Hai semua!! Thankyou buat yang read, vote, and comment di chapter sebelumnya. Love you all! Hope you like this chapter :)
***********
Draco baru saja keluar dari salah satu toko bunga muggle yang terletak tidak jauh dari rumah Hermione. Tidak disangka, hari sabtu datang begitu cepat. Hari ini Draco dan Hermione akan pergi bersama ke Panti Asuhan yang biasa Hermione datangi. Senyum dibibir Draco terus terpulas manis. Dia masih membayangkan betapa indahnya hari ini. Hermione adalah alasannya.
Begitu banyak bunga yang ada di toko tadi. Bermacam-macam jenis dan warna bunga ada disana. Draco hampir bingung memilih bunga apa yang akan diberikannya untuk Hermione. Namun mendengar dari penuturan Blaise beberapa hari lalu, Wanita muggle menyukai bunga mawar merah. Jadi hari ini Draco membeli bunga mawar merah untuk Hermione. Satu bucket mawar merah yang dibelinya dengan uang muggle pemberian Blaise. Draco benar-benar berhutang pada Blaise untuk kencannya hari ini.
Dia memilih berjalan ke rumah Hermione dari toko bunga itu. Sesampai di depan rumah Hermione, rasa gugup kembali menghampirinya. Bagaimana dia bisa segugup ini pada seorang gadis? Padahal biasanya gadis-gadis lah yang gugup berada dekat dengan Draco. Hermione benar-benar berbeda dengan Gadis lainnya.
Tiga ketukan sudah berbunyi di pintu rumah Hermione. Dan terdengar suara teriakan dari dalam. Menandakan Hermione ada didalam. Draco kembali tersenyum gugup. Dia berusaha menenangkan diri dengan menghela nafasnya berkali-kali.
"Draco? Kau sudah sampai." Ujar Hermione saat sudah membukakan pintu untuk Draco. Matanya langsung tertuju pada bucket bunga yang ada ditangan Draco.
"I−iya. Kau sudah siap, Granger?" tanya Draco yang tidak bisa menyembunyikan kegugupannya. Hermione tersenyum, "Sudah. Aku hanya tinggal mengambil mantelku. Ayo masuk!" Hermione menarik tangan Draco dan membiarkannya duduk di sofa ruang tamunya.
"Kau mau minum dulu, Draco?" tanya Hermione. Draco hanya menggeleng. Kini dia tengah melihat ke tubuh Hermione yang berbalut dress berwarna putih dan sepatu heels berwarna senada. Rambut ikalnya digerai dengan bandana sebagai pemanis. Hermione benar-benar cantik hari ini.
Hermione sedikit berlari ke kamarnya. Dia mengambil mantelnya yang tersampir dikursi belajarnya. Tak lupa dia membawa tasnya dan ponsel-nya. Sebelum keluar, dia melihat ada sebuah pesan masuk di ponselnya. Dari Harry
Selamat berkencan dengan Malfoy, mione. Aku benar-benar berharap kalian punya kesempatan
Itulah isi pesan singkat dari Harry. Hermione hanya mendengus dan tidak membalasnya. Demi Tuhan, ini bahkan bukan kencan. Mereka hanya akan ke panti asuhan lalu menghabiskan waktu disana. Mungkin bisa disebut kencan ketika Draco datang dengan bunga mawar merah di tangannya. Hermione hampir tersenyum ketika mengingat betapa indahnya bunga itu.
Hermione pun keluar dan melihat Draco yang tengah diam mematung sambil terus menggenggam bunga itu di tangannya, "Bunga itu bagus." Ujar Hermione yang akhirnya memberanikan diri menanyakan pasal bunga itu. Draco berbalik dan melihat Hermione sudah berdiri dibelakangnya. Dia pun bangkit dan tersenyum pada Hermione. Hampir dia lupa memberikan bunga itu kepada Hermione.
"Ini untukmu." Seru Draco yang memberikan bunga itu kepada Hermione. Hermione pun tersenyum lalu menerimanya. "Bagus sekali. Aku sangat suka bunga mawar merah." Balas Hermione sambil menghirup harumnya bunga mawar itu.
Draco hampir melompat saat mendengar balasan Hermione. Blaise benar-benar hebat dalam urusan wanita muggle. Dia benar kalau bunga mawar merah disukai oleh wanita muggle. Draco berhutang banyak padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Granger
Fanfiction[COMPLETED] Draco Malfoy adalah seorang penyihir berdarah murni yang sangat tampan dengan kekayaan melimpah. Dia bi(a)sa mendapatkan apapun yang dia inginkan. Dan siapapun yang dia mau. Termasuk memiliki Hermione Granger. Hermione Granger adalah...