They told me to pour my heart into everything I do. So that’s what I did, I poured and poured and poured. Now they ask me why I’m so empty.
-unknown-
🍰🍰🍰
Kecintaan Krissa Anigra Fahreza atau yang akrab dipanggil Icha pada dunia kuliner tidak perlu diragukan lagi. Icha rela menghabiskan waktu berjam-jam di dapur dengan wajah berminyak dan berkutat dengan segala macam bahan makanan demi menghasilkan a masterpiece on her plate daripada harus duduk berlama-lama di salon hanya demi sebuah kecantikan. Icha juga rela menghabiskan uangnya untuk membeli sebuah microwave, toaster, mixer, juicer atau alat-alat dapur lainnya daripada harus membeli hair-dryer, curly, catokan dan alat sejenisnya. Icha pun lebih mudah memahami istilah-istilah memasak seperti; *boiling, *steaming, *roasting, *sauteing, *frying, *baking and you name it daripada istilah dunia fashion yang sedang trend di kalangan banyak wanita saat ini.
Semuanya bukan tanpa sebab, Icha mencintai dunia boga karena orang tuanya. Mamanya hobi memasak, sedangkan papanya mempunyai sebuah usaha rumah makan yang cukup ramai. Sejak kecil Icha sudah akrab dengan peralatan dapur, bahan-bahan makanan hingga sering keluar masuk pasar tradisional.
Beranjak remaja, Icha mempunyai alasan lain yang sangat klise, Icha mencintai orang yang berkecimpung dengan dunia masak-memasak tersebut. Icha ingat, saat itu dirinya masih duduk di bangku sekolah menengah pertama ketika tiba-tiba melihat sosok tampan dengan wajah yang sangat manis berdiri di depan kompor di dapur rumah makan papanya.
"Hai, kamu pasti Icha ya?" sapa cowok itu.
Icha hanya mampu menganggukkan kepala, Icha masih terpesona.
"Kenalin, aku Krisna. Kamu bisa panggil aku kakak atau mas, terserah kamu. Suka masak kan?" tanyanya akrab sambil tetap fokus pada Fuyung Hai di hadapannya.
"Suka mas kris," jawab Icha lirih. Maksud Icha, Icha suka sama mas Krisna, ralat Icha dalam hatinya, "Mas Krisna kerja disini? Sejak kapan?"
"Baru dua hari ini. Lumayan buat tambahan tabungan nerusin sekolah."
Icha kaget mendengar jawaban Krisna, "Mas Krisna putus sekolah?"
Krisna tertawa mendengar pertanyaan Icha yang polos itu, "Sorry, penjelasan aku ambigu ya? Maksudnya, tabungan buat nerusin sekolah ke akademi masak setelah lulus dari SMK. Sekolah masak kan butuh biaya besar," ucap Krisna sambil menyunggingkan senyum manisnya.
Sejak saat itulah Icha senang menghabiskan waktu di dapur rumah makan papanya setiap pulang dari sekolah. Apalagi? Icha hanya ingin menghabiskan waktu lebih banyak lagi dengan orang yang sudah mengambil hatinya sejak dari pertama kali Icha melihatnya. Icha belajar teknik-teknik dasar memasak dengan Krisna. Cowok yang membuat Icha tidak pernah melirik cowok lain, sampai detik ini.
Kalau sebelumnya Icha hanya senang memasak, semenjak bertemu dengan Krisna Icha bersumpah untuk lebih fokus pada dunia yang menjadi kecintaan cowok itu.
Lulus dari bangku sekolah menengah pertama, Icha mengikuti jejak Krisna bersekolah di sekolah menengah kejuruan jurusan Tata Boga. Setelah lulus, Icha juga memutuskan untuk melanjutkan ke akademi memasak yang menjadi tempat Krisna menimba ilmu, Sekolah Tinggi Pariwisata di Bali. She is trying so hard to impress him, isn't she?
Namun sayangnya, sebelum Icha lulus sekolah, Icha harus rela melihat cowok pujaannya itu pergi meninggalkan Indonesia. Krisna mendapatkan tawaran pekerjaan di salah satu hotel di Dubai.
KAMU SEDANG MEMBACA
S(hit)weet Love
ChickLitBukan pertemuan manis yang awalnya. Namun, juga bukan berarti pahit pada akhirnya. Setiap orang berhak merasakan pahit dan manisnya cinta terlepas dari buruknya masa lalunya, bukan? Krissa Anigra Fahreza (Icha) adalah seorang Pastry Chef di Outlet R...