Dua

345 18 0
                                    

Amalia pun langsung keluar buru-buru dari ruang OSIS, mencari sumber suara tersebut untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

"Ada apa?" Tanyanya, sambil masih melihat kanan kiri, namun tak mendapati kejadian aneh apapun.

"Biasa kak. Ali dan Prilly." Jawab Mila.

"Kenapa?" Tanya Amalia lagi, menautkan kedua alisnya karena memang belum mengerti jawaban Mila.

"Halah, di mana-mana mereka kan selalu bertengkar kak. Itu hal biasa. Gak usah heran." Jelas Liora. Amalia mengangguk-anggukkan kepalanya dan tersenyum mendengar penuturan LIora.

"Eh kak, kita ke kelas duluan ya... Bisa dimarahin Bu Yati nih kalau telat." Pamit Mila. Mila dan Liora lah siswa yang terakhir keluar ruangan. Sedangkan Saski dan Pammy sudah tak terlihat batang hidungnya.

"Iya."

===

Kelas

"Pril, lo gak ngerjain apa?" Tanya Pammy.

"Udah, lo ngerjain aja dulu. Ntar gue nyontek punya lo ya?" Jawab Prilly santai.

Lalu meneruskan nyanyiannya yang sempat terputus tadi. Lagu dangdut favoritnya dinyanyikan dengan keras. Iya judul lagunya "Pacar Lima Langkah." Kenapa lagu itu? Lagu itu ditujukan untuk gebetannya yang bernama Amar. Kenapa lima langkah? Karena meja Amar hanya berjarak lima meja ke arah kanan dari meja Prilly.

"Prillyyyyyyy! Jangan nyanyi di sini! Ganggu konsentrasi aja deh!" Bentak Liora. Nah lho, kalau Liora udah bentak orang kaya gini berarti..... taring dan tanduknya muncul tuh. Hiiii.... Sereeeemmmmm. Siswa yang lain pun menoleh ke arah suara tersebut. Hanya menoleh sekilas.

"Yah, cuma nyanyi aja gak boleh sih?" Jawab Prilly lebai sambil mengibaskan rambut panjangnya. (praktikkin aja sendiri ya gimana lebainya).

"Kalau mau nyanyi ya udah sana jauh-jauh! Jangan di sini!" Lanjut Liora, sambil ber hush hush ria ala Syahrini.

"Lio.... Kayak gue ini apaan sih di usir gitu?"

"Iya emang lo itu benalu yang harus di basmi."

"Eh ini pelajaran IPS ya ngapain bawa benalu? Bukannya itu ada di IPA ya?"

"Ah... udah udah ah. Ngomong sama lo yang ada gue gak jadi ngerjain." Lagi Liora mengusirnya.

"Iya... iya... bawel." Gerutunya. Prilly yang kesal pun menjulurkan lidahnya pada Liora. Liora membalasnya dengan menunjukkan sebuah kepalan tanganya. Namun hal itu tak membuat Prilly takut, dia bahkan nyengir menanggapinya.

Lalu Prilly pun beranjak pergi menuju bagian belakang kelasnya. Dia menghampiri 2 temannya yang sedang asyik mengobrol..

"Eh gue boleh nimbrung gak?"

"Kenapa lo? Di usir sama macan betina ya?" Ucap salah satu dari keduanya dengan melirik ke arah Liora and the geng yang sedang sibuk mengerjakan.

"Biasalah...."

"Siapa suruh lo berteman sama mereka?" Seorang lainnya pun ikut bicara.

"Udah ah yuk mending kita nyanyi aja deh." Karena tak ingin membahasnya lebih lanjut, Prilly mengajak keduanya untuk bernyanyi.

"Wah, boleh tuh." Jawab keduanya kompak.

"Lagu apa nih?" Dan mereka bertiga pun mulai mengadakan konser.

Walhasil, Prilly mendapat teman yang cocok untuk di ajak nyanyi bareng. Keduanya adalah Liza dan Silvi. Mereka asyik melanjutkan nyanyiannya. Entah sudah berapa lagu yang mereka nyanyikan. Dari lagu dangdut, beralih ke pop ganti lagi dangdut, pop lagi dan dangdut lagi.. Diawali dari dangdut diakhiri dangdut pula. Harusnya siswa yang lain pada seneng tuh, lumayan kan ada radio otomatiiiss bin gratiiiissss tanpa harus merubah channel? Iya kan? Iya dooongg... Eh, yang baca jangan nyengir yess??

Terbelenggu Skenario CintaWhere stories live. Discover now