chapter 8

103 13 10
                                    

Aleysia's pov

Matahari yang masuk melalui celah celah gorden membangunkanku, aku mengerjapkan mataku beberapa kali sebelum bangkit dari ranjang.

Aku duduk di tepi ranjang lalu melihat kearah jam yang menandakan jam setengah 8 pagi, itu berarti aku masih mempunyai waktu satu setengah jam lagi sebelum jam pertamaku hari ini.

Aku bangkit dari ranjang dan berjalan menuju meja berniat membuang kotak pizza kosong yang berada disana

"AAAAAAA"

"Astaga al, kau bisa membangunkanku dengan cara yang lebih lembut dari pada berteriak seperti itu" zayn menarik selimutnya menutup seluruh tubuhnya

"Apa yang kau lakukan disini?" Tanyaku sambil menarik selimut yang ia pakai. Zayn membuka matanya lalu menatapku dengan jengkel "kau tidak ingat? Semalam aku sudah berkata padamu bahwa aku akan menginap disini dan kau mengiyakannya"

"Benarkah?" Tanyaku bingung

"Kau benar benar mempunyai daya ingat yang sangat buruk"

"Entahlah" aku mengangkat bahuku acuh tak acuh lalu menatapnya kembali "bangun"

"Tidak, aku masih mengantuk " ucapnya lalu menarik selimutnya dan memejamkan matanya kembali

"Zayn banguuuun" aku menarik narik tangannya sampai dia jatuh dari sofa

"Aww aleysia astaga" ucapnya sambil mengusap ngusap kepalanya

"Sorry aku tidak sengaja, aku hanya berniat membangunkanmu" aku menyengir padanya. Dia memutarkan bola matanya lalu bangkit dan berjala menuju ranjangku. Dia merebahkan badannya di ranjangku lalu dia menarik selimut sampai leher dan kembali memejamkan matanya.

Aku membulatkan mataku "really zayn?"

Aku berjalan mendekat kearah nya dan menggoyang goyangkan tubuhnya "bangun idiot bangun" dia tetap memejamkan matanya
"ZAYN BANGUN" aku berteriak di telinganya. Dia mengambil bantal yang ada disebelahnya lalu menutup telinganya dengan bantal tanpa membuka matanya
"Astaga zayn bangun" aku menarik bantalnya

"Aleysia, aku masih mengantuk, izinkan aku tidur sebentar lagi saja, kau harus tau bahwa tidur disofa itu sangat tidak nyaman, jadi tidurku semalam tidak nyenyak dan aku harus tidur lagi sekarang" ucapnya masih memejamkan matanya

Aku menatapnya jengkel "aku tidak peduli, buka matamu zayn" aku menggoyang goyangkan tubuhnya lagi. Dia menarik tanganku membuatku terjatuh diatas tempat tidur lalu dia memelukku seperti guling dan membenamkan wajahnya di leherku

"dari padaku kau membangunkanku lebih baik kau tidur lagi saja bersamaku" bisiknya di leherku membuatku bergidik karena merasakan nafasnya yang hangat menerpa kulit leherku

"Zayn lepaskan aku" ucapku berusaha melepaskan diri darinya. Kuakui pelukannya sangat nyaman, tapi aku tau bahwa aku sudah memiliki calum dan yang kami lakukan ini tidak benar dalam statusku yang sudah menjadi milik orang lain "hmm" zayn hanya bergumam sambil mempererat pelukannya padaku

"OH MY"

Aku dan zayn menoleh ke arah pintu kamarku dimana seseorang baru saja berteriak. Aku langsung melepaskan diri dari zayn dan langsung bangkit dari ranjang saat melihat maysha sedang berdiri di depan pintu sambil memasang tampang kagetnya.

"Mmm morning may" ucapku sambil tersenyum cangung kepada maysha. Maysha menggelengkan kepalanya dan menatapku dan zayn secara bergantian

Aku menoleh kearah zayn penasaran seperti apa ekspresinya sekarang, kupikir dia akan terkejut atau merasa canggung, tapi ternyata dia hanya memasang tampang datar dan tidak pedulinya

What Is Love? Z.MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang