Chapter 1: First Meet

27.1K 1.5K 302
                                    

Hai ini FF pertamaku. Semoga kalian suka yaa.. Terkhusus untuk para Dramione Shipper :*

***********


Halaman The Burrow sudah mulai ramai dengan banyak orang. Seluruhnya adalah penyihir. Setelah upacara pernikahan tadi sore, malam ini saatnya pesta pernikahan digelar dengan meriah. Pernikahan Harry Potter dan Ginny Weasley adalah pernikahan paling berkesan di keluarga Weasley. Karena satu-satunya anak perempuan keluarga Weasley akhirnya meninggalkan status lajangnya dan menjadi seorang Mrs. Potter. Semuanya hadir. Teman-teman dari Hogwarts, bahkan ada Professor McGonagall yang menyempatkan datang meskipun hanya sebentar.

"We're here, Potter." Seseorang berdiri di belakang Harry Potter yang tengah berdansa pelan dengan Ginny. Harry Potter menoleh dan mendapati seorang pria jangkung berambut pirang dengan wajah tak berekspresi tengah menatapnya bosan sambil memasukkan tangan kanannya ke saku celananya. Dibelakang pria itu terdapat 2 orang pria lainnya berdiri seperti bodyguard.

"Malfoy, Zabini, dan Nott. Selamat datang." Sambut Harry yang masih menjaga ekspresinya. Ginny tersenyum kepada mereka bertiga. Draco Malfoy yang melihat senyum tulus Ginny menyambut mereka akhirnya membalasnya dengan senyuman kecil. Memang seperti inilah mereka kini. Dekat tapi masih tetap menjaga jarak. Sudah tidak ada lagi permusuhan diantara mereka, namun sepertinya masih saja ada halangan dinding tembus pandang yang membatasi mereka agar tetap menjadi sekedar teman kenal nama.

"Selamat datang. Silahkan menikmati pesta ini. Meja makanan ada disebelah sana. Kalian bisa langsung makan disana." seru Ginny dengan sumringah. Memang pernikahan ini adalah hal yang sangat membahagiakan baginya. Setelah 5 tahun berpacaran dengan Harry, akhirnya dia bisa menikah dengannya dan membangun rumah tangga sendiri dengan damai. Dan keluarganya juga sangat senang mereka bisa bersatu pada akhirnya. Termasuk sahabat Harry sekaligus Kakak kandung Ginny, Ron Weasley.

Blaise Zabini dan Theodore Nott mengangguk cepat menerima tawaran makan dari Ginny lalu dengan cepat menuju meja penuh makanan yang tak akan pernah habis. Draco Malfoy menatap Harry dan Ginny secara bergantian dan menyunggingkan sedikit senyuman lalu mengikuti kedua temannya dengan berjalan santai. "Aku senang akhirnya kita sudah tidak mempunyai musuh." Ujar Ginny. Harry meliriknya lalu melingkarkan tangannya dipundak Ginny. "Yeah.." jawabnya sekenanya lalu mengecup sekilas bibir Ginny.

Seluruh tamu kini tengah berdansa dengan meriah. Sesekali mereka mengganti pasangan dansa mereka, lalu kembali ke pasangan awal mereka. Harry berdansa bersama Ginny mengikuti alunan musik yang cukup meriah dan cepat. Lalu dia berganti dengan Luna Lovegood, dan Ginny bersama Ron. Lalu Ron bersama Luna, Ginny bersama Blaise, dan Harry bersama Pansy Parkinson. Dan begitu seterusnya. Hanya Draco Malfoy yang diam disudut sambil menatap acuh pesta dansa itu sambil menyesap Wiski Api-nya. Sedikit mengernyitkan dahinya saat merasakan Wiski Api itu. Matanya masih terus menatap sekelilingnya sampai berhenti pada sesosok Wanita dengan rambut ikal berwarna cokelat tengah masuk melewati pintu tenda dan tersenyum saat menemui Harry Potter dan istrinya. Saat itu juga jantung Draco berdetak lebih cepat dari alunan musik di sekitarnya.

"Hai, Harry. Selamat atas pernikahan kalian." Kata wanita berambut coklat ikal yang memeluk Harry lalu beralih memegang kedua tangan Ginny. "Senang bertemu denganmu, Ginny Weasley ups, maksudku Ginny Potter." Ujar Hermione yang tersenyum tulus pada Ginny. "Terima kasih. Senang bertemu denganmu juga, Hermione Granger. Harry bercerita banyak tentangmu." Balas Ginny yang lalu memeluk Hermione. Ini Pertemuan pertama mereka. Tapi Ginny dan Hermione seperti memiliki koneksi tersendiri satu sama lain sampai bisa seakrab ini saat pertama kali bertemu. Harry yang melihatnya tersenyum bahagia. Harinya sudah lengkap. Sahabatnya sedari kecil sudah ada di pesta ini.

"Mari kukenalkan dengan keluargaku." Ajak Ginny yang langsung dibalas anggukan semangat oleh Hermione. Hermione memang seorang muggle, tapi dia sangat tertarik pada sihir. Berkat Harry, dia bisa tahu ada dunia selain dunianya sekarang ini. Dunia sihir selalu membahagiakan untuk dilihat, dirasakan, dan dipelajari. Tapi sampai detik ini Hermione belum mengetahui bagaimana sihir itu bisa terjadi. Secara logika, ini sangat tidak mungkin. Tapi Hermione tak pernah mempermasalahkannya.

My GrangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang