Hai guys! Sorry for late update. Aku sibuk bgt akhir2 ini sama tugas. Huft melelahkan bgt, ditambah udah mau UAS bentar lagi #curcol:p But, I'm here now. Thank you so much guys for read and votes the previous chap.. And this is Chapter 8 for you, hope you enjoy!
***********
"Hermione.. Hermione.." suara Draco Malfoy samar-samar terdengar di telinganya. Hermione pun mulai membuka matanya yang begitu berat. Dan terpampang wajah lelaki paling tampan berambut pirang platina di hadapannya.
"Draco.." Hermione segera bangun begitu menyadari posisinya kini tertidur di sebuah kasur besar. Dia mulai melihat ke sekelilingnya, ini bukan kamarnya. Dan Hermione melihat pakaian yang dikenakannya, masih pakaian jogging yang dia pakai tadi. Ini bukanlah mimpi.
"Minumlah." Draco menyodorkan segelas air putih ke Hermione. Kepala Hermione pusing, namun dia menerima gelas itu dan meminumnya beberapa teguk. Nafasnya masih tersengal-sengal karena kaget dengan sosok Draco Malfoy yang ada dihadapannya.
"Bagaimana−Bagaimana kau bisa ada disini Draco?" tanya Hermione yang mencoba menghilangkan kegugupannya. Draco tersenyum lalu mengambil gelas yang digenggam Hermione dan meletakkannya di nakas.
"Aku membeli rumah ini. Mrs. Thompson sepertinya benar-benar suka uang. Aku baru menawarkan harga untuk rumah ini, dia langsung menerimanya begitu saja." jelas Draco. Hermione mengernyit, dia membutuhkan penjelasan yang lebih dari itu.
"Beberapa hari yang lalu, aku berniat untuk memulai kehidupanku di dunia muggle. Semua itu karena sahabatku, Blaise Zabini yang membutuhkanku untuk mengurus perusahaan mugglenya. Maka dari itu aku disini." ujar Draco.
"Sebenarnya aku ingin membeli rumah yang lokasinya lebih dekat dengan kantor Blaise, tapi rumah disana tidak ada yang bagus. Sampai aku menemukan rumah Mrs. Thompson yang benar-benar indah. Jadi aku membelinya kemarin. Dan Mrs. Thompson sungguh bahagia aku membeli rumahnya." Lanjut Draco. Hermione mendengarkan dengan seksama. Bagaimana seorang Draco Malfoy bisa membeli rumah muggle dan mau bekerja di perusahaan muggle? Bukankah dia penyihir berdarah murni yang anti muggle?
"Mrs. Thompson menitipkan salam perpisahan untukmu. Dia meminta maaf tidak sempat bertemu denganmu dihari terakhirnya." Ujar Draco yang mencoba membuat Hermione merespon ceritanya, karena sedari tadi Hermione hanya diam saja. Draco bangkit lalu mengambil sesuatu di kotak obat berwarna putih yang ada di dinding kamarnya.
"Minumlah. Blaise berkata ini berguna untuk menghilangkan sakit kepala." Ujar Draco yang memberikan se tablet aspirin kepada Hermione. Hermione hanya menatap Draco lalu menggeleng. Meskipun kepalanya memang sedikit pusing.
"Kenapa aku bisa disini?" tanya Hermione akhirnya. Draco tersenyum lalu duduk dipinggir kasurnya dan menghadap Hermione yang masih diposisi yang sama.
"Kau pingsan. Entah kenapa saat aku membukakan pintu untukmu, kau pingsan. Sepertinya kau kelelahan sehabis jogging." Ujar Draco yang memegang tangan Hermione Granger. Dengan segera Hermione menarik tangannya. Draco menatapnya dengan kecewa.
"Ya.. sepertinya memang karena jogging." Balas Hermione. Sekarang dia tahu apa alasannya bisa pingsan, dia pingsan karena melihat Draco Malfoy yang berada di rumah Mrs. Thompson. Atau lebih tepatnya di rumahnya, karena mulai sekarang Draco adalah tetangganya.
Hermione memegang keningnya. Dia merasakan kembali pusing itu melanda kepalanya. Ini bukan pusing yang dia rasakan karena pingsannya tadi, ini pusing yang disebabkan oleh Draco Malfoy. Kenapa Draco harus tinggal disamping rumahnya disaat dia benar-benar ingin melupakan Draco?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Granger
Fanfiction[COMPLETED] Draco Malfoy adalah seorang penyihir berdarah murni yang sangat tampan dengan kekayaan melimpah. Dia bi(a)sa mendapatkan apapun yang dia inginkan. Dan siapapun yang dia mau. Termasuk memiliki Hermione Granger. Hermione Granger adalah...