BAB 5 ㅡ Patah Hati

8.7K 1.1K 269
                                    

Lalisa terduduk di tengah-tengah ruang latihan dance sambil menatap ke arah kaca yang ada di depannya. Matanya menatap sayu ke arah pantulan dirinya di kaca tersebut.

"Hei Lis! Diem aja lu? Kenapa? Sariawan lu?" sapa seseorang di belakangnya.

Gadis itu menoleh dan tersenyum tipis saat tau siapa yang menyapanya, "Hai Hao! Nggak apa-apa, gue cuma lagi capek aja. Lo emang nggak capek apa dari tadi disuruh sama anak-anak break dance? Gue yang ngeliatinnya aja capek," balas Lalisa sambil tertawa pelan.

"Ya capek sih tapi mau gimana lagi? Bentar lagi kita kan mau lomba, jadi harus banyak latian. Apalagi gue spesialis break dance," ujar Minghao sambil menggaruk tengguknya yang tidak gatal. Dia gugup.

Lalisa mengangguk lalu tersenyum manis ke arah Minghao.

Laki-laki terpesona dengan senyuman Lalisa. Padahal dia sudah sering melihat Lalisa senyum bahkan ketawa.

Gila lu, Won. Yang kaya gini lu tolak? Ck! Nggak abis pikir gue. Udah cantik, manis, jago dance, otaknya encer banget, pokoknya sempurna tapi lu tolak dia? Buta lu! Kalo gue nggak inget Danna, cewek kaya Lalis udah gue embat dari kemaren kali! Batin Minghao disela-sela keterpesonaannya pada Lalisa.

"Jadi lo kenapa? Gue yakin lo capek bukan cuma gara-gara latihan doang. Gue bener kan?" Lanjut Minghao sambil menatap Lalisa dengan tatapan menuntut penjelasan.

Lalisa mengalihkan pandangannya ke arah kaca. Ia menatap pantulan dirinya dengan pandangan sayu. Kemudian ia menarik nafas pelan kemudian menghembuskannya lagi.

"Tanpa gue kasih tau pun kayanya lo udah tau, Hao," balas Lalisa lirih.

"Wonwoo lagi?" tebak Minghao.

Lalisa mengangguk lemah seraya mengerucutkan bibirnya.

Minghao menghela nafas lelah, "Jadi lo kenapa lagi sama Wonwoo?" tanya Minghao lalu mendudukkan diri di samping Lalisa.

"Ya gitu. Tadi dia nawarin gue mau dianterin pulang apa nggak. Terus gue bilang nggak dan gue malah nyuruh dia buat nganter Nayoung pulang. Gue bodoh banget kan?" jawab Lalisa lirih.

Minghao terdiam sebentar, "Sebenernya gue nggak bisa bilang lo bodoh juga sih. Tapi gue juga bisa ngatain lo bodoh, goblok, bego dan yang semacamnya. Soalnya lo malah bikin Wonwoo makin deket sama Nayoung secara nggak langsung. Pahamkan maksud gue?" ujar Minghao sambil menaikkan sebelah alisnya.

Lalisa hanya diam sambil memandang kosong ke arah kaca, "Yaudahlah, lagian gue juga nggak begitu ngarep sama Wonwoo. Nggak ada yang bisa ngegantiin posisi Nayoung dihatinya Wonwoo. Susah juga," balas Lalisa.

Bohong. Lo bohong Lalis! Lo bohong sama diri lo sendiri! Lagi-lagi Lalisa berbohong pada dirinya sendiri.

Minghao diam. Dia tidak tau harus membalas apalagi pada pekataan Lalisa.

"KAK LALIS!!! KAK MINGHAO!!! DISURUH KUMPUL SAMA COACH!!! MAU NGOMONGIN LOMBA BULAN DEPAN!!!" teriak Dino dengan kencangnya dari ujung ruangan.

"IYA CHAN SAYANG!!!" balas Lalisa yang juga ikutan berteriak.

Minghao hanya menggelengkan kepalanya saja. Dia sudah terlalu terbiasa melihat tingkah bahkan sikap romantis antara Dino dengan Lalisa. Kedua orang itu memang sangat dekat, kenapa? Karena Lalisa ingin sekali punya adik laki-laki dan kayanya Dino cocok buat dijadiin adik sama Lalisa.

"Yuk, Hao! Kita di panggil sama coach," ajak Lalisa seraya bangkit dari duduknya dan berjalan menghampiri teman-temannya yang lain.

Minghao masih saja duduk di tempatnya semula. Ia memperhatikan punggung Lalisa yang semakin menjauh dan akhirnya berhenti saat didepannya ada sosok Dino. Cewek itu langsung memeluk dan mengacak-acak rambut Dino dengan gemas lalu tertawa.

Back 🍃 Jeon Wonwoo ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang