Chapter 18: Operation Wedding part 2

5.4K 452 197
                                    

Hello semuanya! Aku balik lagi :p Wihh udah chapter 18.. Makasih semuanya yang udah baca sampai sejauh ini. Kalian luar biasa hebat :* Okey Sekarang baca yaa .. Enjoy^^

***********


"DRACO!"

"Kenapa kau memanggil lelaki pirang itu? Kau mau meminta perlindungannya, hah?" Jackson mulai membuka kancing kemeja Hermione dengan satu tangan sedangkan tangannya yang lain menahan kedua tangan Hermione.

"Jackson. Kumohon. Jangan lakukan ini sekarang." Hermione berkata dengan bibir bergetar. Dia tidak ingin berteriak lagi. Dia tidak ingin mencari masalah. Mungkin inilah akhirnya. Hari ini dia akan kehilangan keperawanannya bersama Jackson. Dengan cara yang begitu kasar.

Saat semua kancing kemeja Hermione sudah terbuka semua, Jackson mulai menelusuri bibir di leher sampai dada Hermione. Semuanya dilakukannya dengan cepat dan berulang-ulang. Nafas Jackson tidak memburu, melainkan mendengus kesal setiap dia menyentuhkan bibirnya di tubuh Hermione. Dan Hermione sendiri hanya bisa menangis dengan mata yang terpejam. Dia benci hal ini.

Tepat disaat Jackson ingin membuka bra Hermione, tiba-tiba Hermione tidak merasakan lagi tubuh Jackson. Matanya masih terpejam dan ia tidak berani membukanya sedikit pun. Sampai dia mendengar suara erangan kesakitan, baru dia membuka matanya dan melihat kemana Jackson. Dan satu orang yang pertama kali dilihatnya setelah membuka mata adalah Draco yang tengah dipukuli oleh Jackson.

"Draco!!" dengan segera Hermione bangkit dan menghampiri Jackson yang sudah memojokkan Draco di dinding dengan tubuh telanjang dada. Hermione tidak tahu kapan Jackson membuka kemejanya. Jackson terus memberikan bogeman kepada Draco yang sepertinya tidak tertarik melawannya.

"Jackson berhenti! Jackson, apa salah Draco?! Hentikan!!" Hermione terus berusaha menarik tangan Jackson yang tengah memberikan tonjokan kepada Draco. Namun kekuatan Jackson tentu saja lebih besar darinya. Jackson berhasil lolos dari jeratan tangan Hermione dan kembali memberikan pukulan ke wajah dan perut Draco.

"LAWAN AKU, BAJINGAN!!" Jackson berteriak kepada Draco. Dia tidak mempedulikan Hermione yang terus berteriak memintanya berhenti sambil menangis.

"LAWAN AKU, BAJINGAN!!" Jackson lagi-lagi memberikan pukulan di wajah dan perut Draco. Hermione semakin menjerit melihat Draco yang mengerang kesakitan diikuti darah yang mengalir dari hidung dan bibirnya.

"Pukul aku sepuasnya. Asal jangan kau sakiti Hermione." Dengan bibir yang bergetar menahan sakit, Draco membalas ucapan Jackson. Hermione sendiri terkejut dengan ucapan Draco yang begitu menyayat hatinya.

Jackson pun memberikan pukulan terakhirnya kepada Draco sebelum akhirnya Draco terkulai di tempatnya. "DRACO!!"Hermione segera menghampiri Draco yang sudah setengah sadar di bawah lantai.

Hermione melihat wajah tampan lelaki yang dicintainya sudah habis dipukuli oleh Jackson. "Draco. Kumohon bertahanlah. Aku akan panggil dokter." Hermione baru akan berdiri namun tangannya ditahan oleh Draco. Jackson masih berdiri di belakang Hermione dengan tatapan geram kepada Draco.

"Tidak, Hermione. Temani aku disini. Aku ingin kau berada di sisiku." Draco berujar dengan susah payah. Seluruh tubuhnya terasa sakit. Hermione sendiri hanya bisa menangis sambil terus mengusap tangan Draco yang ada di genggamannya.

"Begini lebih baik." Draco tersenyum getir sebelum akhirnya matanya tertutup dengan air mata yang jatuh. Dan Hermione kalut setengah mati saat itu juga.

*

Draco masih berada di ruang Unit Gawat Darurat. Dia tidak sadarkan diri. Hermione berdiri di depan pintu dengan pandangan yang lurus ke depan. Jackson ada disana bersama kedua orang tuanya. Dia baru saja di periksa oleh polisi dan mengatakan kepada mereka kalau dia memukuli Draco karena membela diri. Draco sendiri yang memukulnya lebih dulu.

My GrangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang