Part 6 - Between Us

5 0 0
                                    

Author's POV

Ting!

Pintu lift khusus terbuka dan Revan berjalan keluar menuju ruangannya sambil menguap akibat dari tidurnya yang tak nyaman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pintu lift khusus terbuka dan Revan berjalan keluar menuju ruangannya sambil menguap akibat dari tidurnya yang tak nyaman. Hampir setiap malam dia mengendap masuk ke kamar Fidel untuk menjaganya dan setiap malam pula juga dia selalu terbangun karena isakan Fidel akan mimpi buruknya. Asisten Revan yang melihatnya pun bingung melihat sikap Revan yang tak nampak seperti biasanya.

"Good Morning Sir." Sapa sang asisten.

"Morning, tolong buatkan a cup of Dark Coffee without sugar to my office." Ucap Revan.

"Okay sir, I will bring it in a few minute." Lanjut sang asisten yang hanya ditanggapi dengan anggukan oleh Revan. Sesampainya dalam ruangan kerjanya Revan mulai berkutat dengan tumpukan dokumen yang berada dimejanya dan tak lama terdengar suara ketukan pintu.

Knock. Knock.

"Come in." Sahut Revan dengan pandangan masih terfokus pada dokumen yang ada dihadapannya. Sang asisten pun masuk dengan secangkir kopi.

"Apa jadwal saya hari ini?" Lanjut Revan dan melihat sekilas kearah asistennya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa jadwal saya hari ini?" Lanjut Revan dan melihat sekilas kearah asistennya.

"Actually, hari ini tidak ada jadwal khusus sir, Anda hanya perlu mereview beberapa dokumen yang membutuhkan approval Anda." Jawab sang asisten.

"Okay." Sahut Revan datar dan kembali meraih dokumen lainnya untuk direview. Setelah semua dokumen selesai, Revan melihat jam ditangan kirinya.

"Sudah waktunya makan siang." Batinnya

Revan meraih ponselnya dan langsung mengetikkan sebuah pesan pada Fidel.

Kita lunch besama, tunggu aku dilobby, aku jemput sekarang. - Send

Setelah mengirimkan pesan, Revan pun bergegas keluar dari ruangannya dan sesampainya dalam mobil, Revan langsung melaju menuju kantor Fidel. Selama perjalanan yang dipikirkan olehnya hanyalah keadaan Fidel.

Saving HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang