunggu itu lelah.
Tapi jika memang menunggu yang membuat endingnya happy.Kenapa tidak ?
Itu yang selalu kuterapkan dalam hatiku.Tapi melihatnya menyebutkan perempuan lain, itu sakit.
Kalau endingnya bagus, waktuku memang tidak sia sia.Tapi jika sudah menunggunya tapi dia tetap memilih yang lain, mungkin resiko yang kuambil banyak, yang ku tanggung juga banyak.Tapi keuntungan hanya satu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who's me ?
ChickLitEntahlah, aku bertahan tanpa alasan.Mencintaimu juga tanpa alasan.Hati ini yang membodohiku agar aku tetap sabar menunggu dan juga tanpa alasan. Padahal, hidup itu butuh alasan dan tujuan untuk arahan di masa yang kita jalani. Terkadang kau menarik...