Hinata merengkuh dengan erat putra pertamanya tersebut sebentar sebelum akhirnya mengusap kepala Sanada dengan lembut. "Kau sudah paham sekarang, anak manis?"
Bocah bermanik hitam-yang ia dapat dari sang ayah- itu mengangguk dengan semangat.
"Hai, kaa-chan!" Katanya riang. Sepertinya ia sangat menikmati tugas kecil yang di berikan ibunya sebagai bagian dari kode nol satu tersebut.
Hinata tersenyum bangga pada Sanada. Lalu setelah mengambil nafas dalam, ia akhirnya mengubah mimik wajahnya dan langsung menggendong sang anak sulung untuk segera keluar dari kediaman sahabatnya-Naruto dan Sakura.
"Sanada-kun, Maafkan kaa-chan, ya?" Ujar Hinata merasa bersalah. "Harusnya kaa-chan dan tou-chan bisa menjagamu dengan lebih baik."
Tangan mungil Sanada mengusap pipi ibunya dengan lembut, lalu tersenyum lebar. Bocah berambut biru tua gelap itu sepertinya bisa merasakan beban berat yang harus dipikul sang ibu.
"Iie, Sanada pelcaya kaa-chan dan tou-chan melakukan semua ini demi Sanada dan Sala-chan."
Mau tak mau, tatapan Hinata akhirnya kembali melunak setelah mendapatkan sikap Sanada yang membuatnya terharu.
Oh Kami-sama, ia sangat bersyukur memiliki dua buah hati yang sangat menyayangi keluarganya ini. Sanada dan Sarada sangat pengertian sekali dengan kondisi kedua orangtuanya yang tak menentu. Mereka juga tumbuh dan berkembang menjadi anak yang berbakti dan hebat! Terimakasih, Tuhan, Engkau telah memberikan keluarga sesempurna ini padanya.
"Terimakasih, sayang."
Andai saja mereka bisa datang kemari, bukan dengan identitas palsu seperti ini. Mungkin mereka bisa bercengkrama dengan akrab dan sampai lupa waktu karena terlalu asyik mengobrol. Atau, ia dan Sakura bisa bertukar pendapat dan pengalaman dalam membesarkan buah hati mereka, sementara ayah dari anak-anak akan bermain catur bersama saat sang jagoan kecil sudah terlelap.
Oh, andai mereka bisa...
Menggelengkan kepalanya perlahan, Hinata harus fokus sekarang! Saat ini yang lebih penting adalah kembalinya Sanada dan Sarada ke Mansion Hyuuga, bukan malah mengkhayal hal yang sudah berlalu.
Kakak dari Hanabi itu kemudian mengambil nafas dalam lagi, dan mengubah ekspresi wajahnya dengan lebih mantap sekarang. "Baiklah Sanada-kun, ayo kita bangunkan Sara-chan dahulu."
Mengetahui kaa-channya sudah merasa baikan, Sanada kemudian mengangguk sekali lagi dengan penuh semangat.
"Logel, kaa-chan!"
Sayangnya, si bungsu Uchiha yang masih asyik terlelap tak begitu memahami apa yang kaa-channya katakan. Begitupula dengan sang kakak yang masih mencoba untuk membangunkannya, Sarada enggan membuka matanya karena ia masih sangat mengantuk dan kelelahan.
Setelah menghela nafas pelan, Hinata akhirnya mengubah rencana dengan Sanada saja yang akan membantunya. Sedangkan sang adik-Sarada, ia biarkan tidur sedikit lebih lama lagi dalam gendongannya.
.
.
.
Anata II-Sequel II: The End
HARD WARNING:
Pair: Sasuke Uchiha X Hinata Hyuuga (Slight NaruSaku)
Rate: T+
Disclaimer: Naruto punyanya Masashi Kishimotto-san ^_^
Typo(s), EYD salah, alur Nebras kemana-mana -_-'a, OOC :"(
KAMU SEDANG MEMBACA
Anata
RomanceAnata-II. Cinta itu tak semudah yang kau bayangkan. Bagi Sasuke dan Hinata, Cinta adalah hal yang harus di perjuangkan dengan nyawa sebagai taruhan/"Sanada-kun, Maafkan kaa-chan, ya?"/"Justru itu, aku takut kalau mereka adalah mata-mata."/"DIA DATAN...