~ Aku percaya ketika Tuhan menitipkan sebuah cinta dalam hidupmu, Tuhan juga menitipkan rasa sedih dan bahagia didalamnya agar kedua cinta saling melengkapi ~ Oh Sora.
.
.
.
.
Sora melangkahkan kakinya dengan cepat, dia harus mengejar waktu dan bukan hanya itu sekarang dia sedang bersembunyi. Rumah sakit ini luas tapi tidak menutup kemungkian anak buah Sehun dapat menemukan dia.Sesuai rencana hari ini Sora akan memeriksakan dirinya kembali kebagian bidan, jika beberapa bulan lalu dia berkunjung bersama Sehun dan mendapat kenyataan bahwa mereka belum dikaruni anak maka kali ini Sora berkunjung sendirian untuk memeriksakan kesehatan rahimnya.
Langkah Sora terhenti ketika melewati ruang rawat Luhan. sejak pulang kemarin dia belum tau keadaan anak ini. Sora membuka pintu kamar Luhan dia tersenyum sejenak. Luhan tertidur dengan tenang didalam, dia belum mendapat kabar apa luhan sudah siuman ataupun belum yang dia tahu Luhan terlihat baik sekarang. Kyungsoo tak ada didalam mungkin dia sedang pergi kesekolah fikir sora. Sora melangkahkan kakinya mendekati Luhan, kemudian mengusap rambut anak ini dengan sayang. Luhan terusik dia terbangun dari tidurnya.
" Nuna.. ? Dimana ini? " Luhan menatap sekelilingnya kemudian berakhir ketanganya yang terinfus.
Ia sedikit panik hal yang pertama dia ingat adalah mengenai Kyungsoo dan uang bayaran sekolah Kyungsoo." Nu..naa.. Adikku dia ? apa dia tau aku disini?, aku harus membayar biaya sekolahnya " Luhan panik sekarang
" Tenanglah Luh kau masih lemas, Kyungsoo sudah tahu kau berada disini, Dan kemungkinan besar dia sedang bersekolah sekarang, jadi tenanglah aku akan menelefonnya " Sora menarik selimut untuk menutupi Luhan dari hawa dingin, dia mengambil telfon genggam yang berada dalam tasnya, dia meminta Luhan menyebutkan angka yang akan menghubungkan dengan telfon genggam milik Kyungsoo. Selang beberapa detik kemudian telfon Sora terhubung dengan Kyungsoo.
" Halo... Kyungsoo ini aku Sora "
" Sora Nona? Ada apa ? Apa hyungku baik baik saja. ?" suara diseberang sana terdengar begitu panik
" Ahk tidak terjadi apapun pada Hyungmu dia sudah siuman Dan mencari mu, aku menelefon mu karena ingin memastikan kau baik baik saja "
" Aku baik Nona, katakan pada Hyung sepulang sekolah aku akan kesana dan membawakan bubur buatan ku.. " Kyungsoo bernafas lega, dia bersyukur kakaknya sudah baik baik saja sekarang
" Kyung... Bisa ijin beberapa mata pelajaran dan kembali kerumah sakit sebentar? " Luhan menatap Sora, kenapa Sora meminta Kyungsoo kesini? Sama heranya dengan kyungsoo diseberang sana.
" Nuna kau bilang hyung ku baik baik saja,tapi kenapa kau memintaku untuk kerumah sakit? Apa kau berbohong padaku Nuna?" Kyungsoo kembali cemas, nada bicarana seakan menuntut
" Ani sayang, aku ingin memberi uang sekolah mu, datang kesini secapatnya arraseo? Aku tutup ne " tanpa menunggu jawabam dari kyongsoo sora langsung menutup panggilan telfonnya
Luhan menatap sora,luhan ingin membuka suara prihal bayaran sekolah adiknya tapi sora mencela omongan luhan terlebih dahulu. Sora berkata jika luhan dapat menggantinya nanti dengan gajinya.
Luhan mengangguk setuju, toh dia juga tidak tahu harus mencari uang dari mana lagi bukan ?Sora melangkahkan kakinya keluar kamar Luhan, sebelumnya Luhan bersih keras ingin mengantar Sora tapi Sora menolaknya dengan alasan bahwa Luhan harus beristirahat, akhirnya luhan menurut.
Sora sedang menunggu namamya dipanggil untuk pemeriksaan, padahal bisa saja dia mendapat perlakuan khusus jika dia mau, tapi dia cukup murah hati untuk menghargai semua pasien yang membutuhkan pengobatan, sesekali Sora memperhatikan para ibu hamil yang datang untuk memeriksa kandungannya, ada yang datang bersama ibu mertua ataupun ibunya sendiri dan ada yang datang bersama dengan suami mereka . Ada rasa iri dihati sora dia jua ingin seperti itu memiliki perut buncit dengan benih didalamnya lalu dia akan pergi untuk memeriksa kandungannya bersama sehun melakukan USG dan yang lainnya, dia benar benar membayangkan bagaimana reaksi sehun ketika dia diberi tahu jenis kelamin anaknya memalui tes usg.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Night
FanfictionJika ini malam terakhir ku bersama mu, bolehkah aku memeluk mu agar kau tahu betapa aku sangat mencintai mu, akan sulit bagiku untuk tetap berdiri kokoh dan hanya melihat sebuah benda yg bertuliskan namamu, akan sulit bagiku jika hanya dapat berbica...